Tak perlu diragukan, Brasil di atas kertas akan terus melaju sampai ke final. Tidak perlu terkejut, kalau benar sampai ke final, jadwal Piala Dunia 2014 ”sudah diatur” bahwa Neymar dan kawan-kawan akan bertemu Argentina—dengan asumsi tim ”Tango”, yang konon dipimpin ”Maradona baru” bernama Lionel Messi, juga tak mengalami kesulitan melangkah sejak babak penyisihan grup.
Jika berbicara tentang skenario ini, memori kolektif rakyat Brasil langsung berpaling ke pengalaman buruk pada 1950. Negara dan bangsa Brasil menghabiskan dana, tenaga, dan waktu untuk menjadi tuan rumah sekaligus menjadi juara Piala Dunia 1950. Mereka menunggu giliran sejak 1938 dan sempat kecewa gagal jadi tuan rumah pada 1942 dan 1946 karena penyelenggaraan Piala Dunia terganggu Perang Dunia Kedua.
Sesuai skenario, Brasil tampil prima sejak partai perdana mengalahkan Meksiko 4-0 di Stadion Maracana, Rio de Janeiro, 24 Juni 1950. Setelah itu ”Selecao” bermain seri 2-2 melawan Swiss, menaklukkan Yugoslavia 2-0 serta menghancurkan Swedia 7-1 dan Spanyol 6-1. Apa lacur, di final yang juga di Maracana yang disesaki sekitar 200.000 penonton, Brasil dikalahkan Uruguay 1-2.
Kutukan 1950 itulah yang coba diusir Brasil. Mungkin di partai perdana mereka mengatasi Kroasia, lalu perjalanan sampai final akan lancar, sampai akhirnya menghadapi tim sesama Amerika Selatan—barangkali Argentina. ”Negara saya bahagia kalau menundukkan Brasil. Mereka juga begitu! Tak ada hal yang lebih indah dibandingkan mengalahkan Brasil,” kata Maradona suatu kali.
Budiarto Shambazy
Wartawan Kompas, Peliput di 5 Piala Dunia
Sumber: Kompas Cetak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.