Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prediksi Liga Inggris: You'll Never Klopp Alone

Kompas.com - 17/10/2015, 10:30 WIB

Oleh: Gita Suwondo (beIN SPORTS Football Expert) 

KOMPAS.com- Premier League adalah liga termahal didunia.  Setiap klub merasakan bagaimana fulus dari hak siar bisa membuat klub besar seperti Manchester City, Manchester United, Chelsea, dan Arsenal semakin digdaya.  Juga membuat klub kecil seperti AFC Bournemouth sekalipun bisa merasakan nikmatnya.  Ini sebabnya bertahan di Premier League selalu jadi tujuan utama setiap klub, untuk setidaknya mempertahankan keseimbangan neraca keuangan klub setiap musimnya.            

Imbasnya adalah kecepatan pemilik dan CEO klub untuk memecat atau setidaknya meminta seorang pelatih yang dianggap tidak bisa membawa klubnya untuk bersaing segera angkat kaki.  Dan musim ini rekor pemecatan atau mohon diri seorang pelatih jauh lebih cepat dibandingkan musim lalu.  Jika musim 2014/15, diperlukan waktu hingga Desember untuk Neil Warnock hengkang dari Crystal Palace digantikan Alan Pardew dan Alan Irvine merat dari WBA untuk memberikan tempat bagi Tony Pulis, musim ini hanya diperlukan waktu dua bulan dan delapan laga untuk Liverpool memecat Brendan Rodgers dan Dick Advocaat memutuskan mundur sebagai manejer Sunderland yang ada di zona degradasi.            

Sam Allardyce rasanya tetap akan jadi tokoh kontroversial di Stadium of Lights, sehinga saya pikir tidak banyak yang harus dibicarakan dari sosok yang bakal jadi “ love – hate situation “ di Timur Laut Inggris sana hingga akhir kompetisi.  Yang menarik adalah bagaimana seorang manejer yang selama ini dikenal sebagai tokoh yang enggan menjadi pusat perhatian berusaha mengangkat penampilan klub yang selalu menjadi pusat perhatian entah dalam sukses apalagi derita.            

Ya..... Juergen Klopp, mantan pelatih Borussia Dortmund yang sukses membawa Die Schwarzgelben atau The Black and Yellows menjadi juara bundesliga musim 2010-11 dan 2011-12, DFB Pokal musim 2011-12 dan finalis Liga Champion musim2012-13 dikenal sebagai sosok yang sederhana dan selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi klub yang diasuhnya.  Tidak heran celetukan pertamanya ketika ditanya jurnalis tentang apa julukan yang diinginkannya ketika menangani The Reds, manejer terbaik Jerman tahun 2011 dan 2012 ini menjawab lantang : “  The Normal One. “           

The normal one seakan menyindir seorang pelatih yang bakal jadi seterunya nanti sekaligus untuk memberikan gambaran bahwa bagi Klopp yang penting adalah kebersamaan dan keberhasilan tim.  Bukan dirinya  sebagai seorang kepala pelatih.  Hal yang sangat klop dengan fenomena You’ll Never Walk Alone milik die hard fans of The Reds.             

Bahkan, jika sebelumnya Liverpool hanya didukung oleh pecinta setia mereka, kini kaum netralpun sangat berharap Klopp mampu mengangkat Liverpool.  Mungkin tidak instan disisa 30 laga premier league musim ini untuk menjadi juara. Tapi setidaknya memberikan tekanan pada para pesaing mereka untuk satu tempat di zona Liga Champion musim depan, juga sukses di dua kompetisi domestik lainnya serta kiprah yang baik di Liga Europa.  Bahkan menurut istilah pendukung Manchester United yang masih menyisakan ruang netral dihati mereka, slogan mereka sekarang adalah ajari cara kami membenci Juergen Klopp.            

Artinya kedatangan sosok Klopp akan merupakan keuntungan bagi klub yang bermarkas di Anfield ini.  Setidaknya dimusim ini, jika kembali Liverpool gagal merebut gelar premier league, ruang maaf tetap akan diberikan untuk menghormati sosok mantan striker yang kemudian menjadi centre back Mainz 05 ini.             

Waktu pantas diberikan pada Klopp untuk membangun asa pendukung The Reds.  Hingga Januari yang artinya akan ada 15 laga premier league dimana runner-up FIFA Manager of The Year tahun 2013 ini harus menurunkan tim yang bukan pilihannya, sampai jendela transfer musim dingin dibuka.  Dan Klopp juga akan memulainya dengan laga yang sangat sulit untuk ukuran Liverpool minggu ini. 

TOTTENHAM HOTSPUR v LIVERPOOL

Tuan rumah pasti hanya akan menjadi sorotan kedua minggu ini di White Hart Lane saat menjamu Liverpool.  Tapi dari faktor kekinian, justru menghadapai Tottenham Hotspur adalah laga yang sangat tidak mudah.  Musim ini, Christian Eriksen dkk sampai dengan minggu ke delapan adalah yang paling lama tidak terkalahkan. 

Usai dibekuk Manchester Unted di Old Trafford di minggu pertama, The Lilly Whites tidak pernah jadi pecundang lagi.  Bahkan setelah di empat laga perdana tidak meraih kemenangan, empat laga terakhir mereka tidak kehilangan poin. Bahkan menutaskan sejarah lewat kemenangan telah 4 -1 atas Manchester City.   Dengan gawang Hugo Lloris kemasukan paling sedikit bersama Manchester City, Arsenal, Crystal Palace dan Tottenham Hotspur, dituntut kejelian Klopp untuk meliat celah yang bisa menguntungkan tim tamu.            

