Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Aloysius Gonsaga AE
Soccer Assistant Editor

ASISTEN EDITOR BOLA

Leicester, Si Liliput Penyelamat Gengsi Premier League

Kompas.com - 25/03/2017, 11:26 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorHeru Margianto

Musim lalu, Leicester City menorehkan tinta emas dalam sejarah sepak bola mereka, bahkan mungkin di Inggris. Tak dinyana, tim berjulukan The Foxes alias Si Rubah ini untuk pertama kalinya meraih gelar juara Premier League sejak klub berdiri pada tahun 1884.

Padahal, ketika itu Leicester sama sekali tidak diperhitungkan setelah mereka memasuki musim 2015-2016 dengan status tim yang terancam degradasi.

Bak cerita dongeng, tim besutan Claudio Ranieri ini menyingkirkan para raksasa yang bergelimang uang seperti Chelsea, Manchester City, Manchester United, Liverpool dan Tottenham Hotspur, untuk menggenggam trofi paling bergengsi tersebut.

Mari kita tinggalkan kisah yang sudah masuk dalam buku sejarah sepak bola Inggris dan dunia tersebut. Kini kita beralih ke ajang Liga Champions, yang merupakan kompetisi antarklub terbaik di Eropa.

Fakta bahwa Liga Champions menjadi incaran semua klub di Eropa tak terbantahkan. Semua klub berlomba-lomba tampil menjadi yang terbaik pada kompetisi domestik di negaranya masing-masing sehingga bisa meraih tiket ke Liga Champions pada musim berikutnya. Jadilah, Leicester pun berhak tampil dalam ajang tersebut pada musim 2016-2017.

Ini menjadi pengalaman pertama Leicester bermain pada kompetisi paling bergengsi di daratan Eropa. Tak heran jika banyak kalangan yang tidak memperhitungkannya, bahkan muncul nada sumbang yang menyebut Jamie Vardy dan kawan-kawan bisa dijadikan lumbung gol lantaran mereka masih sangat hijau pada event ini.

Prediksi keliru

Ternyata semua prediksi keliru. Alih-alih menjadi santapan empuk lawan lantaran performa mereka yang sangat buruk di kompetisi domestik, The Foxes justru menciptakan sejarah karena meraih kemenangan dalam tiga pertandingan pertama tanpa kebobolan. Alhasil, Leicester menjadi tim Inggris pertama yang menorehkan rekor tersebut.

Performa impresif selama fase grup ini disempurnakan dengan lolos ke babak knock out sebagai juara Grup G. Mereka membukukan empat kemenangan, satu hasil imbang dan satu kali kalah.

Wakil Spanyol, Sevilla, menjadi musuh pada babak 16 besar. Sudah bisa ditebak, Sevilla menjadi favorit karena mereka adalah juara Liga Europa pada tiga musim terakhir dan pemegang rekor lima kali juara Piala UEFA/Liga Europa.

Pertemuan pertama di kandang Sevilla, Rabu (22/2/2017), berlangsung sesuai perkiraan karena berakhir 2-1 untuk tuan rumah. Gol balasan Leicester dicetak striker andalannya, Vardy, yang menghidupkan peluang timnya melewati babak ini lantaran memilik tabungan gol tandang.

Ketika gantian menjamu Sevilla di King Power Stadium, Selasa (14/3), Leicester bermain sangat agresif. Goncangan di ruang ganti akibat pemecatan Ranieri sehingga sang asisten, Craig Shakespeare, ditunjuk menjadi caretaker, tak memberikan efek serius. Gol Wes Morgan dan Marc Albrighton membuat Leicester menang 2-0 sehingga berhak maju ke perempat final dengan keunggulan agregat 3-2.

Lolosnya Leicester ini menghadirkan fakta baru yang sungguh mencengangkan. Bagaimana tidak, Leicester yang semula dianggap seperti anak ingusan karena tidak ada pengalaman, justru menjadi satu-satunya wakil yang menyelamatkan gengsi Premier League. Sementara itu para raksasa tersingkir secara tragis.

