Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catatan Sepak Bola Nasional 2016

Kompas.com - 20/12/2016, 18:14 WIB
Anju Christian

Penulis

KOMPAS.com — Sepanjang 2016, sepak bola nasional diwarnai berbagai momen penting, mulai dari kompetisi substitusi, pencabutan sanksi, sampai kelahiran kembali tim nasional (timnas).

Dengan menembus final Piala AFF secara di luar dugaan, timnas menorehkan cerita manis untuk menutup perjalanan sepak bola nasional tahun ini.

Berikut ini adalah enam momen penting sepak bola nasional pada 2016:

TSC dan PT GTS

Dok. PT GTS Para pemain Persipura Jayapura bergembira merayakan keberhasilan menjadi juara TSC 2016 di Stadion Mandala, Minggu (18/12/2016).

Torabika Soccer Championship (TSC) menjadi satu-satunya kompetisi sepak bola nasional yang bergulir pada 2016. Kompetisi ini menjadi pengganti sementara untuk Indonesia Super League (ISL).

Berbeda dengan turnamen-turnamen sebelumnya sejak terjadi pembekuan terhadap PSSI, TSC menggunakan format kompetisi penuh. Pertandingan pembukaan TSC dilangsungkan di Jayapura antara tuan rumah Persipura dan Persija Jakarta, Jumat (29/4/2016). 

TSC berada di bawah naungan PT Gelora Trisula Semesta (GTS) sebagai operator. Dalam hal ini, PT GTS menggantikan peran PT Liga Indonesia.

Dari April hingga Desember, TSC bergulir. Gelar juara akhirnya direbut Persipura Jayapura dengan keunggulan empat angka atas Arema Cronus.

Pencabutan sanksi

FABRICE COFFRINI/AFP Gianni Infantino berpidato setelah berhasil memenangi pemilihan Presiden FIFA untuk periode 2016-2019, pada Kongres Luar Biasa FIFA di Zurich, Swiss, Jumat (26/2/2016).

Melalui Presiden Gianni Infantino, FIFA mengumumkan pencabutan sanksi terhadap PSSI, 13 Mei 2016. Sudah sekitar satu tahun, hukuman tersebut berjalan.

Keputusan FIFA turut dilatarbelakangi kesediaan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menarik surat pembekuan terhadap PSSI yang kerap dianggap sebagai intervensi pemerintah.

Kemungkinan pencabutan sanksi terhadap Indonesia sempat berembus pada pertemuan Komite Eksekutif FIFA sekaligus pemilihan presiden baru pada Februari. Namun, pencabutan itu baru dipastikan pada kongres umum, Mei lalu. 

Presiden FIFA Gianni Infantino mengatakan bahwa putusan tersebut diambil setelah pihaknya mendapatkan laporan bahwa Pemerintah Indonesia telah mencabut surat pembekuan aktivitas terhadap PSSI.

"Beberapa saat sebelum kongres, anggota Komite Eksekutif FIFA sudah melakukan pertemuan dan memutuskan, sanksi penangguhan terhadap Indonesia dicabut," ujar Infantino.

Menpora Imam Nahrawi telah menandatangani surat keputusan (SK) pencabutan pembekuan PSSI. Hal itu dilakukan politisi PKB tersebut pada Selasa (10/5/2016) petang WIB.

Kongres

DOK. GTS Edy Rahmayadi terpilih menjadi Ketua Umum PSSI untuk periode 2016-2020 dalam Kongres PSSI di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Kamis (10/11/2016).
Lembaran baru sepak bola nasional pasca-pencabutan sanksi FIFA turut diwarnai Kongres PSSI yang digelar pada 10 November 2016.

Kongres menetapkan Edy Rahmayadi sebagai Ketua Umum PSSI periode 2016-2020. Adapun Iwan Budianto dan Joko Driyono terpilih sebagai wakil.

Sebelum diadakan kongres pemilihan ketua umum, PSSI terlebih dahulu menggelar kongres luar biasa (KLB) pada 3 Agustus. Salah satu hasil putusan KLB adalah penyelenggaraan kongres pemilihan pada 17 Oktober di Makassar. 

Akan tetapi, kongres pemilihan itu mengalami pengunduran jadwal. Hal ini tak lepas dari rekomendasi pemerintah agar kongres dilangsungkan di Yogyakarta. 

FIFA pun kembali turun tangan untuk menyelesaikan persoalan sepak bola di Indonesia. 

Surat FIFA tertanggal 14 Oktober tersebut ditandatangani oleh Sekjen FIFA, Fatma Samoura, dan ditujukan kepada Deputi IV Kemenpora, Gatot S Dewa Broto.

