Liverpool Vs Villarreal: The Beatles, Yellow Submarine, dan Popcorn untuk Emery

KOMPAS.com - Villarreal yang beralias Yellow Submarine akan mengunjungi Kota Liverpool, rumah The Beatles dan Liverpool FC. 

Lawatan ke markas Liverpool dalam laga leg pertama semifinal Liga Champions 2021-2022, Kamis (28/4/2022) dini hari WIB bakal seperti perjalanan impian buat Villarreal.

Bagaimana tidak? Villarreal menyandang julukan Yellow Submarine (Si Kapal Selam Kuning). Villarreal mengunjungi kota yang memberikan mereka inspirasi.

Pada 1966 empat anak muda Liverpool bernama John Lennon, Paul McCartney, George Harrison, dan Ringo Starr yang tergabung dalam band The Beatles, merilis lagu berjudul “Yellow Submarine”.

Lagu itu segera mencapai telinga penikmat musik di seantero dunia, tak terkecuali di kawasan timur Spanyol, persisnya Kota Villarreal yang masuk kawasan otonomi Provinsi Castellon.

Yellow Submarine

Karya Yellow Submarine The Beatles mengiringi perjuangan klub kebanggaan masyarakat setempat, Villarreal CF, menuju divisi tiga pada musim 1967-1968.

Pada sebuah laga, salah satu kelompok suporter Villarreal mulai memutar lagu Yellow Submarine milik The Beatles.

Mereka lantas mulai menyanyikan bait "Amarillo es el Villarreal, amarillo es, amarillo es (Villarreal kuning, mereka kuning, mereka kuning)" dengan nada lagu Yellow Submarine.

Sejak itu, julukan Yellow Submarine alias kapal selam kuning pun melekat kepada Villarreal yang baru bisa naik ke puncak piramida Liga Spanyol, yakni LaLiga, pada 1998-1999.

Siapa yang berani membayangkan bahwa 23 tahun setelah mencapai LaLiga, Villarreal, Si Kapal Selam Kuning, mampu menjelajah ke babak-babak akhir kompetisi antarklub paling elite Eropa, Liga Champions.

Tiket partisipasi ke Liga Champions musim ini dipastikan anak asuh Unai Emery via keberhasilan menjuarai Liga Europa 20202-2021. Pada final Liga Europa musim lalu, Villarrreal mengalahkan Man United via adu penalti.

Si Kapal Selam Kuning terus menciptakan sensasi lanjutan. Dalam perjalanan ke semifinal Liga Champions 2021-2022, Villarreal menekuk Juventus (16 besar/agregat 4-1) dan Bayern Muenchen (perempat final/agregat 2-1).

Si Kapal Selam Kuning melaju, sementara sang lawan bernama besar, tenggelam dalam lautan ganas kompetisi antarklub Eropa.

Lolos ke semifinal Liga Champions merupakan sesuatu yang bahkan mungkin tak ada dalam mimpi terliar fan Villarreal, kendati mereka pernah mencapai fase serupa pada 2005-2006 dengan mengandalkan sihir Juan Roman Riquelme.

“Tak bisa dipercaya,” kata bek senior Villarreal, Raul Albiol, selepas menumpas perlawanan Bayern di perempat final.

Sulit memang untuk percaya, bahkan bagi para penggawa Villarreal sendiri. Pasukan arahan Unai Emery kini siap berkunjung ke Kota The Beatles, persisnya Stadion Anfield.

Anfield berkapasitas 53.394 tempat duduk. Itu artinya, rumah kebanggaan Liverpool itu bisa menampung seluruh populasi Kota Villarreal (50.577 penduduk)!

Fakta di atas menunjukkan seberapa besar gebrakan yang dilakukan oleh Villarreal besutan Unai Emery di Liga Champions 2021-2022.

Namun, jangan sampai menuding bahwa kejutan Villarreal ini hanyalah sebuah kebetulan.

Popcorn untuk Unai Emery

Sebaliknya, kesuksesan Villarreal adalah buah dari persiapan yang terencana. Sang pelatih, Unai Emery, dikenal sebagai figur yang begitu rewel terhadap detail.

Salah satu jurus andalan Emery untuk menelanjangi kelemahan lawan adalah dengan analisis video.

Eks anak asuh Emery, Joaquin, yang kini membela Real Betis menyebut sesi analisis video bersama sang pelatih bisa berdurasi sangat panjang.

“Seluruh tim mendukungnya, Dia (Emery) benar-benar mengerjakan detail dan video adalah bagian besar dari itu. Itu membantu,” kata gelandang Villarreal, Francis Coquelin, kepada The Guardian.

“Kami melihat dengan begitu saksama bagaimana Bayern bermain melawan Salzburg dan sekarang kami di semifinal,” tuturnya lagi.

Pemain tak menampik bahwa sesi video Emery bisa terasa menjemukan. Namun, rasa bosan jelas sepadan jika melihat cara Villarreal musim ini memproduksi gebrakan.

“Kami semua bilang ‘Aaaah, video lagi!’. Tetapi, faktanya adalah Anda pergi ke lapangan dan melakukan hal-hal dengan baik karena memiliki waktu berjam-jam untuk menonton lawan,” ujar bek sayap Villarreal yang pernah membela Liverpool, Alberto Moreno.

Pada laga leg kedua perempat final di kandang Bayern yang berujung 1-1, Villarreal tak cuma bertahan dengan dalam dan pasrah menerima serangan.

Villarreal justru bermain sabar dengan banyak melakukan pertukaran operan. Cara itu sukses membuat Bayern kelelahan dalam melakukan pressing.

“Hal yang terpenting adalah pelatih. Dia begitu fantastis,” ujar Samuel Chukwueze, penyerang Yellow Submarine, memuji racikan taktik Emery.

“Dia tahu cara membaca pertandingan dan segalanya. Mencapai semifinal dengan pelatih seperti ini, saya pikir luar biasa,” tuturnya lagi.

Gelandang Villarreal yang juga jebolan Premier League, Etienne Capoue, lebih dalam lagi dalam menyanjung sang pelatih.

Capoue menyebut dirinya baru belajar bermain sepak bola pada usia 33 tahun, tepat saat Emery memaparkan teori-teorinya di Villarreal.

“Emery selalu punya taktik baru, cara baru untuk melihat sesuatu. Dia mendahului semuanya, Bagi saya dia jenius,” ujar Capoue yang pernah membela Watford dan Tottenham.

Demi menuju mimpi yang lebih tinggi, personel Villarreal tentu tak akan banyak mengeluh jika Emery kembali datang dengan video panjang berisi analisis permainan Liverpool arahan Juergen Klopp.

Video berdurasi lama Emery adalah bekal terbaik Villarreal untuk mengejutkan Anfield.

Satu hal lagi yang tak boleh terlupa oleh personel Yellow Submarine, siapkan popcorn!