Roger Milla dan Mario Kempes
Mari kita coba memutar waktu perjalanan sepak bola di Tanah Air. Sebenarnya, perekrutan pemain dengan label bintang dunia sudah pernah dilakukan pada era 1990-an, tepatnya pada 1994, ketika sepak bola semiprofesional atau galatama dan kejuaraan nasional perserikatan yang bersifat amatir, "dikawinkan" sehingga menghasilkan Liga Indonesia.
Kala itu, Pelita Jaya yang termasuk klub elite, mendatangkan Roger Milla dan Mario Kempes. Roger Milla, yang kini berusia 64 tahun, adalah pemain veteran Kamerun yang membela negaranya pada Piala Dunia 1990 dan 1994. Dia bergabung dengan Pelita Jaya (1994-1995) saat berusia 42 tahun, sebelum pindah ke Putra Samarinda (1995-1996).
Baca: Penolakan Sempat Warnai Kehadiran Pemain Asing di Indonesia
Selain Roger Milla, Pelita Jaya juga pernah mengontrak Mario Kempes, yang membela Argentina pada Piala Dunia 1974, 1978 dan 1982. Pria yang kini berusia 62 tahun tersebut bahkan ikut mengangkat trofi Piala Dunia 1978.
Jika merujuk istilah marquee player dan regulasi yang ditetapkan PSSI saat ini, Roger Milla dan Mario Kempes memenuhi syarat meskipun umur sudah tua. Mereka bisa menyedot animo penonton sehingga stadion terisi penuh.
Setidaknya, hal itu terjadi saat Pelita Jaya tandang ke Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, untuk bertemu Mataram Putra pada Liga Indonesia 1994. Stadion berkapasitas 20.000 tersebut nyaris tak bisa menampung penonton yang ingin menyaksikan aksi Roger Milla. Sejumlah penonton bahkan nekat naik ke tiang lampu.
Roger Milla menarik perhatian setelah tampil memukau pada Piala Dunia 1990. Dia mengawali kiprahnya pada panggung event empat tahunan itu dengan menggelontorkan empat gol ke gawang Italia, disertai selebrasinya yang khas yakni goyangan perut di tiang bendera sepak pojok.
Kemudian pada Piala Dunia 1994, Roger Milla menjadi pemain tertua (42 tahun) yang pernah bermain dalam ajang tersebut--sebelum dipecahkan oleh Faryd Mondragon ketika membela Kolombia melawan Jepang pada Piala Dunia 2014 (43 tahun 3 hari). Dia juga mencetak gol saat melawan Rusia, yang membuatnya sebagai goalscorer tertua di Piala Dunia.