Sepasang gol Rafael Leao memastikan laga pekan ke-31 Liga Italia 2022-2023 antara Milan vs Lecce di Stadion San Siro, Minggu (23/4/2023) berkesudahan 2-0.
Rafael Leao mencetak gol dengan dua cara berbeda. Ketika masuk papan skor pada menit ke-40, Leao sukses menanduk masuk operan silang Sandro Tonali.
Mencetak gol dengan kepala bukanlah hal biasa bagi Rafael Leao. Jebolan akademi Sporting CP itu baru dua kali bikin gol sundulan di Serie A Liga Italia.
Hal yang unik, gol pertamanya via ayunan kepala di pentas Liga Italia juga bersarang ke gawang Lecce, persisnya pada Juni 2020.
“Pelatih bekerja bersama saya setelah sesi latihan, lantaran dia ingin saya mencetak gol sundulan lebih banyak,” kata Leao mengenai peran sang pelatih, Stefano Pioli, dalam “memoles” kepalanya.
“Sebab, dengan postur saya, semestinya saya lebih bagus dalam aspek itu. Saya senang,” ujar Leao lagi.
Setelah pamer kemampuan menyundul bola, Rafael Leao mempertontonkan kelihaiannya selama ini, yakni mendribel bola, dan menari-nari di antara penjagaan lawan.
Saat mencetak gol kedua ke gawang Lecce pada menit ke-74, Rafael Leao mengawali pergerakan dari area tengah lapangan.
Ia sendirian mendribel bola seolah-olah pemain-pemain Lecce yang membayanginya hanyalah barisan cone di sesi latihan.
Leao mengakhiri pergerakannya dengan sepakan menyilang yang menembus sela-sela kaki bek kekar Lecce, Federico Baschirotto.
Berbekal torehan melawan Lecce, Rafael Leao menambah perbendaharaan golnya di Liga Italia 2022-2023. Koleksinya kini menjadi 12 gol.
Rafael Leao pun menyamai rekor kompatriotnya yang merupakan megabintang sepak bola dunia, Cristiano Ronaldo.
Mengutip Milan News, Rafael Leao menjadi satu-satunya orang Portugal selain Cristiano Ronaldo yang mampu mencapai dua digit gol dalam dua musim beruntun di Liga Italia.
Ronaldo melakukanya dalam tiga musim beruntun, yakni 2018-2019 (21 gol), 2019-2020 (31 gol), dan 2020-2021 (29 gol).
Di lain sisi, Leao mencapai dua digit gol pada musim 2021-2022 (11 gol) dan 2022-2023 (12 gol).
Partai melawan Lecce bak menjadi bukti terbaik untuk komentar eks pelatih Leao di akademi Sporting CP, Tiago Fernandes, beberapa waktu silam.
Tiago Fernandes tak ragu membandingkan Rafael Leao dengan dua legenda bernama Ronaldo.
Eks pelatih tim muda Sporting CP itu punya kemewahan menyaksikan langsung tumbuh kembang Cristiano Ronaldo maupun Rafael Leao.
Ya, baik Cristiano Ronaldo dan Rafael Leao adalah jebolan akademi masyhur Sporting CP.
“Saya bertemu dengannya (Leao) ketika dia baru berusia 12 atau 13 tahun, melatihnya di hampir semua kategori usia junior sampai dia mencatat debut bersama tim utama pada usia 18,” kata Tiago Fernandes dikutip dari situs FIFA.
“Saya bisa meyakinkan kepada Anda bahwa hanya Cristiano Ronaldo yang memiliki talenta serupa dengannya pada usia itu. Sangat menyenangkan. Itu membayar banyaknya jam kerja yang dihabiskan bersama di lapangan Sporting,” tuturnya menambahkan.
Pada awal karier profesionalnya, Cristiano Ronaldo juga dikenal sebagai pemain sayap cepat yang doyan memamerkan aksi individual memesona.
Seiring berjalannya waktu, Ronaldo berkembang menjadi predator mengerikan di kotak penalti. Ia menjadi penyelesai kelas wahid dan meningkatkan kemampuannya dalam bola-bola atas, persis dengan apa yang coba dikerjakan Leao saat ini.
Pada 2019, kala bikin gol ke gawang Sampdoria, Ronaldo bisa melompat setinggi 71 cm. Total ketinggian yang dicapai Ronaldo pada saat itu adalah 2,56 meter.
Ronaldo kedua yang dibandingkan dengan Leao tentu siapa lagi jika bukan O Fenomeno (Sang Fenomena).
Dia adalah legenda Brasil yang pernah mentas untuk Inter Milan dan AC Milan, Ronaldo Luis Nazario de Lima.
Rafael Leao memang dibekali bakat alam menggocek bola layaknya Ronaldo.
Sambil menyunggingkan senyum, ia terlihat begitu mudah meliuk-liuk melewati adangan musuh, seperti yang ia tunjukkan dalam laga kontra Lecce atau partai leg kedua perempat final Liga Champions 2022-2023 versus Napoli.
“Leao punya kekuatan seperti Ronaldo, dia punya bakat untuk menuntaskan laga seorang diri,” tutur Tiago Fernandes.
“Dia mengingatkan saya kepada O Fenomeno dengan kecepatannya, teknik, dan eksplosivitas dalam momen krusial. Sebuah kualitas yang muncul pada pertandingan musim ini dan mengangkat Milan menuju hasil bagus,” ujar Fernandes tahun lalu.
https://bola.kompas.com/read/2023/04/24/22000058/rafael-leao-terbangkan-ac-milan--menyundul-seperti-cristiano-menari-bak-ronaldo