MALANG, KOMPAS.com - Stadion Kanjuruhan Kepanjen Kabupaten Malang dalam sepekan terakhir berubah fungsi. Bukan sebagai tempat untuk menggelar aktivitas olahraga termasuk pertandingan sepak bola lagi, namun sebagai tempat ziarah.
Tragedi Kanjuruhan terjadi pada Sabtu (1/10/2022) malam pasca pertandingan pekan ke-11 Liga 1 2022-2023.
Pertandingan bertajuk Derbi Jawa Timur Arema FC melawan Persebaya Surabaya tersebut berakhir dengan memilukan.
Tragedi yang menewaskan setidaknya 130 orang tersebut diduga kuat sebagai akibat langsung penembakan gas air mata oleh aparat keamanan yang menyebabkan para penonton berlarian ke pintu keluar dan terinjak-injak dalam kepanikan.
Masyarakat umum dan Aremania berbondong-bondong berkunjung untuk sekadar melihat tempat kejadian atau kirim doa dan tabur bunga.
Ada dua area di Stadion Kanjuruhan yang menjadi tempat ziarah. Dua tempat tersebut adalah Pintu 13 dan Monumen Singa Tegar.
Di dua tempat tersebut, banyak taburan atau karangan bunga layaknya pemakaman. Sayup-sayup juga terdengar lantunan doa yang terpanjatkan sepanjang hari.
Syaiful merupkan salah satu Aremania yang turut hadir di lokasi tersebut. Baginya, Tragedi Kanjuruhan yang merenggut banyak korban tersebut membuatnya terpukul hebat.
Sebagai rasa duka yang paling dalam ia meletakkan syalnya di Gate 13.
"Itu syal yang pertama kali saya beli. Ini sebagai rasa duka cita mendalam atas kejadian ini," kata Aremania asal Gadang tersebut kepada Kompas.com.
Selain syal, ada atribut lain yang juga diletakkan di sana, seperti jersey, boneka singa, sepatu, hingga koleksi mereka yang ada banyak memori selama menyaksikan sepak bola Indonesia.
Tak ada yang lebih baik di pikiran semua masyarakat maupun suporter selain mengharapkan hal yang sama tidak terulang lagi.
Ia juga berharap supaya sepak bola Indonesia juga mau berbenah atas peristiwa kelam tersebut.
"Semoga ke depan sepak bola Indonesia lebih baik lagi dan tidak ada korban lagi", harapnya.
Tragedi Kanjuruhan menjadi cerita yang paling sulit dilupakan untuk suporter maupun masyarakat umum.
Setelah ini, hampir semua elemen masyarakat berharap agar ada perbaikan tata kelola sepak bola Indonesia setelah tragedi Kanjuruhan.
https://bola.kompas.com/read/2022/10/09/13200038/berita-foto-ketika-stadion-kanjuruhan-menjadi-tempat-ziarah