Celah ini yang tentunya sulit didapat di awal karier manejernya di Inggris.  Belum apa apa opsi di lini depan berkurang dengan cedera ligamen yang dialami oleh Danny Ings saat latihan di Melwood hari Rabu usai membuat debut timnas menghadapi Lithuania di hari Senin.  Enam bulan, Klopp akan tanpa pemain yang sudah membukukan 3 gol bagi Liverpool di semua kompetisi musim ini.  Berita buruk ini menambah tekanan setelah sebelumnya Klopp juga harus kehilangan bek kiri Joseph Gomez dengan cedera yang sama ketik memperkuat Inggris U-21 menghadapi Kazakhstan.            

Ditambah tanpa Christian Benteke yang masih cedera hamstring, kapten Jordan Henderson yang cedera kaki serta Roberto Flimino dengan cedera punggungnya akan menyulitkan manejer berkebangsaan Jerman kedua dalam sejarah Premier League ini untuk mencoba mengulangi prestasi Gerard Houlier tahun 1998.  Satu satunya manejer Liverpool yang memenangkan laga kali pertama menangani The Reds.            

Jika Klopp bisa mengulangi prestasi Houlier, pasti akan menyatukan seluruh pendukung The Reds terutama dideretan Spion Kop yang sudah haus akan prestasi. Juga jalan untuk melebihi prestasi Felix Magath, orang Jerman lainnya yang pernah melatih premier league tapi gagal membawa Fulham selamat dari degradasi di musim 2013-14.             

Sematan The Normal One diharapkan membawa prestasi yang tidak normal, yaitu menuntaskan rindu gelar premier league The Reds secara gradual.  Sekaligus membayar kepercayaan Tom Werner, ketua umum Liverpool, yang lewat investasi Fenway Sports Groupnya sebagai pemilik Liverpool dan juga klub baseball Boston Red Sox dikabarkan menggaji Klopp sebesar 5 juta pounsterling permusim, plus keinginan Klopp membawa tim suksesnya di Die Borrussen.  Asisten berkebangsaan Bosnia, Zeljsko Buvac yang dianggap Klopp sebagai “otak” suksesnya, serta analis video Peter Krawitz yang dianggap Klopp sebagai “mata” karena kejeliannya.            

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Liverpool Vs Wolves: Tugas Terakhir Klopp, Selamat Tinggal yang Berat...

Liverpool Vs Wolves: Tugas Terakhir Klopp, Selamat Tinggal yang Berat...

Liga Inggris
Arsenal Vs Everton: Saat Arteta Berharap Bantuan Moyes dan West Ham...

Arsenal Vs Everton: Saat Arteta Berharap Bantuan Moyes dan West Ham...

Liga Inggris
Man City Vs West Ham: Pasukan Guardiola Tiap Detik Harus Sempurna

Man City Vs West Ham: Pasukan Guardiola Tiap Detik Harus Sempurna

Liga Inggris
Persib Vs Bali United: Teco Nyaman, Tak Lagi Main di Lapangan Latihan

Persib Vs Bali United: Teco Nyaman, Tak Lagi Main di Lapangan Latihan

Liga Indonesia
Como 1907 Proyek “1 Miliar Dollar”, Bos Hartono Tak Kejar Gengsi

Como 1907 Proyek “1 Miliar Dollar”, Bos Hartono Tak Kejar Gengsi

Liga Italia
Kevin Sanjaya Pensiun, Kesedihan Besar Oma Gill, Minions Akan Dirindukan

Kevin Sanjaya Pensiun, Kesedihan Besar Oma Gill, Minions Akan Dirindukan

Badminton
Timnas Indonesia Vs Irak: Kick Off Berubah, Permintaan dari Shin Tae-yong

Timnas Indonesia Vs Irak: Kick Off Berubah, Permintaan dari Shin Tae-yong

Timnas Indonesia
Kronologi Hari Terakhir Allegri di Juventus: Pimpin Latihan Pagi, Sore Dipecat

Kronologi Hari Terakhir Allegri di Juventus: Pimpin Latihan Pagi, Sore Dipecat

Liga Italia
Ketum PSSI soal Elkan Baggott: Tak Mau Menghakimi, Yakin Nasionalisme Masih Ada

Ketum PSSI soal Elkan Baggott: Tak Mau Menghakimi, Yakin Nasionalisme Masih Ada

Timnas Indonesia
Como Promosi ke Serie A, Fabregas Tepati Janji Bawa Skuad Liburan

Como Promosi ke Serie A, Fabregas Tepati Janji Bawa Skuad Liburan

Liga Italia
Jadwal Thailand Open 2024, Dua Wakil Indonesia Berburu Tiket Final

Jadwal Thailand Open 2024, Dua Wakil Indonesia Berburu Tiket Final

Badminton
Man City Vs West Ham: Guardiola Minta Man City Bermain Seperti Lawan Tottenham

Man City Vs West Ham: Guardiola Minta Man City Bermain Seperti Lawan Tottenham

Liga Inggris
Juventus Pecat Allegri, Angkat Paolo Montero Si 'Bodyguard' Zidane

Juventus Pecat Allegri, Angkat Paolo Montero Si "Bodyguard" Zidane

Liga Italia
Jadwal Siaran Langsung Persib Vs Bali United di Championship Series Liga 1

Jadwal Siaran Langsung Persib Vs Bali United di Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Al Nassr Vs Al Hilal: Ronaldo Assist, Mane Picu Penalti, Laga Seri

Al Nassr Vs Al Hilal: Ronaldo Assist, Mane Picu Penalti, Laga Seri

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com