Lihat saja bagaimana kiprah Tottenhan Hotspur, Manchester City dan Arsenal, yang bersama Leicester menjadi wakil Premier League di Liga Champions musim ini. Tottenham lebih dulu tersingkir karena gagal melewati fase grup (hanya finis di peringkat ketiga Grup E, di bawah Monaco dan Bayer Leverkusen).

Man City terhenti di babak 16 besar karena kalah agresivitas di kandang AS Monaco meski agregat 6-6. Sementara itu Arsenal, sang finalis Liga Champions 2006, tak berdaya menghadapi kedigdayaan jawara Bundesliga, Bayern Muenchen, yang menyingkirkannya dengan keunggulan agregat 10-2.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sorotan untuk Wasit Laga Timnas Indonesia di Piala AFF 2024

Sorotan untuk Wasit Laga Timnas Indonesia di Piala AFF 2024

Timnas Indonesia
Respons Shin Tae-yong soal Hasil Drawing ASEAN Cup 2024 Vs Vietnam

Respons Shin Tae-yong soal Hasil Drawing ASEAN Cup 2024 Vs Vietnam

Timnas Indonesia
Alasan Henderson dan Rashford Tak Masuk Skuad Inggris untuk Euro 2024

Alasan Henderson dan Rashford Tak Masuk Skuad Inggris untuk Euro 2024

Internasional
Akses Istimewa Passport Planet Persib Saat Nonton Laga Maung Bandung

Akses Istimewa Passport Planet Persib Saat Nonton Laga Maung Bandung

Liga Indonesia
Jadwal Timnas Indonesia pada Piala AFF 2024

Jadwal Timnas Indonesia pada Piala AFF 2024

Timnas Indonesia
Fakta Bojan Hodak Empat Kali Final Beruntun, Peluang Juara di Persib

Fakta Bojan Hodak Empat Kali Final Beruntun, Peluang Juara di Persib

Liga Indonesia
Daftar Skuad Inggris untuk Euro 2024: Tanpa Rashford-Henderson, Ada Maguire

Daftar Skuad Inggris untuk Euro 2024: Tanpa Rashford-Henderson, Ada Maguire

Internasional
Toni Kroos Pensiun, Ruang Ganti Real Madrid Terguncang

Toni Kroos Pensiun, Ruang Ganti Real Madrid Terguncang

Liga Spanyol
Toni Kroos Gantung Sepatu Setelah Piala Eropa 2024

Toni Kroos Gantung Sepatu Setelah Piala Eropa 2024

Internasional
Hasil Lengkap Malaysia Masters 2024: Vito ke Babak Utama, Sabar/Reza Tersingkir

Hasil Lengkap Malaysia Masters 2024: Vito ke Babak Utama, Sabar/Reza Tersingkir

Badminton
Kata David Beckham Usai Klopp Pergi dari Liverpool: Luar Biasa...

Kata David Beckham Usai Klopp Pergi dari Liverpool: Luar Biasa...

Liga Inggris
Daftar 34 Pemain Timnas Putri Indonesia untuk Lawan Singapura

Daftar 34 Pemain Timnas Putri Indonesia untuk Lawan Singapura

Timnas Indonesia
Piala AFF 2024, Pelatih Vietnam Sebut Indonesia Kuat, Yakin Menang dan Juara

Piala AFF 2024, Pelatih Vietnam Sebut Indonesia Kuat, Yakin Menang dan Juara

Timnas Indonesia
Respons Media Vietnam Usai Segrup dengan Indonesia di Piala AFF 2024

Respons Media Vietnam Usai Segrup dengan Indonesia di Piala AFF 2024

Timnas Indonesia
Saat Shin Tae-yong Pilih Tak Hadir di Drawing Piala AFF 2024

Saat Shin Tae-yong Pilih Tak Hadir di Drawing Piala AFF 2024

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com