Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sisi Lain Pelatih Persebaya, Komentar Pedas dan Kontroversial

Kompas.com - 27/03/2017, 14:26 WIB

KOMPAS.com - Tingkah kontroversial Iwan Setiawan, yang sebenarnya sudah bisa diperkirakan, akhirnya terjadi juga.

Setelah membawa tim asuhannya, Persebaya, menang tipis 1-0 lewat gol penalti dalam laga uji coba kontra PSIS di Gelora Bung Tomo akhir pekan lalu, sang pelatih menyebut tim lawan seperti banci karena bermain sangat defensif dan menumpuk pemain di lini belakang.

Bila mencermati rekam jejak Iwan Setiawan selama ini, kalimat yang dilontarkannya tentu tidak mengejutkan.

Karakter pelatih kelahiran Medan, 5 Juli 1968, tersebut memang bak bom waktu yang bisa setiap saat meledak dan membuat merah telinga lawan.

Mengontrol ucapan Iwan sangat sulit bila tak mau dibilang mustahil. Mungkin, hanya dia sendiri yang tahu kalimat pedas apa yang bakal terlontar dari mulutnya.

Iwan bisa mencerca siapa saja, termasuk kubu lawan seperti Persib pada Piala Presiden 2015 yang disebutnya bukan tim istimewa kendati diperkuat sejumlah pemain timnas.

Selain itu, PS TNI di Piala Jenderal Sudirman juga sempat diremehkannya sebagai tim amatir sebagaimana dilansir Juara.net.

Bahkan, pemain sendiri pun pernah kena "semprotnya", seperti ketika ia menukangi Persijatim Solo FC pada 2002.

Saat itu, ia menyebut sang bomber, yang juga eks striker timnas, Indriyanto Nugroho, bak perempuan akibat penampilan yang buruk.

Iwan tentu merupakan antitesis sendiri di sepak bola Indonesia.

Saat banyak pelatih lokal yang sungkan berkomentar tentang klub lawan dan lebih cenderung berucap normatif, Iwan memilih jalan berbeda dan menempuh medan perang ekstra di luar lapangan.

Ingat, kalimat yang dilontarkan Iwan soal PSIS terjadi selepas laga uji coba. Bayangkan teror mental seperti apa yang akan meluncur dari mulutnya di kompetisi sesungguhnya nanti.

Sugiantoro, eks bek timnas yang kini menukangi Persik, mengaku tak akan terganggu dengan sikap kontroversial Iwan.

"Sebagai pelatih muda, pasti saya harus tetap hormat kepada pelatih senior di Indonesia. Walaupun nanti ada psywar kepada tim saya ke depan, kami tetap fokus dan bermain dengan gaya sendiri," tuturnya.

Namun, belum tentu semua pelatih di Liga 2 akan bersikap seperti halnya Sugiantoro.

Boleh jadi ada juga pelatih atau malah suporter tim lawan yang terpancing dan membalas komentar Iwan dengan kalimat yang tak kalah nyelekit.

Iwan mungkin berbeda dengan pelatih lain. Hanya, sedikit-banyak mungkin sikap kontroversial itu memang dibutuhkan oleh Liga 2.

Kalimat-kalimat nyeleneh dari Iwan akan membuat kompetisi kasta kedua sepak bola nasional mencuri sebagian porsi perhatian dari Liga 1.

Hanya, bagi suporter Persebaya, tentu yang lebih mereka butuhkan adalah bukti tangan dingin "Si Mulut Besar" seperti ketika ia membawa Pusamania Borneo FC ke tangga juara Divisi Utama 2014.

Iwan sendiri optimistis dengan target tersebut.

"Persebaya memiliki sumber daya pemain muda yang melimpah dan mental serta semangat yang luar biasa," kata pelatih berlisensi A AFC ini kepada Tabloid BOLA.

"Dalam membangun tim, saya mengedepankan motivasi dan komunikasi intens dengan pemain. Insya Allah, karakter saya cocok di Persebaya dengan gaya militan tersebut," ucapnya. (Tovan Bram Kumar/Suci Rahayu/Andrew Sihombing)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Patrick Cutrone Bawa Como Promosi, Kelahiran Kembali Titisan Inzaghi

Patrick Cutrone Bawa Como Promosi, Kelahiran Kembali Titisan Inzaghi

Liga Italia
Indra Sjafri Buka Kans Pemain Keturunan Perkuat Timnas U20 Indonesia

Indra Sjafri Buka Kans Pemain Keturunan Perkuat Timnas U20 Indonesia

Timnas Indonesia
Madura United Vs Borneo FC: Sape Kerrab Ogah Terbuai Memori Indah

Madura United Vs Borneo FC: Sape Kerrab Ogah Terbuai Memori Indah

Liga Indonesia
Skenario Man City dan Arsenal Juara Liga Inggris, Selisih Gol Bisa Menentukan

Skenario Man City dan Arsenal Juara Liga Inggris, Selisih Gol Bisa Menentukan

Liga Inggris
Bali United Vs Persib: Optimisme Hodak di Tengah Bayangan Rekor Buruk

Bali United Vs Persib: Optimisme Hodak di Tengah Bayangan Rekor Buruk

Liga Indonesia
Demi Juara Liga Inggris, Pemain Arsenal Rela Jadi Suporter Tottenham

Demi Juara Liga Inggris, Pemain Arsenal Rela Jadi Suporter Tottenham

Liga Inggris
Tekad Satoru Mochizuki Tingkatkan Performa Timnas U17 Putri Indonesia

Tekad Satoru Mochizuki Tingkatkan Performa Timnas U17 Putri Indonesia

Timnas Indonesia
Arsenal Cetak Sejarah, Lampaui Rekor 'The Invincibles' Pimpinan Wenger

Arsenal Cetak Sejarah, Lampaui Rekor "The Invincibles" Pimpinan Wenger

Liga Inggris
Bologna ke Liga Champions, Sejarah Motta, Fondasi Mihajlovic

Bologna ke Liga Champions, Sejarah Motta, Fondasi Mihajlovic

Liga Italia
Timnas Indonesia Pantang Remehkan Filipina, Pemain U23 Jangan Kecil Hati

Timnas Indonesia Pantang Remehkan Filipina, Pemain U23 Jangan Kecil Hati

Timnas Indonesia
Klasemen Proliga 2024, Jakarta STIN BIN No 1 Putra, Popsivo Polwan Belum Terkalahkan

Klasemen Proliga 2024, Jakarta STIN BIN No 1 Putra, Popsivo Polwan Belum Terkalahkan

Sports
Piala Asia U17 Putri 2024 Bukan Titik Akhir, Garuda Pertiwi Mau Terus Belajar

Piala Asia U17 Putri 2024 Bukan Titik Akhir, Garuda Pertiwi Mau Terus Belajar

Timnas Indonesia
Persib Vs Bali United, Kisah Marcos Flores dan Kutukan Maung Bandung

Persib Vs Bali United, Kisah Marcos Flores dan Kutukan Maung Bandung

Liga Indonesia
Mantan Pemain Real Madrid Latih PSBS Biak Musim Depan

Mantan Pemain Real Madrid Latih PSBS Biak Musim Depan

Liga Indonesia
Kekalahan dari Arsenal Sisakan Rentetan Catatan Buruk Man United

Kekalahan dari Arsenal Sisakan Rentetan Catatan Buruk Man United

Liga Inggris
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com