Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

42 Hari Jelang Piala Dunia 2022: Asal-usul Tradisi Mexican Wave

KOMPAS.com - Setiap gelaran Piala Dunia pasti muncul fenomena puluhan ribu penonton bersorak melambaikan tangan ke atas ketika berdiri bergantian secara teratur seperti sebuah ombak mengelilingi stadion.

Fenomena itu akrab disebut dengan istilah Mexican Wave.

Lantas, sejak kapan Mexican Wave mulai menjadi tradisi penonton Piala Dunia?

Benarkah Mexican Wave berasal dari Meksiko? Apakah Mexican Wave adalah tradisi asli sepak bola? Kapan pertama kali dunia melihat Mexican Wave?

Berbagai pertanyaan itu akan terjawab dalam artikel ini. Sebelumnya, kita tentu harus mencari tahu pengertian Mexican Wave terlebih dahulu.

Apa itu Mexican Wave?

Kalimat pertama dalam artikel ini adalah gambaran kasar atau pengertian hasil pengamatan mata ketika melihat Mexican Wave.

Ternyata, Mexican Wave memiliki pengertian khusus seperti tercantum dalam kamus Oxford.

Menurut Oxford Dictionary, Mexican Wave adalah kata benda atau noun.

Berikut adalah pengertian Mexican Wave, dikutip dari Oxford Dictionary:

Gerakan terus menerus yang terlihat seperti gelombang di laut, yang dibuat oleh sekelompok besar orang, terutama orang-orang yang menonton pertandingan olahraga, ketika satu demi satu berdiri, mengangkat tangan, dan kemudian duduk lagi.

Mexican Wave memiliki nama yang berbeda di seluruh dunia.

Amerika Serikat menyebut Mexican Wave dengan istilah "The Wave. 

Di sisi lain, Meksiko menyebut Mexican Wave dengan kata "La Ola" atau hari kehidupan dalam bahasa Hawaii.

Terdapat klaim yang menyebut Mexican Wave pertama kali terlihat di Meksiko pada 1960-an, di Kanada (1970-an), atau di balapan Indy 500 Road Race (1973).

BBC juga menyebut banyak bukti yang mengarah Mexican Wave pertama kali muncul di Amerika Serikat.

Adapun The Sun menilai Mexican Wave mulai populer di event olahraga Amerika Serikat pada akhir 1970-an.

Salah satu sosok yang dianggap mempopulerkan Mexican Wave di Amerika Serikat adalah George Henderson.

Dikutip dari BBC, George Henderson yang merupakan seorang pemandu sorak atau cheerleader, mengaku pertama kali memandu Mexican Wave pada 15 Oktober 1981.

Momen itu terjadi pada pertandingan Liga Bisbol Amerika Serikat (MLB) yang mempertemukan Major Oakland A dan New York Yankees.

George Henderson disebut membutuhkan empat percobaan sebelum akhirnya seluruh penonton stadion kompak melakukan Mexican Wave ketika itu.

"The Oakland A sudah kehilangan dua game tandang saat itu. Pada inning ketiga saya pikir saya akan mencoba hal yang belum pernah dilihat siapa pun sebelumnya," kata George dikutip dari BBC. 

"Saya menemukan tiga bagian tribune dan mulai menjelaskan apa yang saya inginkan. Tempat itu kemudian menjadi gila," ujar George menambahkan.

Menilik uraian di atas, Mexican Wave hampir dipastikan bukanlah tradisi yang berasal dari sepak bola.

Penonton atau suporter sepak bola diyakini mulai melakukan Mexican Wave pada Olimpiade 1984 yang dihelat di Amerika Serikat.

Publik sepak bola dunia dinilai mulai melihat Mexican Wave pada laga final Olimpiade 1984 yang mempertemukan timnas Brasil dan Perancis.

Sekitar 100 ribu fans yang hadir memadati Stadion Rose Bowl, California, Amerika Serikat, itu kompak melakukan Mexican Wave.

Dua tahun berselang, Mexican Wave menjadi semakin populer dalam dunia sepak bola ketika penonton Piala Dunia 1986 rutin membuat "gelombang ombak" di stadion.

Sejak saat itulah gelombang ombak penonton mulai disebut dengan Mexican Wave oleh publik sepak bola dunia.

Sebab, Piala Dunia 1986 dihelat di Meksiko.

Namun, tradisi Mexican Wave terlihat sudah mulai luntur pada setiap gelaran Piala Dunia.

Christ Hunt yang merupakan seorang jurnalis dan penulis buku World Cup Stories memiliki pendapat sendiri tentang lunturnya tradisi Mexican Wave.

Menurut Christ Hunt, penonton Piala Dunia hanya akan membuat Mexican Wave ketika pertandingan berjalan tidak menarik atau menghibur.

Christ Hunt bahkan menyebut Mexican Wave adalah tradisi usang.

Dalam keterangannya, Christ Hunt menyebut Mexican Wave kini hanya menjadi cara penonton untuk mengusir rasa bosan.

"Mexican Wave adalah topi yang agak tua," kata Christ Hunt dikutip dari artikel BBC yang rilis pada 16 Juni 2010.

"Saya pikir ketika sebuah pertandingan lesu dan tidak ada yang benar-benar terjadi di lapangan, para penggemar akhir-akhir ini merasa itu adalah cara untuk mendapatkan nilai uang dari tiket pertandingan yang mereka beli dengan mahal," ucap Christ Hunt.

https://bola.kompas.com/read/2022/10/09/12000038/42-hari-jelang-piala-dunia-2022--asal-usul-tradisi-mexican-wave

Terkini Lainnya

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Internasional
Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Liga Indonesia
Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Liga Indonesia
Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Liga Indonesia
Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Liga Indonesia
Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Sports
Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Badminton
Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Liga Indonesia
5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke