Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Akademi Sepak Bola Mohammed VI Maroko, Penghasil Pemain Kelas Eropa

Akademi yang didirikan oleh Raja Maroko Mohammed VI ini bertujuan sebagai investasi untuk memajukan sepak bola nasional agar kompetitif dan berkelanjutan.

Fasilitas bernama Mohammed VI Football Academy tersebut berlokasi di Sale, dekat ibu kota Rabat.

"Sepak bola Maroko dulu tidak bagus di tingkat internasional. Diagnosisnya mengungkap adanya kekurangan latihan," terang direktur akademi Nasser Larguet, dikutip dari YouTube The Aga Khan Award yakni penghargaan untuk arsitektur.

"Jadi Yang Mulia meminta mendirikan proyek latihan, yang hasilnya adalah pembangunan akademi ini," lanjutnya.

"Selain Afrika Selatan, tidak ada negara yang memiliki investasi sebanyak Maroko. Apa yang terjadi bukanlah suatu kebetulan," tambahnya.

Menurut laman Aga Khan Development Network, akademi Mohammed VI selesai dibangun pada 2010. Luas areanya adalah 2,5 km persegi, yang didesain pada 2007-2008.

Akademi ini menyediakan pelatihan sepak bola intensif dan pendidikan sekolah untuk sekitar 50 anak berusia 13-18 tahun.

Salah satu arsiteknya yaitu Skander Amini menguraikan, "Tipologi bangunan terinspirasi dari douar, tempat tinggal tradisional yang kami temukan di Maroko."

"Bangunan-bangunan ini disusun mengelilingi ruang tengah yang menghubungkan mereka dan secara bersamaan melindunginya dari luar."

"Ini menciptakan ruang yang tertutup. tetapi juga akrab," lanjutnya.

Masing-masing bangunan memiliki fungsi berbeda-beda. Ada yang untuk administrasi, olahraga, pengajaran, penginapan, dan katering.

Dinding teras masing-masing dicat dengan warna yang mencerminkan aspek Maroko, sedangkan eksterior bangunan didominasi warna putih.

"Jika Anda berkunjung sebagai pemain yang berpikir dapat mewakili Maroko, Anda akan sangat terkesan dan terbawa olehnya," ucapnya.

"Saya pikir banyak federasi (sepak bola) di Afrika, terutama yang elite, tidak memiliki infrastruktur seperti ini." ungkapnya kepada ABC News.

Ada juga Azzedine Ounahi yang berkarier di Perancis bersama Strasbourg B (2018), Avranches (2020), dan dibeli klub Ligue 1 Angers pada 2021, serta Oussama Targhalline yang sempat bermain di Marseille lalu dipinjamkan ke Alanyaspor (Turkiye). 

Akademi sepak bola Maroko ini juga menjalin kerja sama teknis dengan klub Ligue 1 Perancis, Olympique Lyon, selama tiga tahun untuk membantu menjadikan lulusan mudanya berkualitas dan berkelas dunia.

Pada 2021, pemain muda dari akademi itu yang dilaporkan menarik minat sejumlah klub Eropa adalah Tawfik Bentayeb pemain sayap berusia 19 tahun.

Ia tampil impresif saat Piala Afrika U-17 2019 dengan mencetak lima gol dan terpilih sebagai Man of the Match di berbagai pertandingan.

Bentayeb kabarnya diminati beberapa klub Perancis seperti Angers, FC Lorient, dan Sochaux. Ia juga masuk radar klub besar Maroko yakni Raja Casablanca. Sekarang ia masih berseragam Union Touarga di Maroko.

Adapun isu yang sempat santer adalah Mohammed Amine Essahel, gelandang berusia 18 tahun yang dianggap sebagai pemain terbaik akademi belakangan ini, dipantau oleh Barcelona.

Menurut laporan yang dihimpun Morocco World News, Barcelona ingin mendatangkan Essahel tetapi terganjal harga tinggi yang dipatok akademi yaitu 608.162 dollar AS (Rp 9,53 miliar). Real Sociedad juga dikabarkan tertarik.

https://bola.kompas.com/read/2022/12/13/12200048/mengenal-akademi-sepak-bola-mohammed-vi-maroko-penghasil-pemain-kelas-eropa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke