KOMPAS.com - Direktur Papua Football Academy, Wolfgang Pikal, menuturkan beberapa kiat untuk menghadapi tantangan membina para pemain muda terbaik Bumi Cenderawasih.
Papua Football Academy mengumpulkan putra-putra terbaik provinsi paling timur Indonesia tersebut lewat ajang pencarian bakat di Timika, Merauke, dan Jayapura.
Ajang pencarian bakat Papua Football Academy dilaksanakan pada medio 2022 untuk mencari anak-anak Papua terbaik kelahiran 1 Januari 2009 hingga 31 Desember 2009.
Papua Football Academy (PFA) merupakan inisiasi dan salah satu komitmen investasi sosial PT Freeport Indonesia untuk membantu mengembangkan sumber daya sepak bola Papua.
PFA pun hadir atas permintaan Presiden Joko Widodo yang meminta dibangun akademi sepak bola di Papua.
Presiden juga ingin kehadiran PFA untuk merawat fasilitas olahraga yang digunakan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun lalu.
Bahkan, Presiden Joko Widodo sendiri yang meluncurkan Papua Football Academy di Stadion Lukas Enembe, Jayapura, pada akhir Agustus 2022.
Wolfgang Pikal memimpin ajang pencarian bakat dan melatih anak-anak sejak hari pertama.
Dalam upaya memoles mutiara-mutiara terbaik sepak bola Papua melalui program PFA, Pikal dibantu oleh mantan pemain Persipura dan eks pelatih Persemi Mimika, Ardiles Rumbiak.
Ardiles mengemban tugas sebagai pelatih kepala. Ia didukung oleh dua asisten pelatih asli tanah Papua, yakni Ardus Kelly Pepuho dan Melky Arnesius Papare.
Pikal pun mengatakan beberapa tantangan yang pertama ditemui saat melatih mereka di PFA.
"Basic teknik anak-anak kami pada awalnya masih kurang," ujarnya saat ditemui Kompas.com setelah sesi latih tanding internal PFA di lapangan Mimika Sports Complex, Timika, pada Jumat (10/2/2023) pagi WIB.
"Kami bikin individual training. Banyak anak masih polos. Belum pernah bermain di SSB (sekolah sepak bola) sebelumnya, jadi kami kembangkan."
"Banyak yang belum pernah belajar mengoper bola, masih banyak yang belum tepat dan di situ kami kembangkan dan kejar untuk anak-anak."
Salah satu cara bagi Pikal dan staff pelatih di PFA dalam mendidik anak asuhnya adalah lewat problem solving.
"Misalnya, kalau ada situasi di lapangan yang kami anggap kurang tepat," tuturnya di sela-sela sarapan di hotel jelang keberangkatan tim PFA ke Jawa pada Sabtu pagi.
"Kami tak langsung menunjukkan kesalahannya kepada anak-anak tapi kami meminta mereka mencari tahu sendiri terlebih dulu."
Tantangan teknis lain yang Pikal dan para pelatih di PFA hadapai adalah kurangnya klub sepak bola usia muda di Papua.
"Cuma ada tiga klub aktif di Timika, kami selalu melawan tim dengan level yang masih di bawah. Untuk atasi itu kami akan berangkat ke Jawa untuk menghadapi lawan-lawan lebih kuat," tuturnya.
Selain teknik dan skill, Pikal juga menceritakan tantangan lain yang dihadapi. Antara lain, terkait sifat dan sikap anak-anak didik mereka.
"Awalnya, mereka sangat emosi dan juga kurang disiplin," tuturnya.
"Namun, ini fokus di PFA agar para pemain tak hanya bagus secara teknik dan taktik tetapi juga punya sifat yang baik untuk jadi manusia baik dan pemain profesional."
Pikal pun menjelaskan tiga pilar PFA di mana anak-anak diajarkan mengenai lifestyle skill (termasuk disiplin dan menjaga higienitas), akademik bersekolah, dan sepak bola.
Pikal dan para pelatih pun juga punya kiat sendiri dalam mengatasi kejenuhan para pemain di PFA.
Wajar, anak-anak tingkatan kelas VII SMP tersebut tinggal di asmara Mimika Sports Complex tiap hari dengan kunjungan keluarga dibatasi hanya sekali satu bulan.
Bahkan, mereka juga hanya boleh memegang handphone pada hari Minggu saja.
"Di sini kami staff pelatih sangat dekat dengan anak-anak, sehingga sangat penting (hubungan dengan mereka)," ujarnya.
"Karena mereka jauh dari orang tua, kamilah yang menjadi orang tua, menjadi paman bagi para pemain."
"Kami bikin acara-acara di luar sepak bola. Kami bermain ke sports hall, ke bioskop, ke kolam renang, kami juga ke pantai. Kami tahu mereka anak-anak, mereka juga perlu hiburan."
https://bola.kompas.com/read/2023/02/15/11300018/tantangan-wolfgang-pikal-dalam-membina-anak-latih-di-pfa