"Dalam konteks ini, kami sudah diinformasikan oleh PSSI bahwa Komite Eksekutif memutuskan untuk menunda kongres yang dijadwalkan digelar pada 17 Oktober 2016 dan ditunda hingga 10 November 2016 di Jakarta," begitu yang tertulis dalam surat FIFA kepada Kemenpora.

Timnas

DOK. PSSI Irfan Bachdim merayakan gol kedua Indonesia ke gawang Malaysia bersama Boaz Solossa dan Andik Vermansah di Stadion Manahan, Selasa (6/9/2016).
Dengan pencabutan sanksi FIFA, Indonesia berarti bisa kembali "bergaul" di turnamen sepak bola internasional. PSSI pun langsung menunjuk Alfred Riedl sebagai pelatih pada Juni 2016.

"Suasana saat ini memang tidak ideal. Kami harus memutuskan secara cepat. Sebelumnya, kami telah diskusi dengan ketua umum dan pihak internal lainnya sehingga memberikan keputusan ini," kata Wakil Ketua Umum PSSI Hinca Panjaitan, Jumat (10/6/2016).

(Baca: Alfred Riedl Kembali Besut Timnas Indonesia)

Menurut dia, atas keputusan ini, PSSI juga tidak menampik akan ada pro dan kontra, baik di kalangan media maupun masyarakat umum. Panjaitan meminta semua pihak di persepakbolaan nasional mendukung Riedl. 

Periode ketiga Riedl diawali dengan hasil positif. Timnas mencatatkan kemenangan 3-0 atas Malaysia pada partai uji coba di Stadion Manahan, Solo, 6 September 2016.

Hasil ini mendongkrak posisi Indonesia di peringkat FIFA. Pada Oktober lalu, Indonesia menduduki kursi ke-179 atau naik dua setrip dari bulan sebelumnya.

(Baca: Indonesia Alami Kenaikan di Peringkat FIFA)

Piala AFF

KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Pemain Indonesia merayakan kemenangan pada semi final putaran pertama AFF Suzuki Cup 2016 di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (3/12/2016). Indonesia memang atas Vietnam dengan skor 2-1.
Ada benturan kepentingan menjelang Piala AFF 2016. Tim-tim TSC cuma "mau" menyumbangkan masing-masing dua pemain untuk timnas di Piala AFF.

Hal ini sempat dikeluhkan Riedl, bahkan ketika turnamen sudah berlangsung. Di depan pelatih Singapura, Thailand, dan Filipina, dia melancarkan kritik karena TSC berlangsung saat Piala AFF.

"Masa persiapan kami tidak normal. Negara kami fokus kepada liga, bukan tim nasional," kata Riedl dalam jumpa pers jelang turnamen berlangsung, 18 November lalu.

"Bayangkan saja, saat kami menjalani pertandingan pertama, ada tiga partai liga digelar. Ada pula beberapa klub yang tidak mendukung tim nasional," tutur pelatih asal Austria itu lagi.

Hanya, kendala tersebut mampu diatasi Riedl dengan mengantarkan timnas menembus final. 

Boaz Solossa cs sempat membuka asa untuk mempersembahkan trofi pertama Piala AFF saat menang 2-1 atas Thailand pada final pertama, 14 Desember lalu. Namun, Thailand bisa membalas 2-0 di Bangkok pada 17 Desember dan timnas kalah agregat 2-3.  

Kendati demikian, keberhasilan timnas melaju ke final itu dianggap sebagai sebuah prestasi istimewa. Tak heran, meski pada akhirnya kalah dari Thailand di partai puncak, Boaz Solossa cs tetap diapresiasi oleh masyarakat dan juga pemerintah.

Meski tak berhasil merebut Piala AFF 2016, Tim Garuda tetap mendapatkan bonus dari pemerintah.

Bonus itu disampaikan Presiden Joko Widodo saat menjamu makan siang anak asuhan Alfred Riedl di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (19/12/2016).

"Pemerintah memberikan sedikit bonus kepada pemain, Rp 200 (juta) per pemain," ujar Jokowi.

 

VERDI HENDRAWAN/JUARA.NET Direktur PT GTS, Joko Driyono.

Tanpa wakil di Asia 

Sepak bola nasional kembali agak tercoreng karena kegagalan mengirimkan wakil ke Liga Champions Asia atau Piala AFC.

Berdasarkan slot alokasi AFC pada 7 Desember lalu, klub-klub Indonesia tidak tercantum di daftar peserta Liga Champions Asia maupun Piala AFC. 

Diklaim Wakil Ketua Umum Joko Driyono, hal ini disebabkan tidak adanya kompetisi resmi di Indonesia pada musim lalu karena PSSI dibekukan.

