Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jatim Bawa Pulang Perunggu, Ruddy Keltjes Siapkan Rencana Khusus

Hasil ini menjadi pelipur lara Rudy Keltjes dan pemain yang tersingkir dalam perebutan medali emas dan perak.

“Saya masih kecewa, target saya ke final. Namun, tidak apa-apa anak-anak sudah berusaha memenangkan pertandingan,” ujar Ruddy Keltjes usai laga.

"Saya salut sama anak-anak tidak pernah lelah."

Pertandingan berlangsung sengit. Jawa Timur yang kehilangan momentum setelah tersingkir di babak semifinal nampak kesulitan mengembangkan permainan.

Namun, mereka masih mampu meladeni permainan terbuka Kaltim yang juga mengincar kemenangan. Babak pertama ditutup dengan skor kacamata 0-0.

Memasuki babak kedua, permainan semakin seru. Kedua tim saling jual beli serangan dan terlibat kejar-kejaran angka.

Kaltim unggul lebih dahulu melalui tendangan Rian Khaidar pada menit ke-61 yang mengecoh penjaga gawang Jatim Eko Saputra.

Gol tersebut langsung dijawab Jatim dengan dua gol dalam kurun waktu lima menit yang memutar balik keadaan menjadi 2-1.

Dua gol Jatim dicetak oleh M. Faisol Yunus (75’) dan Dwiki Mariyanto (79’).

Namun, pada menit ke-83 wasit Dance Lawita menunjuk titik putih setelah pemain Kaltim dijatuhkan di kotak terlarang.

M. Rizky Ramadhan yang ditunjuk menjadi algojo pun tak menyia-nyiakan peluang dan memaksa pertandingan dilanjutkan di babak tambahan dengan kedudukan 2-2.

Babak tambahan waktu pun tak kalah sengitnya. Dengan sisa-sisa tenaga, kedua tim terus berusaha menambah kedudukan.

Pertandingan ditutup dengan penuh drama. Eksekusi tendangan bebas dari M Faisol Yunus berhasil menggetarkan gawang Kaltim di penghujung paruh kedua babak tambahan waktu.

Gol yang dicetak pada menit ke-120 itu sekaligus mengakhiri perlawanan Kalimantan Timur.

Pertandingan yang menegangkan ini cukup mengejutkan sebab di babak 6 besar Kaltim dipaksa tunduk 5-1 oleh Jatim.

Namun, kali ini Kaltim membuat Jatim harus susah payah memetik kemenangan.

Ruddy Keltjes mengatakan penurunan performa ini diakibatkan kepemimpinan wasit yang menurutnya aneh.

Menurut sang pelatih, wasit sering kali membunyikan peluit untuk Kaltim sehingga mengganggu konsentrasi anak asuhnya.

“Kalau peluit diarahkan terus ke kami bagaimana? Anak sudah mau bangkit ditimpa lagi, down lagi,” ujar pelatih berusia 62 tahun.

“Sampai ada penalti coba, dia yang menabrakkan badan ke pemain kami kok bisa penalti dari mana? Saya mantan pemain sepak bola saya tahu, tidak bisa seperti itu. Kapan kita bisa maju? Kasihan anak-anak. Saya menang pun akan tetap saya kritik demi Indonesia,” imbuhnya.

Namun, perjalanan Ruddy Keltjes dan skuad PON Jatim 2021 tidak akan berakhir begitu saja.

Dia membuka wacana untuk melanjutkan kiprah tim ini ke pentas Liga 3.

“Semua anak saya angkut ke Bandung untuk ikut divisi tiga (Liga 3), tidak ada evaluasi-evaluasi. Semua saya bawa termasuk pengurusnya,” pungkasnya.

https://bola.kompas.com/read/2021/10/14/18552888/jatim-bawa-pulang-perunggu-ruddy-keltjes-siapkan-rencana-khusus

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke