Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pihak Arema Sebut Keputusan Wasit Biang Keladi Kericuhan

Kompas.com - 16/04/2018, 10:32 WIB
Hanief Syafi Al Umam,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

Sumber BolaSport

MALANG, KOMPAS.com - Manajemen Arema FC menuding wasit penyebab utama kericuhan. Mereka menyebut serangkaian keputusan wasit Handri Kristanto merugikan Singo Edan.

Duel Arema FC melawan Persib Bandung pada laga pekan ke-4 Liga 1 2018 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (15/4/2018), diwarnai kericuhan. Suporter menyerbu lapangan menjelang laga usai sehingga wasit terpaksa lebih cepat mengakhirinya.

Pada pertandingan tersebut, Arema FC hanya sanggup bermainimbang 2-2. Ini berarti Singo Edan belum pernah menang dalam Liga 1 2018.

Dua gol Arema FC dicetak oleh Thiago Furtuoso pada menit ke-19 dan Balsa Bozovic (88'). Sedangkan dua gol Persib diborong oleh Ezechiel N'Douassel (20', 78').

(Baca Juga: Begini Kronologi Kericuhan Suporter di Stadion Kanjuruhan versi Manajemen Arema FC)

Media Officer Arema FC, Sudarmadji, mengatakan bahwa pihak manajemen Singo Edan sepakat menjadikan kepemimpinan wasit Handri Kristanto sebagai biang kericuhan.

Hal itu akan mereka tuangkan ke dalam kronologi kericuhan laga tersebut yang akan mereka kirimkan ke PT Liga Indonesia Baru sebagai operator liga.

Sudarmadji mengatakan bahwa beberapa keputusan Handri Kristanto merugikan Arema FC sehingga puluhanribu Aremania yang memadati Stadion Kanjuruhan menjadi emosi.

Tak ayal, suporter menyerbut lapangan. Bahkan ada oknum suporter yang melempar bench sehingga menyebabkan pelatih Persib, Mario Gomez, mengalami luka. (Verdi Hendrawan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com