Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaga Emosi agar Adu Jotos Tidak Terjadi

Kompas.com - 29/09/2014, 17:52 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Emosi mampu merusak segalanya, termasuk mental bermain para pemain Liga Kompas Gramedia U-14 Panasonic 2014. Permainan yang sebelumnya apik bisa menjadi berantakan karena fokus dan konsentrasi yang buyar. Oleh karena itu, menjaga emosi bisa berarti memenangi segalanya.

Memasuki pekan ke-18 Liga Kompas Gramedia (LKG) yang berlangsung di Stadion Olahraga Ciracas, persaingan tim dan perebutan peringkat semakin seru. Tensi permainan yang tinggi tentu akan menguras tenaga serta emosi pemain.

Raja Haekal Jarot (14), misalnya, sempat ”menantang” beradu fisik dengan Ferdiansyah (14), pemain bertahan Annisa Pratama. Padahal, gelandang serang ASIOP Apacinti tersebut telah kenal cukup lama dan pernah bermain bersama Ferdiansyah.

”Dia usil, sih. Saya sudah jatuh ditendang lagi. Ya, saya emosi, tetapi cepat ditenangkan teman-teman. Saya juga telah diperingatkan wasit agar tidak mengulangi hal tersebut,” kata Raja setelah pertandingan, Minggu (28/9).

Pertandingan itu memang berlangsung ”panas”. Pada pertemuan pertama lalu, ASIOP Apacinti menelan kekalahan dari Annisa Pratama. Karena itu, ASIOP punya motivasi untuk membalas kekalahan. Apalagi, saat itu, timnya sedang unggul satu gol, 2-1, dari tim lawan.

Satu gol lahir dari kaki Raja, satu lagi dari kaki Fachry Dwi Nanda K. Dengan keunggulan yang masih tipis, ia berniat menambah selisih angka agar peluang kemenangan semakin terjaga.

Setelah ditenangkan kawan-kawan dan mendengar instruksi pelatih, ia mengumpulkan konsentrasinya kembali. Fokus pada pertandingan dan berusaha melupakan kejadian tersebut.

Hasilnya, sebuah tendangannya di tiga menit sebelum pertandingan berakhir memperbesar keunggulan timnya menjadi 3-1. Skor itu bertahan hingga pertandingan selesai.

Sementara itu, emosi tinggi juga diperlihatkan pemain Cibinong Putra Eric Millenio (13). Tidak hanya menantang salah satu pemain belakang Tunas Cipta Anwar Setyo Nugroho (14), tetapi ia juga sempat mengucapkan kata-kata kasar.

”Kalau ambil bola, sih, nggak papa, tetapi kalau sengaja ambil kaki, kan, tidak sportif, nggak bisa diterima. Jadi, saya kelepasan ngomong kasar,” kata Eric.

Di pertandingan itu, Eric yang bermain di posisi sayap kanan selalu bertemu dengan Anwar sebagai bek kiri Tunas Cipta. Pada beberapa kesempatan, ia mencoba melewati hadangan Anwar, tetapi selalu gagal.

Terlebih lagi, saat itu, timnya ketinggalan 0-1 sejak menit-menit pertama dari tim peringkat kesembilan tersebut. Oleh karena itu, ia berusaha keras agar mampu menembus pertahanan lawan. Sayangnya, pada menit ke-51 gawang Cibinong Putra kebobolan satu gol.
Hindari adu jotos

Dengan kekalahan dan kejadian tersebut, Eric berjanji akan menjaga emosinya serta bermain lebih fokus. Hal ini sesuai instruksi pelatih Cibinong Putra Muhammad Rohudin yang menginginkan semua pemain bermain lebih sabar. Apalagi, cuaca yang panas membuat emosi pemain cepat meledak.

”Kami pelan-pelan akan memonitor hal tersebut karena mengubah secara instan tentu tidak mungkin. Akan tetapi, kami selalu memberikan arahan dan masukan kepada setiap pemain agar bermain sportif dan menikmati permainan,” kata Rohudin.

Pelatih Tunas Cipta Zulhandikar menuturkan, ia senantiasa menekankan kepada anak-anak asuhnya untuk menjaga hati tetap dingin selama bertanding sehingga adu jotos tidak sampai terjadi.

”Pertandingan sepak bola bukan arena tinju. Dan, itu saya tanamkan sejak di latihan,” kata Zulhandikar.

Ia juga meminta para pemainnya untuk saling menghormati dengan pemain lawan di lapangan. Selain itu, kondisi psikis pemain juga terus dipantau Zulhandikar mengingat mereka cenderung masih labil di usia yang tanggung sehingga rentan bergesekan dengan lawan tanding.

Pengawas pertandingan LKG, Benyamin Leo Betty, menjelaskan, saat emosi telah menguasai pemain, saat itu juga sebenarnya pertandingan berakhir bagi dirinya. Ia tidak lagi bisa berpikir panjang dan menikmati irama permainan.

Namun, semuanya masih bisa diatasi apabila pemain bisa cepat menguasai pikirannya dan fokus pada pertandingan. Hal itu bergantung pada kemauan dan kebiasaan serta pengalaman bertanding pemain. (A03/A10)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Timnas Indonesia
Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Timnas Indonesia
STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Timnas Indonesia
Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Timnas Indonesia
Dua Tim Juara Calon Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23 2024

Dua Tim Juara Calon Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Reaksi Media Korsel: 'Magis Shin Tae-yong' dan 'Tragedi di Doha'

Reaksi Media Korsel: "Magis Shin Tae-yong" dan "Tragedi di Doha"

Timnas Indonesia
Timnas U23 Indonesia Menangi Adu Penalti, Ernando Ari Pun 'Menari'...

Timnas U23 Indonesia Menangi Adu Penalti, Ernando Ari Pun "Menari"...

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com