Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catatan Sepak Bola: Taktik Kejut Italia Terbukti Berbahaya

Kompas.com - 01/07/2016, 10:39 WIB

Saya sedih terhadap nasib Spanyol. Setelah dua gelar juara Eropa (2008 dan 2012) dan juara dunia 2010, era kejayaan mereka kini meredup.

Pemain FC Barcelona yang menjadi tulang punggung Spanyol terlihat lelah dan kehabisan energi meski mereka memulai kejuaraan dengan meyakinkan, dan Andres Iniesta tampak berada pada performanya terbaik selama ini.

Namun, sinyal kelelahan tim Spanyol sudah terlihat saat mereka kalah 1-2 dari Kroasia, dan lebih menonjol lagi ketika bertemu Italia. 

Apa kelebihan Jerman? Tim Jerman kali ini dari sisi usia lebih muda, dan terlihat lebih segar. Kali ini, selain ihwal rekam jejak pertemuan dengan Italia yang relatif kurang baik, saya yakin Jerman akan memenangi laga melawan Azzurri.

Di sisi lain ada beberapa kejutan. Mungkin tidak ada yang memprediksi pertemuan Polandia dan Portugal di perempat final. Polandia belum meyakinkan meski dalam adu penalti di 16 besar melawan Swiss.

Ini berbeda dengan Portugal yang menyingkirkan Kroasia, salah satu favorit. Meski Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan seolah beruntung dengan kemenangan 1-0 atas Kroasia melalui gol di menit-menit akhir, itu tak masalah. Jika Ronaldo dan pemain lain bisa meningkatkan mutu permainan, Portugal bisa mengalahkan Polandia.

Tak seorang pun menduga Wales lolos ke delapan besar berkat gol bunuh diri Irlandia Utara. Tim Wales memanfaatkan momentum keemasan bintang mereka, Gareth Bale. Di perempat final, Wales bertemu Belgia.

Saya berharap kemenangan meyakinkan Belgia yang terus membaik dari laga ke laga, serta diperkuat dua pemain terbaik di kejuaraan kali ini, Eden Hazard dan Kevin de Bruyne.

Islandia, sementara ini, mencapai prestasi yang lebih dari sejarah belaka. Kemenangan mereka dengan skor 2-1 atas Inggris adalah sensasi terhebat di Euro 2016. Saya tidak punya harapan terhadap Inggris, berikut tim muda mereka, tampil di kejuaraan besar.

 

Namun, kekalahan itu merupakan bencana, penghinaan terhadap Inggris. Pengunduran diri Pelatih Inggris Roy Hodgson, yang diumumkan setelah laga itu, akan memicu reaksi lebih lanjut.

Secara kontras, pemain Islandia tetap akan menjadi pahlawan sekembali mereka ke tanah airnya. Dalam 100 tahun ke depan, publik akan mengingat kemenangan mereka terhadap Inggris.

Saya yakin Perancis, lawan berikutnya Islandia, tetap akan menjadi favorit di kejuaraan ini dengan keuntungan berlaga di depan pendukung sendiri. Saya jarang menyaksikan sundulan kepala yang sempurna dan menghunjam, seperti dilakukan Antoine Griezmann, striker Perancis yang bermain di Atletico Madrid.

Gol tandukan kepala Griezmann yang menyamakan skor pada laga melawan Irlandia adalah gol kelas dunia. Golnya beberapa menit kemudian yang membawa Perancis unggul menjadi konsekuensi logis. Saya berharap Perancis melaju ke babak semifinal.

Versi cetak artikel ini terbit di Harian KOMPAS edisi 30 Juni 2016 halaman pertama dengan judul yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali United Vs Persib: Hodak Ogah Lihat Masa Lalu, Ujian Angin Kencang

Bali United Vs Persib: Hodak Ogah Lihat Masa Lalu, Ujian Angin Kencang

Liga Indonesia
Patrick Cutrone Bawa Como Promosi, Kelahiran Kembali Titisan Inzaghi

Patrick Cutrone Bawa Como Promosi, Kelahiran Kembali Titisan Inzaghi

Liga Italia
Indra Sjafri Buka Kans Pemain Keturunan Perkuat Timnas U20 Indonesia

Indra Sjafri Buka Kans Pemain Keturunan Perkuat Timnas U20 Indonesia

Timnas Indonesia
Madura United Vs Borneo FC: Sape Kerrab Ogah Terbuai Memori Indah

Madura United Vs Borneo FC: Sape Kerrab Ogah Terbuai Memori Indah

Liga Indonesia
Skenario Man City dan Arsenal Juara Liga Inggris, Selisih Gol Bisa Menentukan

Skenario Man City dan Arsenal Juara Liga Inggris, Selisih Gol Bisa Menentukan

Liga Inggris
Bali United Vs Persib: Optimisme Hodak di Tengah Bayangan Rekor Buruk

Bali United Vs Persib: Optimisme Hodak di Tengah Bayangan Rekor Buruk

Liga Indonesia
Demi Juara Liga Inggris, Pemain Arsenal Rela Jadi Suporter Tottenham

Demi Juara Liga Inggris, Pemain Arsenal Rela Jadi Suporter Tottenham

Liga Inggris
Tekad Satoru Mochizuki Tingkatkan Performa Timnas U17 Putri Indonesia

Tekad Satoru Mochizuki Tingkatkan Performa Timnas U17 Putri Indonesia

Timnas Indonesia
Arsenal Cetak Sejarah, Lampaui Rekor 'The Invincibles' Pimpinan Wenger

Arsenal Cetak Sejarah, Lampaui Rekor "The Invincibles" Pimpinan Wenger

Liga Inggris
Bologna ke Liga Champions, Sejarah Motta, Fondasi Mihajlovic

Bologna ke Liga Champions, Sejarah Motta, Fondasi Mihajlovic

Liga Italia
Timnas Indonesia Pantang Remehkan Filipina, Pemain U23 Jangan Kecil Hati

Timnas Indonesia Pantang Remehkan Filipina, Pemain U23 Jangan Kecil Hati

Timnas Indonesia
Klasemen Proliga 2024, Jakarta STIN BIN No 1 Putra, Popsivo Polwan Belum Terkalahkan

Klasemen Proliga 2024, Jakarta STIN BIN No 1 Putra, Popsivo Polwan Belum Terkalahkan

Sports
Piala Asia U17 Putri 2024 Bukan Titik Akhir, Garuda Pertiwi Mau Terus Belajar

Piala Asia U17 Putri 2024 Bukan Titik Akhir, Garuda Pertiwi Mau Terus Belajar

Timnas Indonesia
Persib Vs Bali United, Kisah Marcos Flores dan Kutukan Maung Bandung

Persib Vs Bali United, Kisah Marcos Flores dan Kutukan Maung Bandung

Liga Indonesia
Mantan Pemain Real Madrid Latih PSBS Biak Musim Depan

Mantan Pemain Real Madrid Latih PSBS Biak Musim Depan

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com