Kepala tim dokter timnas U-19, Alfan Nur Ashar, mengungkapkan, penyebab penurunan VO2Max Evan Dimas dan kawan-kawan terjadi karena kondisi fisik yang menurun pasca-dua turnamen dengan tensi tinggi yang baru saja dilakoni, yakni Piala AFF U-19 dan kualifikasi Piala Asia U-19.
"Materi tes fisik yang diberikan di sini (Batu, Malang) lebih banyak ketimbang di Yogyakarta (jelang Piala AFF). Pemain juga saat ini latihan di ketinggian yang kadar oksigen dan tekanan udaranya terbatas," ungkap Alfan saat dihubungi dari Jakarta, Rabu (13/11/2013).
Dalam tes kali ini, pemain yang memiliki nilai VO2Max paling tinggi tetap dipegang kapten tim, Evan Dimas Darmono. Namun, seperti pemain lainnya, nilai VO2Max pemain berusia 18 tahun itu juga mengalami penurunan.
Adapun nilai VO2Max gelandang asal Surabaya ini tercatat 55 dalam latihan fisik terakhir. Saat persiapan Piala AFF, nilainya masih mencapai 59.
"Saya kurang hafal siapa-siapa saja (pemain lainnya) yang paling tinggi dan rendah. Tapi, yang pasti kisarannya ada di antara 50 hingga 55," jelas Alfan.
Lebih lanjut, kata Alfan, beberapa hari ke depan akan dilakukan beberapa tes. Diharapkan, dengan dilakukannya tes-tes tersebut, VO2Max para pemain skuad Garuda Jaya dapat meningkat kembali.
"Kuantitas bukan jadi tolak ukur.Terlihat dalam kondisi yang serba terbatas (dataran tinggi dan kadar oksigen terbatas) mereka masih bisa bertahan dengan nilai VO2Max yang cukup tinggi. Ini artinya kualitas fisik mereka sangat baik," pungkas Alfan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.