Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catatan Sepak Bola: Taktik Kejut Italia Terbukti Berbahaya

Kompas.com - 01/07/2016, 10:39 WIB

Penulis Franz Beckenbauer, mantan kapten tim nasional Jerman saat menjadi juara Eropa dan dunia pada 1972 dan 1974 dan Presiden Kehormatan Bayern Muenchen.

KOMPAS.com - Ada yang ingin saya katakan sebelum membahas Piala Eropa Perancis 2016: saya menyesalkan kabar soal Lionel Messi yang tak akan lagi bermain untuk tim Argentina. Penjelasan saya tentang hal ini adalah tidak bisa begitu saja berhenti bermain untuk tim nasional pada usia 29 tahun.

Ini tentu memalukan. Penggemar juga tak akan lagi menyaksikan Messi membela Argentina meski kehadirannya selama ini belum banyak berkontribusi untuk meraih gelar juara.

Berbicara tentang Piala Eropa, sesuatu berjalan tidak sesuai harapan saya. Kami, tim Jerman yang banyak dipuji, harus bertemu Italia di perempat final, Sabtu (2/7/2016). Kami tak pernah beruntung melawan ”Azzurri” di kejuaraan besar.

Empat tahun lalu, di semifinal Piala Eropa Polandia-Ukraina 2012, kami kalah 1-2. Kiper Oliver Kahn mengatakan waktu itu, ”Anda bisa kalah dari Italia tanpa merasakan itu (telah dikalahkan).”

Itu pula yang terjadi pada laga 16 besar Italia versus Spanyol yang dimenangi Azzurri 2-0. Spanyol, yang pada final 2012 menundukkan Italia dengan empat gol tanpa balas, seolah tak merasakan sedang dikalahkan tim asuhan Antonio Conte.

Bek tangguh Giorgio Chiellini mengejutkan tim ”Matador” dengan gol cepat untuk memimpin 1-0. Dengan berbagai strateginya, Conte membuat Pelatih Spanyol Vicente del Bosque terkejut dengan serangan Italia.

Sejumlah pemain yang sebelumnya bermain bertahan tiba-tiba menjadi penyerang. Dan, saya terkagum-kagum, bahwa Italia, sebagai tim dengan banyak pemain senior (rata-rata berusia di atas 31 tahun), mampu mengimbangi Spanyol hingga akhir laga. Bahkan, mereka memperbesar keunggulan menjadi 2-0 melalui gol Graziano Pelle di menit-menit akhir.

PHILIPPE LOPEZ/AFP Bek Italia, Giorgio Chiellini (tengah), melakukan selebrasi usai membobol gawang Spanyol, dalam laga babak 16 besar Piala Eropa 2016 di Parc des Princes, Paris, Senin (27/6/2016).

Saya sedih terhadap nasib Spanyol. Setelah dua gelar juara Eropa (2008 dan 2012) dan juara dunia 2010, era kejayaan mereka kini meredup.

Pemain FC Barcelona yang menjadi tulang punggung Spanyol terlihat lelah dan kehabisan energi meski mereka memulai kejuaraan dengan meyakinkan, dan Andres Iniesta tampak berada pada performanya terbaik selama ini.

Namun, sinyal kelelahan tim Spanyol sudah terlihat saat mereka kalah 1-2 dari Kroasia, dan lebih menonjol lagi ketika bertemu Italia. 

Apa kelebihan Jerman? Tim Jerman kali ini dari sisi usia lebih muda, dan terlihat lebih segar. Kali ini, selain ihwal rekam jejak pertemuan dengan Italia yang relatif kurang baik, saya yakin Jerman akan memenangi laga melawan Azzurri.

Di sisi lain ada beberapa kejutan. Mungkin tidak ada yang memprediksi pertemuan Polandia dan Portugal di perempat final. Polandia belum meyakinkan meski dalam adu penalti di 16 besar melawan Swiss.

Ini berbeda dengan Portugal yang menyingkirkan Kroasia, salah satu favorit. Meski Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan seolah beruntung dengan kemenangan 1-0 atas Kroasia melalui gol di menit-menit akhir, itu tak masalah. Jika Ronaldo dan pemain lain bisa meningkatkan mutu permainan, Portugal bisa mengalahkan Polandia.

Tak seorang pun menduga Wales lolos ke delapan besar berkat gol bunuh diri Irlandia Utara. Tim Wales memanfaatkan momentum keemasan bintang mereka, Gareth Bale. Di perempat final, Wales bertemu Belgia.

Saya berharap kemenangan meyakinkan Belgia yang terus membaik dari laga ke laga, serta diperkuat dua pemain terbaik di kejuaraan kali ini, Eden Hazard dan Kevin de Bruyne.

Islandia, sementara ini, mencapai prestasi yang lebih dari sejarah belaka. Kemenangan mereka dengan skor 2-1 atas Inggris adalah sensasi terhebat di Euro 2016. Saya tidak punya harapan terhadap Inggris, berikut tim muda mereka, tampil di kejuaraan besar.

