Penalti: Tendangan penalti Andrea Pirlo saat melawan Inggris di perempat final menjadi aksi yang akan dikenang. Tendangan yang dikenal dengan gaya Panenka itu juga dilakukan bek Spanyol, sergio Ramos, kala melawan Portugal di semifinal.
Mundur: Ada empat pelatih yang mundur setelah Piala Eropa 2012. Mereka adalah Slaven Bilik (Kroasia), Dick Advocaat (Rusia), Laurent Blanc (Perancis), dan Bert van Marwijk (Belanda). Bedanya, sebelum turnamen Bilic dan Advocaat memang sudah merencanakan mundur setelah turnamen. Sedangkan Blanc dan Van Marwijk mundur karena hasil buruk di Piala Eropa.
Pencetak rekor: Spanyol menjadi tim pertama yang juara Piala Eropa dua kali berturut-turut. Ditambah gelar Piala Dunia 2010, Spanyol juga menjadi negara pertama pengumpul tiga gelar utama secara berturut-turut. Pelatih Spanyol, Vicente del Bosque, menjadi pelatih pertama yang membawa timnya juara Piala Dunia, Piala Eropa, dan Liga Champions.
Shevchenko: Dua gol Andriy Shevchenko dengan sundulan saat melawan Swedia di penyisihan Grup D akan menjadi sejarah emas sepak bola Ukraina. Apalagi, dua gol itu dinilai menyebabkan ledakan teriakan paling membahana dari penonton yang memadati Stadion Olimpiade Kiev.
Termuda: Timnas Jerman menjadi tim termuda di Euro 2012 dan mereka membuat rekor duni, yakni 15 kali selalu menang secara berturut-turut, sebelum dikalahkan Italia di semifinal.
Kebun binatang: Untuk pertama kalinya banyak kebun binatang terlibat dalam Piala Eropa. Ini karena tren meminta binatang meramal hasil pertandingan. Dari Fred si Musang di kebun binatang Kharkiv, Citta si Gajah di kebun binatang Krakow, sampai Funtik si Babi di Kiev, menyita perhatian karena ramalam mereka. Tren ini diawali oleh Paul si Gurita yang meramal beberapa pertandingan Piala Dunia 2010.
Twitter: Ada 16,5 juta tweet yang terposting berhubungan dengan final Piala Eropa 2012 antara Spanyol lawan Italia. Puncak sirkulasinya adalah 15.358 twitt per detik saat Spanyol mencetak gol keempat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.