"Arema memang tidak kalah. Tetapi saya pribadi sangat kagum pada pemain Persija yang sudah menampilkan permainan yang luar biasa," ujar Suharno usai pertandingan.
Menurut Suharno, seharusnya pemain Arema bermain lebih tenang dan sabar. "Tetapi saya sangat mengapresiasi pemain Arema. Hasil imbang itu hasil luar biasa dari perjuangan anak-anak. Tapi ke depannya, kami harus terus berjuang untuk laga selanjutnya," katanya.
Suharno mengakui bahwa ada perubahan strategi di babak kedua yang ia terapkan. Dia memiliki sejumlah alasan melakukan hal tersebut.
"Pelatih punya target sendiri. Kami akan bertahan, tetapi situasinya berbeda. Kami nyaris kalah," katanya.
Ke depannya, harap Suharno, pemain Arema, harus tetap berjuang. "Saya tak akan menyalahkan pemain. Hasil imbang ini, bukan kesalahan pemain depan dan belakang. Sepenuhnya kesalahan pelatih. Laga ini pemain sudah bermain maksimal dan bagus," katanya.
Sementara itu Fabiano, yang merupakan mantan pemain Persija, mengaku tak memikirkan hal itu. Dia justru lupa Persija adalah bekas klubnya.
"Saya senang bisa cetak gol ke mantan klub saya. Saya lupa kalau Persija itu mantan klub saya," akunya.
Arema nyaris kalah seandainya tak mendapat penalti pada injury time. Hingga menit ke-90, Persija memimpin 4-3, sebelum penalti Fabiano pada menit ke-90+4 memaksa tim besutan Rahmad Darmawan harus puas pulang dengan membawa satu poin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.