Liga 2 dan Liga 3 Dihentikan, Pelatih PSM Ingatkan Nasib Pemain Muda

Bernardo Tavares tidak mau menghakimi para pemegang keputusan dan hasil pembahasan yang telah diambil di Rapat Exco PSSI pada medio pekan tersebut.

Akan tetapi, ia mengingatkan dalam setiap keputusan yang diambil akan selalu ada konsekuensi yang harus diterima.

Salah satunya adalah perkembangan pemain muda potensial yang akan tersendat. Liga 2 dan Liga 3 memang memberikan kesempatan dan arena bagi para pemain muda Tanah Air untuk unjuk gigi.

Liga 3 juga menjadi wadah menempa diri para talenta-talenta muda di pelosok untuk menjajaki karier sepak bola profesional.

Ini merupakan kesempatan yang tidak bisa diberikan secara leluasa oleh Liga 1 yang minim toleransi untuk kesalahan.

Oleh karena itu, peran kedua kompetisi ini sangat vital dalam sirkulasi sepak bola Indonesia sekalipun berlabel kasta kedua dan kasta ketiga.

“Saya tidak tahu alasannya Liga 2 atau Liga 3 dibatalkan. Terpenting bagi saya dari kacamata sepak bola bahwa negeri ini harus punya kompetisi yang bukan hanya di Liga 1,” ujar pelatih asal Portugal tersebut.

“Pemain-pemain akademi seperti yang kalian lihat, pemain kita tidak hanya dari Liga 1 semua. Ada dari Liga 2 bahkan ada pemain dari akademi,” tambahnya.

Bernardo Tavares berharap perubahan kompetisi yang secara mendadak seperti ini tidak dijadikan kebiasaan karena akan berdampak besar pada proses regenerasi dan sirkulasi kompetisi sepak bola Indonesia.

“Kalau tidak mempunyai kompetisi tersebut bagaimana mereka akan berkembang? Bagaimana mereka akan bertumbuh? Saya tidak bisa bilang terlalu jauh tentang ini,” pungkasnya.