Pelatih asal Brasil ini mengatakan, sesi latihan, Senin sore, lebih fokus mematangkan pola serangan melalui sayap. Selama ini, peran pemain sayap yang memiliki kecepatan tinggi dalam memasok bola ke ujung tombak belum maksimal karena akurasi umpan lemah.
”Disadari, kita punya kecepatan di sayap. Namun, akurasi pada saat crossing belum ketemu, dalam arti feeling, sentuhan, dan posisi badan yang sempurna untuk crossing bola itu kita belum ketemu,” kata Oliviera.
Oliviera berharap, para pemain sayap mampu melayangkan umpan lebih akurat saat laga pertama melawan Laos, 25 November. Para pemain sayap saat ini sudah memiliki target penerima umpan, yaitu penyerang tengah Bambang Pamungkas dan Jhon van Beukering. Pemain serang ini memiliki tipikal penyelesai akhir di dalam kotak penalti.
”Dulu kita punya kecepatan di sayap, tetapi belum punya target man (penerima umpan). Sekarang kita punya Bambang dan Jhonny, otomatis akurasi crossing-nya harus diperbaiki supaya nanti setiap kali overlap atau bola daerah kita tidak sia-sia,” ujar mantan asisten pelatih PSM Makassar ini.
Tim Indonesia akan berangkat ke Kuala Lumpur untuk penyisihan Grup B Piala AFF 2012 pada Rabu (21/11) pagi. Empat hari kemudian Indonesia akan melawan Laos yang lolos melalui babak kualifikasi.
Nil Maizar mengatakan, kekuatan lawan pertama Indonesia itu sudah dipelajari oleh pelatih dan pemain. Para pemain mempelajari permainan calon lawan Indonesia melalui rekaman video pertandingan yang diunggah ke sejumlah situs internet.
”Pemain kita anjurkan mempelajari permainan lawan melalui internet. Jadi, bukan hanya pelatih yang menganalisis, pemain juga aktif,” ujar Nil.