Luis Milla menggantikan posisi Robert Rene Alberts yang sudah mundur pada Rabu (10/8/2022).
"Sebagai bentuk komitmen untuk membangun tim yang berprestasi, baik di level nasional maupun Asia, pada Jumat, 19 Agustus 2022, PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) secara resmi mengumumkan penunjukan Luis Milla sebagai pelatih," bunyi penyataan Persib.
Dalam pernyataan resmi Persib, Luis Milla juga diharapkan bisa memberikan dampak positif kepada Persib yang saat ini masih berkutat di papan bawah klasemen sementara Liga 1.
Belum diketahui pasti durasi kontrak Luis Milla di Persib. Kubu Kota Kembang itu juga belum memberikan informasi kapan sang pelatih akan datang ke Indonesia.
Untuk sementara ini, Maung Bandung masih akan dipimpin pelatih interim Budiman.
Permainan timnas Indonesia di bawah asuhan Luis Milla boleh dibilang berkembang kala itu. Salah satunya dalam segi permainan bola-bola pendek.
Adapun pencapaian Luis Milla di timnas Indonesia, yakni raihan medali perunggu SEA Games 2017 dan membawa skuad Garuda ke babak 16 besar Asian Games 2018.
Pada ajang SEA Games 2017, Indonesia dikalahkan Malaysia 0-1 di semifinal. Tim Merah Putih kemudian meraih perunggu usai mengalahkan Myanmar 3-1.
Sementara itu, Indonesia memiliki start impresif di Asian Games 2018 dengan menjadi juara Grup A di atas Palestina dan Hong Kong.
Sayangnya, skuad Garuda dihentikan oleh Uni Emirat Arab via adu penalti 3-4 (2-2) pada babak 16 besar.
Pencapaian yang belum memuaskan inilah yang membuat PSSI menyudahi kerja sama dengan pelatih kelahiran Teruel tersebut.
Sejauh ini, gelar yang pernah dimenangkan Luis Milla dalam karier kepelatihannya adalah ketika membawa timnas Spanyol U21 juara Euro U21 2011.
2. Sempat Jadi Analis Pertandingan
Setelah tak lagi melatih timnas Indonesia, Luis Milla menjalani hari-harinya sebagai komentator dan analis pertandingan.
Pekerjaan itu memang masih berhubungan dengan sepak bola. Namun, sang entrenador mengaku rindu untuk melatih kembali.
"Sebelum keadaan (pandemi virus corona) ini, saya adalah komentator," ujar Luis Milla, seperti dilansir dari AS pada April 2020.
"Faktanya memang saya menyukainya, berdebat dan menganilisis pertandingan, tetapi sejujurnya yang saya inginkan adalah melatih," sambungnya.
"Pengalaman terakhir saya di timnas Indonesia, di mana itu satu setengah tahun yang lalu, sementara di Spanyol dengan Real Zaragoza yang empat tahun lalu," ucap mantan pemain Real Madrid dan Barcelona itu.
3. Indonesia Rumah Kedua bagi Luis Milla
Pada Mei 2020, Luis Milla menjadi pembicara dalam acara "Coaching Experience in Indonesia" yang disiarkan di kanal YouTube Kick Off Indonesia.
Dalam perbincangan tersebut, Milla menceritakan pengalamannya ketika melatih timnas Indonesia, termasuk pandangannya soal sepak bola Tanah Air.
Menurutnya, sepak bola Indonesia memiliki potensi yang besar untuk terus berkembang.
Selama dua tahun menangani timnas, Luis Milla mengaku memiliki kesan yang baik dengan Indonesia. Dia bahkan menyebut Indonesia sebagai rumah kedua.
"Indonesia sudah menjadi rumah kedua saya. Orang-orang yang luar biasa dan negara yang indah," ucapnya kala itu.
Resmi bergabung Persib, itu berarti Luis Milla akan kembali ke rumah keduanya, Indonesia.
4. Luis Milla Terus Pantau Timnas Indonesia
Meski sudah tidak lagi melatih skuad Garuda, Luis Milla kerap memberikan perhatian terhadap Indonesia.
Juru taktik berusia 56 tahun beberapa kali mengunggah hal-hal yang beraroma Indonesia.
Dirinya juga ikut dalam beberapa kali aktivasi LaLiga Spanyol ke publik dan media Tanah Air.
Dukungan untuk timnas Indonesia terus diberikan Luis Milla. Salah satunya, ketika memberikan dukungan kepada skuad Garuda saat berjuang di Kualifikasi Piala Asia 2023.
Teranyar, Luis Milla mengucapkan selamat kepada mantan rekannya di timnas Indonesia, Bima Sakti, yang telah membawa timnas U16 juara Piala AFF U16 2022.
5. Luis Milla dan Diego Maradona
Luis Milla memiliki banyak pengalaman baik sebagai pemain maupun kala sudah menjadi pelatih.
Saat masih aktif bermain, Luis Milla pernah satu tim bersama pemain-pemain hebat. Salah satunya adalah legenda abadi timnas Argentina, Diego Maradona.
Luis Milla dan Maradona pernah sama-sama memperkuat Barcelona pada 1982 sampai 1984.
Namun, Luis Milla masih "sekolah" di tim Barcelona B, sedangkan Maradona memperkuat tim senior.
Tak jarang, skuad junior Barca yang dihuni Milla diadu dengan Maradona dkk pada sesi latihan.
"Kami memainkan banyak pertandingan melawan tim utama. Bagi saya, pada usia 18 tahun, Anda bisa membayangkan impian bermain melawan Maradona," ucap Luis Milla.
Luis Milla kemudian naik ke tim utama Barcelona pada 1985, tetapi Maradona sudah berganti kostum Napoli kala itu.
Keduanya kembali dipertemukan pada rentang 1992-1993. Saat itu, mereka sudah membela tim yang berbeda.
Luis Milla memperkuat Real Madrid, sedangkan Maradona berseragam Sevilla.
"Kemudian ketika dia kembali ke Spanyol, saya juga bermain melawannya ketika saya menjadi pemain Real Madrid," kata pria 54 tahun itu.
Adapun kisah singkat tersebut disampaikan Luis Milla saat mengenang Maradona yang meninggal dunia pada November 2020.
https://bola.kompas.com/read/2022/08/19/20304938/5-fakta-menarik-luis-milla-pelatih-anyar-persib-yang-kembali-ke-rumah-kedua