Hodgson Samakan Kisah Vardy-Sturridge dengan Pogba-Griezmann

LENS, KOMPAS.com - Manajer timnas Inggris, Roy Hodgson, mengaku gembira dengan kemenangan 2-1 timnya atas Wales dalam laga penyisihan Grup B Piala Eropa 2016 di Stade Bollaert-Delelis, Kamis (16/6/2016).

Kendati sempat ketinggalan 0-1 lewat gol tendangan bebas Gareth Bale (42'), Inggris mampu membalikkan kedudukan melalui lesakan Jamie Vardy (56') dan Daniel Sturridge (90').

Meraih kemenangan setelah kalah pada babak I menjadi yang pertama bagi Inggris, sepanjang sejarah mereka berkecimpung dalam turnamen besar.

Strategi Hodgson dinilai brilian saat dia menarik keluar Raheem Sterling dan Harry Kane secara bersamaan untuk memasukkan Sturridge dan Vardy.

45th minute: Jamie Vardy and Daniel Sturridge are subbed on.

56th minute: Jamie Vardy scores

90+1 minute: Danuel Sturridge scores.

Impact

— Squawka Football (@Squawka) June 16, 2016

"Vardy memiliki kepercayaan diri yang tinggi, saya tidak ragu menempatkan dia di lapangan," kata Hodgson kepada UEFA.

"Kane tampak sedikit lelah pada babak pertama, dia telah bekerja sangat keras melawan Rusia dan hal yang menyenangkan mempunyai pemain seperti Vardy, Sturridge, dan Marcus Rashford untuk masuk ke lapangan dan memberi kami sesuatu yang berbeda," ucapnya lagi.

Juru taktik berusia 68 tahun ini menilai pergantian yang dia lakukan serupa dengan yang dilakukan Perancis ketika menghadapi Albania, Rabu (15/6/2016).

Saat itu, pelatih Didier Deschamps menarik keluar Anthony Martial dan Kingsley Coman untuk memainkan Paul Pogba dan Antoine Griezmann. Pergantian jitu tersebut membawa Les Bleus menang 2-0.

"Kejadian serupa terjadi saat pertandingan Perancis melawan Albania. Ketika itu, Pogba dan Griezmann baru masuk pada babak kedua," ujar Hodgson.

90+1: YEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEES! @DanielSturridge has done it! #eng [2-1]#TogetherForEngland pic.twitter.com/pK8P5ZpXft

— England (@England) June 16, 2016

"Ada banyak pemain yang menghadapi situasi sulit ketika tidak dipilih turun ke lapangan. Namun, itu juga menjadi kondisi sulit bagi pelatih. Ini akan menjadi ciri khas dari turnamen," tuturnya lagi. (Septian Tambunan)