Protes dan dukungan suporter
Sebelum pertandingan, para suporter sudah berkumpul di luar stadion sambil mengacungkan kertas tersebut ke arah kamera televisi yang meliput.
Protes tersebut digalang oleh beberapa organisasi suporter The Gunners yang tergabung dalam Black Scarf Movement, RedAction, dan Arsenal Supporters Trust.
"Kami mendorong para pendukung untuk menyuarakan protes paling vokal setelah pertandingan selesai, agar tidak ada tuduhan bahwa protes ini akan memengaruhi penampilan tim. Artinya, tolong tetap berikan dukungan terbaik untuk para pemain di lapangan," demikian bunyi pernyataan resmi RedAction.
Sementara itu, Black Scarf Movement menyatakan: "Kegagalan untuk bersaing menjuarai Premier League dan merayakan posisi keempat di klasemen akhir harus berakhir. Kesempatan bermain di Liga Champions hanya menjadi perayaan dewan pemegang saham."
‘Wenger In’ > ‘Wenger Out’ : Protest against Arsenal boss fails [Tweets]https://t.co/5llQMN2pOk pic.twitter.com/YtVQKybuFU
— 101 Great Goals (@101greatgoals) April 30, 2016
Di sisi lain, sejumlah penggemar Arsenal masih menyuarakan rasa percaya mereka kepada Wenger. Tidak sedikit dari mereka menyanyikan yel-yel saat kertas berisi protes terhadap sosok yang kerap dijuluki The Professor itu diangkat.
"One Arsene Wenger, there's only one Arsene Wenger," Satu Arsene Wenger, hanya ada satu Arsene Wenger, begitu mereka bernyanyi. (Lariza Okky Adisty)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.