Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengecewakan! Silat Hanya Bisa Raih Dua Emas

Kompas.com - 17/12/2009, 21:28 WIB

VIENTIANE, KOMPAS.com — Tim silat Indonesia harus pulang dengan menelan kekecewaan. Pasalnya, secara total mereka hanya meraih dua emas dari target semula lima medali pada SEA Games XXV 2009 di Gedung Lao ITTEC Vientiane, Kamis (17/12/2009).

Satu tambahan emas dari empat pesilat Indonesia yang tampil di final pada pertandingan hari terakhir itu diraih oleh I Komang Wahyu Purbayasari di kelas 70 kg, menyusul satu emas dari nomor ganda putra yang diraih beberapa hari sebelumnya.

Komang, pesilat terakhir Indonesia yang tersisa, mengalahkan Min Swe dari Myanmar dengan skor telak 5-0.

Seusai pertandingan, Komang mengatakan bahwa ia hanya berusaha mengikuti instruksi pelatih Catur Indro agar tampil lebih tenang dan sabar menunggu saat untuk menyerang.

"Selain itu, lawan saya dari Myanmar ternyata tidak terlalu bagus. Saya justru harus bekerja keras pada babak-babak sebelumnya," kata pria kelahiran 22 September 1986 itu.

"Selain itu, saya juga sudah bertekad kepada diri sendiri bahwa saya datang sendiri bukan untuk kalah, melainkan untuk membawa medali emas," kata Komang yang sekarang tercatat sebagai anggota Polda NTB dengan pangkat briptu.

Dukungan langsung yang diberikan Mennegpora Andi Mallarangeng, Ketua KONI-KOI Rita Subowo, dan Ketua Kontingen Alex Noerdin ternyata belum cukup untuk memompa semangat atlet untuk meraih kemenangan.

Dari empat nomor final yang diikuti tim silat Indonesia pada pertandingan hari terakhir cabang tersebut, hanya satu medali emas yang diraih melalui Komang.

Dari tiga nomor final sebelumnya, pesilat Indonesia berguguran satu demi satu. Ini diawali oleh Pujo Hanoko di kelas 60 kg putra.

Pujo tidak bisa berbuat banyak dan menyerah dengan skor telak 0-5 dari Nguyen Ba Trinh dari Vietnam. Pesilat asal Bali, Ni Nyoman Suparniti (kelas 65 kg), yang diharapkan menambah perolehan emas agar tidak semakin terpuruk, juga menyerah kepada pesilat Vietnam, Nguyen Thi Phuong Thuy, dengan skor 1-4.

Sementara itu, M Sodik yang bertanding di kelas 65 kg juga kalah telak 0-5 dan kali ini kepada pesilat Thailand, Chaiwat Nimma.

Manajer tim Bambang Rus Effendi secara khusus menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia, terutama masyarakat silat, karena hanya mampu merebut dua emas dan gagal mempertahankan gelar juara seperti di SEA Games 2007. Kala itu, perwakilan Indonesia di cabang tersebut meraih lima emas.

Dengan berakhirnya cabang pencak silat yang total mempertandingkan 17 nomor, Vietnam keluar sebagai juara dengan meraih enam emas, empat perak, dan satu perunggu, disusul oleh Malaysia dengan empat emas dan enam perak.

Thailand berada di peringkat ketiga dengan dua emas, empat perak, dan empat perunggu atau unggul selisih perak dengan Indonesia yang juga meraih dua emas, tetapi dengan tiga perak dan tiga perunggu.

Bagi Indonesia, ini adalah hasil terburuk di SEA Games setelah di Hanoi pada 2003 yang hanya merebut tiga emas.

- Perolehan medali untuk cabang silat:

Vietnam    6 4  1  
Malaysia   4 0  6
Thailand   2 4  4
Indonesia  2 3  3
Singapura  1 2  5
Laos       1 2  4
Brunei     1 0  3
Myanmar    0 1  1
Filipina   0 1  1

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laga Championship Series Bali United Vs Persib Resmi Pindah Arena

Laga Championship Series Bali United Vs Persib Resmi Pindah Arena

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Minta Maaf Usai Warganet Lakukan Aksi Rasis ke Guinea

Timnas Indonesia Minta Maaf Usai Warganet Lakukan Aksi Rasis ke Guinea

Timnas Indonesia
PSSI Kecam Aksi Rasialisme kepada Guinea, Jangan Nodai Perjuangan Timnas Indonesia

PSSI Kecam Aksi Rasialisme kepada Guinea, Jangan Nodai Perjuangan Timnas Indonesia

Internasional
Timnas U17 Putri Indonesia Petik Pelajaran Berharga, Semangat Tak Patah

Timnas U17 Putri Indonesia Petik Pelajaran Berharga, Semangat Tak Patah

Timnas Indonesia
Saat Rekor Penalti Pemain Guinea Ternoda dalam Laga Vs Timnas U23 Indonesia...

Saat Rekor Penalti Pemain Guinea Ternoda dalam Laga Vs Timnas U23 Indonesia...

Internasional
Guinea dan Ilaix Moriba Diserbu Komentar Rasis, Sepak Bola Seharusnya Mempersatukan

Guinea dan Ilaix Moriba Diserbu Komentar Rasis, Sepak Bola Seharusnya Mempersatukan

Timnas Indonesia
Guinea Masuk Grup 'Neraka' Olimpiade 2024, Pelatih Reuni dengan Henry

Guinea Masuk Grup "Neraka" Olimpiade 2024, Pelatih Reuni dengan Henry

Timnas Indonesia
Jadwal Timnas Indonesia Usai Garuda Muda Jalani Playoff Olimpiade 2024

Jadwal Timnas Indonesia Usai Garuda Muda Jalani Playoff Olimpiade 2024

Timnas Indonesia
Pelatih Guinea Tiga Kali Ucap 'Sulit' Usai Lawan Timnas U23 Indonesia

Pelatih Guinea Tiga Kali Ucap "Sulit" Usai Lawan Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Bola Emas Diego Maradona di Piala Dunia 1986 Akan Dilelang

Bola Emas Diego Maradona di Piala Dunia 1986 Akan Dilelang

Internasional
Semifinal Championship Series Ingatkan Bos Persib ke Tahun 2014

Semifinal Championship Series Ingatkan Bos Persib ke Tahun 2014

Liga Indonesia
Guinea Kalahkan Indonesia dan Lolos Olimpiade, Ulangi Sejarah 56 Tahun

Guinea Kalahkan Indonesia dan Lolos Olimpiade, Ulangi Sejarah 56 Tahun

Internasional
Proliga 2024, Bandung bjb Tandamata Serukan Bangkit Usai Takluk

Proliga 2024, Bandung bjb Tandamata Serukan Bangkit Usai Takluk

Liga Indonesia
Bayer Leverkusen ke Final Liga Europa: 49 Laga Tak Terkalahkan, Rekor Baru di Eropa

Bayer Leverkusen ke Final Liga Europa: 49 Laga Tak Terkalahkan, Rekor Baru di Eropa

Liga Lain
Kepala Witan Sulaeman Dijahit Usai Lawan Guinea

Kepala Witan Sulaeman Dijahit Usai Lawan Guinea

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com