Meski menang dengan skor 2-1 laga pada pekan ke-18 Liga 1 tersebut, pelatih Arema FC Fernando Valente belum puas.
Ia masih melihat kelemahan-kelemahan jelas dari skema permainan tim di atas lapangan.
Tim masih kewalahan mengantisipasi permainan lawan walau unggul jumlah personel dari Dewa United yang bermain dengan 10 orang usai Ahmad Rusadi mendapat kartu merah pada menit ke-37.
Tim baru bisa mencetak gol setelah turun minum melalui eksekusi penalti Gustavo Almeida pada menit ke-57 dan gol Dedik Setiawan pada menit ke-67.
Unggul dua gol tak membuat permainan Arema FC lebih tenang dan teroganisir. Tim justru kecolongan usai Syaeful Anwar melakukan handball di kotak penalti Arema FC.
Alex Martins sukses menjalankan tugasnya bagi Dewa United pada menit ke-70 dan mengubah situasi menjadi 2-1.
Pemain Arema FC menguasai possesion tetapi kalah efektif dalam menciptakan peluang dibandingkan lawan.
Situasi kembali menguntungkan kala Dewa United bermain sembilan orang setelah Egy Maulana Vikri diganjar kartu merah oleh wasit.
Namun, Arema FC tetap tak mampu mencetak gol tambahan dan menutup laga dengan skor 2-1.
Fernando Valente mengaku masih ada pekerjaan rumah untuk membenahi kekurangan Arema FC.
“Kami harus bersabar, fokus dan teroganisir. Bahkan saat kami unggul jumlah pemain,” ujar pelatih asal Portugal itu.
“Kami harus melatih dan bagaimana cara mematahkan di garis pertahanan. Kami harus bermain dari sisi ke sisi. Kita banyak situasi dari kanan ke kiri, kami bekerja sangat banyak untuk kombinasi seperti ini,” sambungnya.
Dengan tambahan 3 poin, tim berjuluk Singo Edan ini masih tertahan di zona degradasi. Tim menempati posisi ke-16 klasemen sementara Liga 1 2023-2024 dengan perolehan 17 poin.
Laga selanjutnya Arema FC akan away melawan Persib Bandung. Fernando Valente menjanjikan Arema FC bakal tampil dengan determinasi yang lebih baik.
“Kami akan siap menjalani pertandingan seperti ini dengan determinasi yang bagus,” pungkasnya.
https://bola.kompas.com/read/2023/11/02/23273978/arema-fc-vs-dewa-united-fernando-valente-bongkar-pr-singo-edan