BERTRAND LANGLOIS/AFP Para pemain Islandia merayakan keberhasilan mengalahkan Inggris pada babak 16 besar Piala Eropa 2016, Senin (27/6/2016).

 

Namun, kekalahan itu merupakan bencana, penghinaan terhadap Inggris. Pengunduran diri Pelatih Inggris Roy Hodgson, yang diumumkan setelah laga itu, akan memicu reaksi lebih lanjut.

Secara kontras, pemain Islandia tetap akan menjadi pahlawan sekembali mereka ke tanah airnya. Dalam 100 tahun ke depan, publik akan mengingat kemenangan mereka terhadap Inggris.

Saya yakin Perancis, lawan berikutnya Islandia, tetap akan menjadi favorit di kejuaraan ini dengan keuntungan berlaga di depan pendukung sendiri. Saya jarang menyaksikan sundulan kepala yang sempurna dan menghunjam, seperti dilakukan Antoine Griezmann, striker Perancis yang bermain di Atletico Madrid.

Gol tandukan kepala Griezmann yang menyamakan skor pada laga melawan Irlandia adalah gol kelas dunia. Golnya beberapa menit kemudian yang membawa Perancis unggul menjadi konsekuensi logis. Saya berharap Perancis melaju ke babak semifinal.

Versi cetak artikel ini terbit di Harian KOMPAS edisi 30 Juni 2016 halaman pertama dengan judul yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bayer Leverkusen 50 Laga Tak Terkalahkan, Xabi Alonso Incar Tiga Gelar

Bayer Leverkusen 50 Laga Tak Terkalahkan, Xabi Alonso Incar Tiga Gelar

Bundesliga
PSSI Upayakan Calvin Verdonk-Jens Raven Bela Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026

PSSI Upayakan Calvin Verdonk-Jens Raven Bela Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Timnas Indonesia
IMI X IOF Challenge 2024 Tuntas, Kolaborasi Majukan Offroad Tanah Air

IMI X IOF Challenge 2024 Tuntas, Kolaborasi Majukan Offroad Tanah Air

Sports
Jadwal dan Hasil Undian Thailand Open 2024, Indonesia Kirim 16 Wakil

Jadwal dan Hasil Undian Thailand Open 2024, Indonesia Kirim 16 Wakil

Badminton
Pelatih Korea Utara Ungkap Kelebihan Timnas U17 Putri Indonesia

Pelatih Korea Utara Ungkap Kelebihan Timnas U17 Putri Indonesia

Timnas Indonesia
PSG Vs Toulose 1-3, Noda Sorakan dan Penghormatan untuk Mbappe

PSG Vs Toulose 1-3, Noda Sorakan dan Penghormatan untuk Mbappe

Liga Lain
Real Madrid Pesta Juara LaLiga: Kacamata dan Cerutu Ancelotti, Asa di Liga Champions

Real Madrid Pesta Juara LaLiga: Kacamata dan Cerutu Ancelotti, Asa di Liga Champions

Liga Spanyol
Championship Series Liga 1: Fakta Head to Head Bali United Vs Persib

Championship Series Liga 1: Fakta Head to Head Bali United Vs Persib

Liga Indonesia
Jadwal Siaran Langsung Championship Series Liga 1 Bali United Vs Persib, Borneo Vs Madura United

Jadwal Siaran Langsung Championship Series Liga 1 Bali United Vs Persib, Borneo Vs Madura United

Liga Indonesia
Man United Vs Arsenal: Setan Merah Tumbang, Ten Hag Soroti Krisis Pemain

Man United Vs Arsenal: Setan Merah Tumbang, Ten Hag Soroti Krisis Pemain

Liga Inggris
Hasil-Klasemen Liga Italia: Juventus Tertahan Salernitana, Atalanta 2-1 AS Roma

Hasil-Klasemen Liga Italia: Juventus Tertahan Salernitana, Atalanta 2-1 AS Roma

Liga Italia
Man United Kalah dari Arsenal, Rooney dan Keane Berbicara

Man United Kalah dari Arsenal, Rooney dan Keane Berbicara

Liga Inggris
Man United Kalah dari Arsenal, Atap Old Trafford Bocor dan Muncul Air Terjun

Man United Kalah dari Arsenal, Atap Old Trafford Bocor dan Muncul Air Terjun

Liga Inggris
Klasemen Premier League Usai Kemenangan Arsenal Atas Man United

Klasemen Premier League Usai Kemenangan Arsenal Atas Man United

Liga Inggris
Hasil Man United Vs Arsenal 0-1, The Gunners Bawa Perebutan Gelar ke Pekan Terakhir

Hasil Man United Vs Arsenal 0-1, The Gunners Bawa Perebutan Gelar ke Pekan Terakhir

Liga Inggris
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com