Gilardino Ubah Genoa Jadi Sandungan Raksasa Serie A, Allegri Frustrasi

KOMPAS.com - Genoa racikan Alberto Gilardino musim ini menjadi sandungan untuk raksasa Serie A semodel Inter dan Juventus. Permainan Genoa membuat Juve asuhan Allegri frustrasi.

Skor kacamata alias 0-0 menghiasi perjumpaan Juventus vs Genoa di Allianz Stadium pada pekan ke-29 Liga Italia 2023-2024, Minggu (17/3/2024).

Hasil itu menambah beban Juventus yang sedang berupaya keras mencoba keluar dari situasi sulit.

Juventus besutan Massimiliano Allegri kini hanya menang sekali dalam delapan partai terakhir di Liga Italia 2023-2024. 

Di sisi lain, Genoa kembali muncul sebagai batu sandungan untuk raksasa Italia. Sebelum berbagi skor seri dengan Juventus, Il Grifoni (Sang Naga), julukan Genoa, pernah menahan imbang Inter Milan.

Pada pekan ke-18 Liga Italia 2023-2024, Genoa bermain seri 1-1 dengan Inter, sang pemuncak klasemen.

Kala itu, Genoa bisa saja mendapatkan hasil yang lebih baik. Sebab, gol Inter yang dibuat Marko Arnautovic memicu perdebatan, karena dalam prosesnya diduga melibatkan pelanggaran yang dilakukan Yann Aurel Bisseck.

Sebelumnya, ketika menjamu AC Milan, Genoa racikan Gilardino kalah 0-1. Akan tetapi, gol kemenangan Milan juga diwarnai kontroversi lantaran bola sedikit terlihat mengenai tangan Christian Pulisic.

Terlepas dari itu, Genoa, yang berstatus tim promosi, menjalani musim yang relatif baik di Serie A 2023-2024.

Pada jumpa pertama dengan Juventus musim ini di Stadion Luigi Ferraris, Genoa juga mampu mengamankan hasil 1-1.

"Musim ini, baik saat bertemu Inter dan Juventus, kami mencuri poin yang tak terduga," kata Gilardino yang semasa bermain pernah mengantar Italia menjuarai Piala Dunia 2006.

"Namun, inilah spirit dari pemain dan saya harus berterima kasih kepada mereka untuk jalan yang kami lalui," ucap Gilardino dikutip dari Tuttomercatoweb.

Genoa berada dalam trek yang tepat dalam menyukseskan misi mereka sintas alias bertahan di Serie A. Pasukan Gilardino kini berada di peringkat 12 dan berjarak 10 angka dari zona degradasi.

Di sisi lain, Juve, yang sebelumnya sempat lama menduduki posisi dua klasemen Serie A Liga Italia, pun melorot ke tangga ketiga seiring periode kurang menyenangkan dalam kurun delapan pekan terakhir.

Ritiro alias latihan intens yang kerap diberlakukan tim Italia saat berada dalam mode krisis, sudah diberlakukan Juve jelang laga kontra Genoa.

Namun, penerapan ritiro nyatanya tak membawa pasukan Allegri menuju hasil sempurna.

Kritik pun mengarah kepada Allegri yang terus bertahan dengan skema 3-5-2 dan ngotot memainkan Federico Chiesa, seorang pemain sayap, sebagai striker.

"Kami berada di posisi tiga klasemen. Kalian tahu cara menjadi pelatih? Saya tak tahu bagaimana cara menjadi jurnalis. Saya tak mengikuti apa yang dikatakan publik," tutur Allegri berang, usai ditahan imbang Genoa asuhan Gilardino.

"Saya melakukan apa yang benar untuk tim. Saya tak berani memberi tahu jurnalis tentang bagaimana dia melakukan pekerjaannya. Jadi, jangan beri tahu saya cara melakukan pekerjaan saya," ucap Allegri kepada wartawan, dikutip dari Football Italia.