Padahal, sebelumnya Persib Bandung dan Persipura sempat diusulkan menjadi wakil Asia selaku juara dan finalis ISL 2014, kompetisi terakhir sebelum pembekuan. 

Keputusan gagalnya Persipura dan Persib ke Piala AFC 2017 diketahui setelah Joko beserta Sekjen PSSI, Ade Wellington, bertemu perwakilan AFC pada FIFA Summit Meeting di Singapura, beberapa waktu lalu.

Keputusan tersebut terpaksa diambil AFC. Padahal, induk sepak bola Asia tersebut sudah dua kali mengingatkan PSSI yang tengah sibuk dengan transisi kepengurusan.

"AFC sudah mengirimkan surat agar PSSI segera mendaftarkan wakilnya. Waktu itu surat dikirim pada 26 September dan 30 Oktober 2016," ucap Joko.

"Kami sudah menjelaskan kepada AFC lantaran saat itu kami tengah dalam masa sulit. Kami cukup sedih dengan keputusan ini," tutur pria asal Ngawi itu.

Selain itu, Joko juga mengatakan bahwa perwakilan klub dari Indonesia baru bisa berlaga pada Piala AFC 2018. Klub yang berada di peringkat pertama dan kedua pada Liga Indonesia 2017 yang mendapatkan jatah tersebut.

"Jadi, asumsinya Persib dan Persipura itu merupakan tim finalis pada delapan besar Indonesia Super League 2014 dan mereka sudah menjadi peserta pada Piala AFC 2015," ujar Joko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ernando dan Karakter Adu Penalti

Ernando dan Karakter Adu Penalti

Timnas Indonesia
Jadwal MotoGP Spanyol 2024: Balapan Malam Ini, Marc Marquez Start Terdepan

Jadwal MotoGP Spanyol 2024: Balapan Malam Ini, Marc Marquez Start Terdepan

Motogp
Piala Thomas 2024: Jonatan Dikejutkan Lawan, Menang berkat Ubah Pendekatan

Piala Thomas 2024: Jonatan Dikejutkan Lawan, Menang berkat Ubah Pendekatan

Badminton
Jadwal Lengkap Semifinal Piala Asia U23 2024, Indonesia Vs Uzbekistan

Jadwal Lengkap Semifinal Piala Asia U23 2024, Indonesia Vs Uzbekistan

Timnas Indonesia
Semifinal Piala Asia U23 2024, Prediksi Klok Tak Ada yang Mustahil untuk Indonesia

Semifinal Piala Asia U23 2024, Prediksi Klok Tak Ada yang Mustahil untuk Indonesia

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Uzbekistan: Keyakinan Pasukan STY Akan Tetap Menyerang

Indonesia Vs Uzbekistan: Keyakinan Pasukan STY Akan Tetap Menyerang

Timnas Indonesia
Hasil dan Klasemen Liga Inggris: Liverpool Gagal Salip Man City, Sheffield United Degradasi

Hasil dan Klasemen Liga Inggris: Liverpool Gagal Salip Man City, Sheffield United Degradasi

Liga Inggris
Hasil Aston Villa Vs Chelsea 2-2: Gol Dianulir, The Blues Bawa Pulang 1 Poin

Hasil Aston Villa Vs Chelsea 2-2: Gol Dianulir, The Blues Bawa Pulang 1 Poin

Liga Inggris
Leverkusen 46 Laga Tanpa Kalah, Xabi Alonso Benar-benar Fenomenal

Leverkusen 46 Laga Tanpa Kalah, Xabi Alonso Benar-benar Fenomenal

Bundesliga
Juventus Vs AC Milan, Tidak Ada Pemenang

Juventus Vs AC Milan, Tidak Ada Pemenang

Liga Italia
Hasil Lengkap Tim Indonesia di Piala Thomas & Uber 2024

Hasil Lengkap Tim Indonesia di Piala Thomas & Uber 2024

Badminton
Hasil Man United Vs Burnley: Gol Penalti Buyarkan Kemenangan MU

Hasil Man United Vs Burnley: Gol Penalti Buyarkan Kemenangan MU

Liga Inggris
Catat Rekor Apik di Stadion Abdullah bin Khalifa, Modal Indonesia Lawan Uzbekistan

Catat Rekor Apik di Stadion Abdullah bin Khalifa, Modal Indonesia Lawan Uzbekistan

Timnas Indonesia
3 Hal yang Harus Dibenahi Indonesia Jelang Vs Uzbekistan

3 Hal yang Harus Dibenahi Indonesia Jelang Vs Uzbekistan

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: Sananta Kartu AS, Kecepatan Jadi Modal Indonesia

Piala Asia U23 2024: Sananta Kartu AS, Kecepatan Jadi Modal Indonesia

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com