Bu Wayan Panen Berkah di Pelaksanaan BRI Liga 1 2021-2022

GIANYAR, KOMPAS.com - Berkah pelaksanaan seri 4 BRI Liga 1 2021-2022 tidak hanya menjadi milik pelaku industri level atas Bali.

Masyarakat kecil dan UMKM pun ikut merasakan manisnya berkah dari perputaran industri kasta teratas sepak bola Indonesia ini.

Salah satunya adalah Wayan Sita Wartini, pemilik warung yang berada di salah satu sudut Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar.

Dia mendapat kepercayaan kembali untuk memenuhi kebutuhan logistik semua tim penyiaran (Broadcasting) di BRI Liga 1 2021-2022. Setiap hari, Wayan menyediakan makanan, buah-buahan, minuman, vitamin, dan kebutuhan lainnya bagi kru.

Bagi Wayan Sita Wartini, ini adalah berkah yang tidak terkira. Roda bisnis warungnya yang sempat lesu setelah sepak bola sempat dihentikan karena pandemi Covid-19 bergerak kembali.

"Waktu pandemi sempat turun, drastis sekali turunnya. Waktu awal-awal pandemi sempat ditutup satu minggu tidak boleh buka," ujar wanita yang biasa disapa Wayan tersebut kepada Kompas.com.

"Pas ada BRI Liga 1 2021-2022 ini, ada kenaikan 30-40 persen karena saya mendapatkan kepercayaan untuk menyediakan kebutuhan logistik kru-kru televisinya," ucapnya.

Dia bercerita, selama pandemi, usaha warungnya sempat berada di titik nadir. Pernah satu ketika warungnya harus tutup beberapa hari karena tidak ada tamu yang datang.

Padahal, warung tersebut menjadi salah satu sumber pendapatan keluarganya.

Menolak berpangku tangan, Wayan Sita Wartini berinisiatif mengerjakan kebun keluarganya, sekadar cukup untuk memenuhi kebutuhan dan melihat opsi mencari pendapatan dari pertanian.

"Ya, disyukuri saja, di rumah tetap ada kerjaan seperti ke sawah, menanam buah-buahan, buat-buat apa saja yang bisa dikerjakan di rumah biar kami tidak diam walaupun situasi pandemi. Jadi ada sawah biar tetap panen," ceritanya.

Sebelum Seri 4 BRI Liga 1 2021-2022 mulai, warungnya juga bertahan melalui sepak bola. Lebih tepatnya saat dimulai proyek renovasi stadion di Bali untuk persiapan Piala Dunia U20.

Selama proyek berlangsung, beberapa pegawai proyek mampir ke warung untuk makan siang atau minum kopi. Tidak banyak memang, tetapi cukup menjadi modal untuk diputar kembali.

Titik baliknya saat seri 4 BRI Liga 1 2021-2022 dimulai. Wayan Sita Wartini mendapatkan kepercayaan untuk mengurus seluruh kebutuhan logistik seluruh tim penyiaran.

Kini, setiap hari, Bu Wayan dibantu anak-anaknya berkeliling dari Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Stadion Kompyang Sujana, dan Stadion I Gusti Ngurah Rai Denpasar untuk mendistribusikan logistik pesanan.

Sementara itu, anak yang lainnya menjaga warung karena makin banyak orang yang mampir ke warungnya selama pertandingan BRI Liga 1 2021-2022 berlangsung.

Setiap hari, paling tidak dia harus menyediakan sepaket logistik dan 36 boks nasi untuk setiap pertandingan.

Kadang, saat jadwal pertandingan padat, Wayan Sita Wartini sampai harus rela berkeliling Bali demi memenuhi permintaan khusus tim broadcast. 

Namun, rasa lelah tak lagi dihiraukan demi meraup pundi-pundi rupiah dan berkah untuk menghidupi keluarganya.

"Saya suplai anak-anak televisi saja karena pemain dan tim biasa ke kafe. Jadi, saya cuma menyediakan logistik untuk mereka saja," ucap wanita berusia 39 tahun itu.

"Bersyukur walau kecil tetap ada pemasukan, apalagi saya punya 3 anak, laki-laki semua. Yang pertama kelas 2 SMA, yang kedua kelas 3 SMP, dan ketiga kelas 4 SD," imbuhnya.

Wayan Sita Wartini benar-benar bersyukur dengan pelaksanaan BRI Liga 1 2021-2022 di Bali.

Dia menaruh harapan besar kepada sepak bola untuk memulihkan sektor wisata yang menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat Pulau Dewata.

"Harapan saya semoga liga berjalan lancar, siapa tahu berikutnya sudah mulai ada suporter jadi bisa menambah pemasukan supaya ada tambahan agar hidup kami lebih baik lagi dari ini."

"Semoga liga berjalan lancar dan di sini kan masih banyak juga orang yang kekurangan. Jadi, kalau ada rezeki lebih, kami bisa berbagi juga sama sesama," katanya.

Sementara itu, pihak penyiar mengaku sudah bekerja sama dengan Wayan Sita Wartini sejak pertandingan pertama di Stadion Kapten I Wayan Dipta.

Mereka pun merasa sangat terbantu, terlebih saat dihadapkan dengan jadwal padat nan ketat yang membuat ruang gerak tim sangat terbatas.

"Bu Wayan sendiri bisa support semua logistik, dari air mineral, kopi, susu, es kristal, buah-buahan, nasi boks, sembahyang, telur ayam kampung, dan lain-lain," ujar Yura Prastya, selaku Production Assistant kepada Kompas.com.

"Jadi, semuanya disediakan tergantung permintaan dari tim. Kalau teman-teman ingin menu yang beda, misalnya nasi padang ya dipesankan di luar."

"Kami tidak perlu repot-repot cari kes ana kemari lagi. Tinggal bilang kebutuhan apa ke Bu Wayan, dia bisa sediakan," katanya.

Yura Prastya mengaku senang kerja sama yang dibangun bisa membantu perekonomian keluarga Wayan Sita Wartini, sepak bola menghadirkan berkah untuk semua.

"Kami juga berbagi rezeki sama Bu Wayan. Selama pandemi, liga kan tidak jalan dan sekarang jalan tetapi belum ada penonton yang boleh ke stadion. Pastinya pemasukan Bu Wayan jelas berkurang."

"Mungkin dengan adanya tim kami, kebutuhan Bu Wayan bisa sedikit membantu perekonomian beliau," katanya.

Wayan Sita Wartini pun tidak merasakannya sendiri.

Selama berusaha memenuhi kebutuhan logistik, dia tentu melibatkan usaha-usaha yang lebih kecil seperti penyedia beras, sayur, daging, air mineral, buah, dan lain-lain sehingga mematik perputaran bisnis sampai level terendah di masyarakat.

Di tengah keterpurukan dan melawan pandemi, pelaku UMKM, khususnya di wilayah Bali dan sekitarnya, mendapatkan secercah harapan baru dengan digelarnya perhelatan BRI Liga 1 2021-2022 sejak awal Januari 2022.

Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi Usaha Kecil Menengah, Eddy Satriya, menerangkan berdasarkan hasil survei BRI periode Maret-September 2021, tercatat masih ada 20 persen UMKM yang menyatakan usahanya pernah tutup.

Beruntung, kondisi tersebut lebih baik dibanding awal pandemi pada 2020 ketika 50 persen UMKM menutup usahanya.

"Memang ada yang sekarang tutup yang kemarin, ya sudah buka kemudian juga terus melanjutkan usahanya karena sesuatu hal dinamika daripada UMKM," kata Eddy Satriya.