Sesi latihan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senin (19/11) sore, lebih banyak mengasah organisasi serangan. Para pemain disimulasikan menusuk pertahanan lawan, menyisir tepi lapangan dengan kecepatan tinggi, dan melepaskan umpan kepada dua penyerang di depan gawang.
Umpan-umpan silang dari sayap kiri dan kanan itu diselesaikan dalam satu dua sentuhan oleh para striker ataupun gelandang yang menusuk dari sektor tengah.
Dalam situasi umpan silang tidak memungkinkan langsung ditembakkan ke gawang, penerima umpan berperan menjadi pemantul kepada pemain lain yang posisinya lebih bagus untuk mencetak gol. Penyelesaian akhir dilakukan dengan cepat, hanya dalam satu-dua sentuhan.
”Tadi memang lebih banyak latihan crossing (umpan silang). Dalam posisi bola setinggi ini (di bawah pinggang), bisa diselesaikan dalam sekali gerakan,” ujar pelatih tim nasional, Nil Maizar.
Bola pantul hasil tepisan kiper ataupun bola membentur tiang gawang juga diantisipasi dengan mengasah refleks pemain untuk mengejar bola liar itu.
Koordinasi serangan dalam sesi latihan itu lebih mengalir. Namun, ketepatan waktu melepaskan umpan dan pemosisian diri pemain serang belum serasi. Yang sudah bagus, kontrol dan kemampuan melindungi bola yang licin akibat hujan.
Asisten pelatih tim nasional, Fabio Oliviera, menilai, saat hujan sentuhan bola harus lebih cermat karena licin, lapangan juga licin. Dalam situasi kurang ideal karena rawan terpeleset itu, para pemain juga harus mengantisipasi pergerakan pemain lawan.
”Bagus juga latihan cuaca hujan karena cuaca di Malaysia dan Indonesia tidak terlalu berbeda dan tidak tertutup kemungkinan kami di sana bertanding saat cuaca hujan seperti ini,” ujar Oliviera.
Dalam sesi latihan, Selasa sore, Van Beukering dan Tonnie Cusell diistirahatkan. Adapun Handi Ramdhan dan Endra Prasetya yang cedera saat uji coba melawan Kamerun sudah berlatih normal.