Noah Gesser, Pemain Ajax Keturunan Indonesia-Belanda Meninggal Dunia Akibat Kecelakaan Mobil

KOMPAS.com - Pemain keturunan Indonesia-Belanda, Noah Gesser, meninggal dunia akibat kecelakaan mobil di IJsselstein, Utrecht, Belanda.

Publik sepak bola Indonesia dan Belanda dikejutkan setelah Noah Gesser mengalami kecelakaan mobil pada Jumat (30/7/2021) malam waktu setempat.

Melansir dari RTV Utrecht, peristiwa naas itu terjadi di Weg der United Nations (N210) dekat Kamerlingh Onneslaan.

Laporan dari polisi setempat mengabarkan bahwa kecelakaan melibatkan satu mobil yang diisi dua penumpang dan sebuah taksi van.

Saat detik-detik sebelum kecelakaan, mobil berpenumpang itu keluar jalur dan bertabrakan dengan taksi van yang datang dari arah berlawanan.

Kecelakaan tragis itu dilaporkan memakan dua korban jiwa, pemain akademi Ajax Amsterdam, Noah Gesser dan saudaranya.

Sementara, sopir taksi mengalami cedera ringan dan segera dilarikan ke rumah sakit.

Ajax Amsterdam sendiri telah memberikan keterangan resmi terkait kecelakaan tersebut.

Klub ibu kota Belanda itu membenarkan bahwa salah satu korban yang meninggal dunia adalah pemain akademinya, Noah Gesser.

"Ajax sangat berduka atas meninggalnya pemain akademi muda, Noah Gesser. Pikiran kami bersama keluarga, teman, dan orang yang dicintainya," tulis Ajax melalui Instagram klub.

Pemain berusia 16 tahun itu juga menjadi salah satu pemain terbaik akademi Ajax musim lalu.

Dia menjadi top skor di tim Ajax U16 dengan gelontoran 11 gol dari tujuh laga.

Sementara itu, Noah yang memiliki dari Indonesia dari sang Ibu mulai dikenal publik Tanah Air sejak tahun lalu.

Namanya mencuat sebagai salah satu pemain keturunan yang berpotensi dipanggil ke timnas Indonesia.

Noah sendiri sempat mengungapkan bersedia dipanggil ke timnas Indonesia andai PSSI memang menginginkannya.

"Tergantung momen apa (pemanggilan dari timnas Indonesia)," kata Noah dilansir dari akun Instagram pemain Persis Solo jebolan akademi Feyenoord, Yussa Nugraha.

"Kalau mereka (PSSI) baru panggil saat aku umur 20 tahun, aku pikir telah memilih timnas Belanda."

"Kalau timnas Indonesia memanggil, aku akan sangat mengapresiasi. Bahkan, jika itu terjadi sekarang kemungkinan besar aku juga akan datang," tandasnya. (Hugo Hardianto Wijaya)