Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa yang Bisa Membuat Sepak Bola Asia Tenggara Maju?

KOMPAS.com - Sepak bola Asia Tenggara memiliki potensi besar. Hal ini terlihat dari talenta para pemain yang baru saja mentas di Piala AFF 2020.

Namun, talenta para pemain dinilai tidak cukup untuk membawa sepak bola Asia Tenggara ke arah yang lebih maju.

Penilaian tersebut diungkapkan oleh pelatih asal Brasil yang sukses membawa timnas Thailand menjadi juara Piala AFF 2020, yakni Alexandre Polking.

Alexandre Polking mengatakan bahwa talenta para pemain masih perlu mendapat dukungan.

Menurut Alexandre Polking, di samping talenta para pemain, perlu ada peningkatan kualitas liga untuk bisa memajukan sepak bola Asia Tenggara.

Alexandre Polking memiliki pandangan demikian setelah lama berkarier di Asia Tenggara. Dia pernah melatih klub Liga Vietnam dan Thailand.

Dalam menjelaskan hal ini, Alexandre Polking menunjuk salah satu pemainnya di timnas Thailand, Chanathip Songkrasin, sebagai contoh.

Adapun Chanathip Songkrasin atau yang juga dikenal dengan julukan Messi Jay, merupakan pemain terbaik dalam pergelaran Piala AFF 2020.

Sebelumnya, Chanathip Songkrasin juga pernah menjadi pemain terbaik Piala AFF edisi 2014 dan 2016.

Chanathip Songkrasin kini menjadi pesepak bola pertama yang mengoleksi tiga gelar pemain terbaik dalam ajang Piala AFF.

Menurut Alexandre Polking, kemampuan dan konsistensi permainan Chanathip Songkrasin tak lepas dari pengalaman berkarier di Liga Jepang yang dinilai sudah memiliki kualitas tinggi.

Alexandre Polking ingin mengatakan bahwa kualitas liga sangat memengaruhi kemampuan pemain.

Apabila kualitas liga baik, otomatis kemampuan para pemain meningkat dan sepak bola suatu kawasan, termasuk Asia Tenggara, akan bergerak ke arah yang lebih maju.

"Saya punya contoh, Chanathip. Dia pindah ke liga yang lebih baik. Jadi, hal yang harus ditingkatkan dari wilayah (Asia Tenggara) ini adalah kualitas liga," kata Alexandre Polking dalam konferensi pers seusai final leg kedua kontra Indonesia, Sabtu (1/1/2022).

"Saya pernah berkarier di Vietnam. Vietnam bagi saya adalah tim terkuat, tapi liga di sana masih perlu ditingkatkan. Liga Thailand bagi saya adalah liga terbaik, liga terkuat," ujar Alexandre Polking.

"Infrastruktur di Thailand lebih baik, fasilitas lebih baik, kualitas pemain asing sedikit lebih baik," imbuhnya.

"Jadi, liga di Thailand harus terus ditingkatkan, tapi secara umum liga (di Asia Tenggara) masih perlu diperbaiki. Indonesia harus diperbaiki, Singapura harus diperbaiki, Vietnam juga," ucap Alexandre Polking.

"Itulah satu-satunya cara agar semua negara di kawasan ini dapat berkembang," tutur Alexandre Polking menjelaskan.

Lebih lanjut, Alexandre Polking juga menjadikan salah satu pemain timnas Vietnam, Nguyen Quang Hai, sebagai contoh.

Saat ini, Nguyen Quang Hai masih bermain di Liga Vietnam bersama Hanoi FC.

Menurut Alexandre Polking, Nguyen Quang Hai seharusnya mengikuti jejak Chanathip Songkrasin, yakni pergi ke liga yang lebih baik untuk memaksimalkan potensi.

"Pemain terbaik Vietnam, Quang Hai, seharusnya tidak menunggu liga di sana membaik, liga harus segera melakukan tugasnya," ucap Alexandre Polking.

"Jika belum bisa membaik dalam waktu dekat, dia harus pindah, pergi ke Jepang, pergi ke Korea, atau mencoba ke Eropa, kenapa tidak?"

"Saya tidak ingin berbicara buruk tentang wilayah (Asia Tenggara) ini, tetapi liga perlu ditingkatkan untuk membantu para pemain berkembang."

"Kami juga di Thailand perlu terus meningkatkan liga. Jika kami mengembangkan liga, kami juga akan mengembangkan pemain," demikian masukan Mano Polking soal perkembangan sepak bola Asia Tenggara.

https://bola.kompas.com/read/2022/01/02/08400008/apa-yang-bisa-membuat-sepak-bola-asia-tenggara-maju-

Terkini Lainnya

Timnas Indonesia Langsung ke Perancis, Bersiap Lawan Guinea demi Mimpi Olimpiade

Timnas Indonesia Langsung ke Perancis, Bersiap Lawan Guinea demi Mimpi Olimpiade

Timnas Indonesia
Jepang Juara Piala Asia U23 2024, Kiper Pahlawan Tepis Penalti di Injury Time

Jepang Juara Piala Asia U23 2024, Kiper Pahlawan Tepis Penalti di Injury Time

Internasional
Milan dan Bayern Gigit Jari, De Zerbi Komitmen di Brighton

Milan dan Bayern Gigit Jari, De Zerbi Komitmen di Brighton

Liga Inggris
Rencana Persib Bidik Pemain Timnas U23 Indonesia

Rencana Persib Bidik Pemain Timnas U23 Indonesia

Liga Indonesia
Elkan Baggott dan Alfeandra Dewangga, Opsi untuk Laga Kontra Guinea

Elkan Baggott dan Alfeandra Dewangga, Opsi untuk Laga Kontra Guinea

Timnas Indonesia
Jadwal Siaran Langsung Thomas dan Uber Cup, Indonesia Berburu Tiket Final

Jadwal Siaran Langsung Thomas dan Uber Cup, Indonesia Berburu Tiket Final

Badminton
Apa Itu Clairefontaine, Lokasi Laga Indonesia Vs Guinea

Apa Itu Clairefontaine, Lokasi Laga Indonesia Vs Guinea

Timnas Indonesia
Daftar Juara Piala Asia U23: Jepang Tim Tersukses, Punya 2 Gelar

Daftar Juara Piala Asia U23: Jepang Tim Tersukses, Punya 2 Gelar

Internasional
Indonesia Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Senam 2025

Indonesia Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Senam 2025

Sports
Daftar Peraih Penghargaan Piala Asia U23 2024: Pembobol Gawang Indonesia Top Skor

Daftar Peraih Penghargaan Piala Asia U23 2024: Pembobol Gawang Indonesia Top Skor

Internasional
Jepang Juara Piala Asia U23 2024, Putus Rekor Uzbekistan, Sejarah Baru

Jepang Juara Piala Asia U23 2024, Putus Rekor Uzbekistan, Sejarah Baru

Internasional
Babak I Jepang Vs Uzbekistan 0-0: Tembok Serigala Masih Tak Tertembus

Babak I Jepang Vs Uzbekistan 0-0: Tembok Serigala Masih Tak Tertembus

Internasional
VFF Tunjuk Kawan Lama Shin Tae-yong Jadi Pelatih Timnas Vietnam

VFF Tunjuk Kawan Lama Shin Tae-yong Jadi Pelatih Timnas Vietnam

Internasional
Aspek yang Harus Disiapkan Timnas U23 Indonesia Jelang Lawan Guinea

Aspek yang Harus Disiapkan Timnas U23 Indonesia Jelang Lawan Guinea

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan Final Piala Asia U23, Kickoff 22.30 WIB

Link Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan Final Piala Asia U23, Kickoff 22.30 WIB

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke