Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mimpi "Pendiri" Jurassic Park, Mourinho, dan Chelsea...

Kompas.com - 25/08/2014, 18:59 WIB
Ary Wibowo

Penulis

KOMPAS.com — Jose Mourinho telah berulang kali membuktikan bahwa tak ada yang mustahil baginya dan bagi timnya. Dalam diri Mourinho, tidak jelas antara batas angan-angan dan kenyataan.

Bagi Mourinho, mimpi dan angan-angan selalu bisa menjadi kenyataan. Ia bakal kesal jika timnya kalah untuk kali kedua. Karena itulah, ia selalu menganalisis kelemahan, baik timnya maupun lawan, sehingga pada pertandingan berikutnya ia tidak akan kalah lagi.

Mourinho juga bisa berperan dan bertingkah apa saja seperti yang ia kehendaki. Karena itulah, julukan "Special One" disematkan kepadanya. Bagi manajer asal Portugal itu, semua peran dan tingkahnya adalah sah asal ia dapat meraih yang tertinggi. Dan, ternyata dengan segala cara itu ia berhasil membuktikannya.

"Anda harus pragmatis dan meminta kepada para pendukung tim Anda apakah mereka senang dengan piala atau mereka lebih lebih memilih untuk memainkan permainan Samba milik Brasil dan pulang tanpa piala," kata Mourinho.

Pemikiran itu setidaknya sudah dibuktikan Mourinho di Chelsea. Bersama klub London Biru, Mourinho dinilai sukses telah melakukan revolusi total untuk kembali mengangkat nama Chelsea di dunia sepak bola Inggris.

Perjalanan Mourinho bersama Chelsea memang kerap dipenuhi kontroversi. Ia bisa membuat lelucon, tetapi tak jarang pula ia sangat dingin dan rasionalis saat menerapkan analisis. Jadi, ia boleh tidak disukai publik Inggris, tetapi para pemain dan fans Chelsea amat menghormati dan mencintainya.

Richard Attenborough
Tidak hanya pemain dan fans, di Chelsea juga terdapat sosok besar yang begitu menghormati dan mencintai Mourinho. Sosok itu adalah Richard Attenborough, sutradara tersohor asal Inggris yang juga menjabat sebagai Life President of the Stamford Bridge. Jabatan itu diberikan kepada Attenborough karena pengabdian luar biasanya kepada Chelsea.

Attenborough sejatinya adalah produser dan mantan aktor di Inggris. Sebagai aktor, ia sempat bermain di sejumlah film, seperti Brighton Rock, World War Two, The Great Escape, dan Jurassic Park. Selaku sutradara, namanya semakin melejit di dunia ketika film garapannya Gandhi (1982), meraih delapan penghargaan Piala Oscar, termasuk kategori sutradara terbaik yang disematkan untuknya.

Attenborough jago dalam dunia entertainment. Ia pun tahu bagaimana memanfaatkan kemampuan itu dalam menyertai pertandingan sepak bola, yang mempunyai nilai entertainment luar biasa. Toh, sepak bola itu adalah fiesta. Dan dari gegap gempita pesta itulah Attenborough membawa mimpi besarnya untuk membawa Chelsea meraih kesuksesan di dunia.

Salah satu faktor yang membuatnya jatuh cinta kepada sepak bola tidaklah lain karena wanita pujaannya, Sheila Sim, aktris era 1940-an, juga merupakan penggemar olahraga tersebut. "Saya pergi dan berdiri di pinggir sungai membawa sepaket sandwich dengan pacar yang akhirnya saya nikahi, terutama karena dia setuju untuk menjadi pendukung Chelsea dan kami telah mendukung mereka sejak 1942." Begitu kenang Attenborough.

Dok. Chelsea Aktor dan sutradara Inggris Richard Attenborough bersama istrinya, Sheila Sim, saat menyaksikan pertandingan Chelsea di Stamford Bridge.
Kala itu, Attenborough tengah sibuk main film Brighton Rock. Dalam film tersebut, ia mendapatkan peran sebagai salah satu anggota kelompok gangster muda, Pinkie. Sang sutradara film, Rowan Joffe, pun meminta Attenborough untuk meningkatkan kemampuan fisiknya. Karena itulah, Attenborough memutuskan untuk ikut pelatihan fisik bersama penggawa-penggawa Chelsea.

"Saya pergi ke Stamford Bridge, lalu bekerja beberapa minggu dengan rekan-rekan di sana dan menjadi teman salah satu striker terbaik Inggris, Tommy Lawton. Jadi, saya sudah menjadi bagian klub ini sejak lama," ungkapnya.

Brighton Rock membuat nama Attenborough melejit di dunia perfilman Inggris. Namun, di tengah kesuksesannya dalam dunia entertainment, Attenborough tidak menjadi seperti kacang lupa pada kulitnya. Justru, kecintaannya terhadap Chelsea semakin menjadi-jadi. Attenborough pun berperan melejitkan nama Chelsea dengan mengajak tokoh terkenal, Laurence Olivier, Frank Sinatra, John Wayne, dan Steve McQueen untuk ikut menjadi duta klub.

Pada 1970-an, Attenborough lalu mendapatkan posisi resmi di Chelsea sebagai direktur klub. Dia pun akhirnya sukses menggapai mimpinya ketika menjadi saksi mata saat The Blues meraih gelar pertama Piala FA 1970 dan trofi Eropa pertama kali ketika mereka memenangi Piala Winners 1971.

Dok. BBC Richard Attenborough (duduk paling kiri) saat menjadi member dewan Chelsea sejak 1969 hingga 1982.
Setelah kesuksesan itu, performa Chelsea meredup, baik di Inggris ataupun Eropa. Chelsea kalah bersaing dengan Liverpool dan Manchester United yang menguasai sepak bola Inggris pada era 1980-an dan 1990-an.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Internasional
Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Liga Indonesia
Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Liga Indonesia
Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Liga Indonesia
Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Liga Indonesia
Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Sports
Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Badminton
Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Liga Indonesia
5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com