Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Spanyol Memuja Pedri: Sang Matador Sejati Didikan Lionel Messi

KOMPAS.com - Pedri tampil memukau bersama Spanyol di Euro 2020. Pemuda didikan Lionel Messi menjelma menjadi matador sejati.

Pedro Gonzalez Lopez alias Pedri menyuguhkan penampilan gemilang bersama timnas Spanyol di Euro 2020.

Gelandang muda milik Barcelona itu menjadi salah satu inspirator utama kemenangan telak 5-0 Spanyol pada laga pamungkas Grup E kontra Slovakia, Rabu (23/6/2021).

Pedri memang tak mencetak gol atau assist. Tapi, ia begitu nyaman menari-nari di lapangan tengah, ibarat matador yang lincah menghindar dari terjangan banteng.

Tanpa operan visioner Pedri, mustahil gol kedua, ketiga, dan keempat Spanyol ke gawang Slovakia bisa tercipta.

Pedri berperan langsung dalam konstruksi serangan La Furia Roja, julukan Spanyol, yang berujung dengan gol Aymeric Laporte, Pablo Sarabia, dan Ferran Torres.

Dalam ketiga skenario gol tersebut, Pedri berperan sebagai pencetak pre-assist, alias pengoper terakhir sebelum terciptanya sebuah assist yang berujung gol.

Pada proses gol kedua Spanyol, kecermatan Pedri mengobservasi ruang membukakan jalan Gerard Moreno untuk menyediakan assist buat Aymeric Laporte.

Sang pemuda kelahiran Tegueste juga membuat Jordi Alba dan Pablo Sarabia berada dalam posisi nyaman untuk mengirim assist yang berujung kepada gol ketiga serta keempat Spanyol.

Pada akhirnya, Spanyol mencukur Slovakia 5-0 via gol bunuh diri kiper Martin Dubravka (30’), kontribusi Aymeric Laporte (45+3’), Pablo Sarabia (56’), Ferran Torres (67’), dan aksi bunuh diri lagi dari Juraj Kucka (71’)

Melihat bahwa Pedri berperan dalam tiga dari total lima gol ke gawang Slovakia, sudah cukup menunjukkan peran sentral sang gelandang muda dalam skema Spanyol racikan Luis Enrique.

Pedri mentas sebagai salah satu dari trio gelandang La Furia Roja dalam pakem 4-3-3.

Pemuda yang mengidolakan Andres Iniesta itu mentas di pos gelandang kiri, berdampingan dengan Sergio Busquets, dan Koke.

Pemandangan menarik tersaji, lantaran permainan Spanyol seperti berpusat kepada pemuda kerempeng bernama Pedri.

Layaknya sang idola, Andres Iniesta, Pedri tak sedang berlari, tapi meluncur.

Manajemen ruang dan kemampuannya mengendalikan kecepatan serta-merta mengingatkan publik kepada sosok Andres Iniesta, pahlawan Spanyol saat menjuarai Piala Dunia 2010.

Pedri tahu kapan waktu untuk melambatkan atau mempercepat lari. Ia juga dibekali otak cerdas yang sepersekian detik mampu memvisualisasikan situasi sekitar dan memproses keputusan.

Pengambilan keputusan yang cepat jelas menjadi atribut penting buat seorang gelandang.

Tubuh tipis Pedri pun tak lagi disoroti, ketika bocah asli kepulauan Canaria itu bisa berpikir satu dua langkah di depan lawan.

“Saya selalu mencoba melihat sekitar sebelumnya dan mengamati di mana rekan setim dan musuh berada,” kata Pedri dalam sesi interviu dengan UEFA belum lama ini.

“Itu adalah sesuatu yang dipelajari di dalam lapangan ketika Anda bermain bersama kawan dan tak ada ruang di sana untuk berpikir. Saya banyak belajar dari itu.”

“Ketika menerima bola, Anda sudah tahu di mana pemain sayap berdiri. Jika mempersiapkannya dalam sesi latihan, Anda bisa melakukan itu tanpa melihat,” tutur Pedri.

Seolah-olah, berkat kemampuan mengobservasi keadaan dan ruang, Pedri bisa bermain dengan mata tertutup.

“Tidak, profesi saya tidak mengizinkan adanya batasan,” ujar salah satu matador profesional termashyur Spanyol, Juan Jose Padilla, seperti dikutip GQ.

Sebagai seorang matador yang biasa menghadapi terjangan banteng ganas, Juan Jose Padilla bukan cuma mesti punya bravado alias nyali, tapi juga kesigapan untuk menghindar.

Sembari memegang kain warna merah, gemulai aksi seorang matador dalam mengendalikan banteng kadang terlihat seperti tarian.

Mirip dengan apa yang selama ini diperlihatkan Pedri dengan kostum berkelir merah Spanyol di Euro 2020.

Berdasarkan statistik FBREF yang berpartner dengan Statsbomb, Pedri tercatat sebagai pemain Spanyol yang paling sering membawa bola ke arah depan minimal sejauh 5 yard (sekitar 4,5 meter).

Pedri melakukan itu sebanyak 36 kali. Bukti bahwa ia punya paradigma berpikir vertikal dan jago dalam melepas diri dari penjagaan lawan.

Bukti lain yang menunjukkan bahwa Pedri adalah salah satu penggerak utama permainan Spanyol tampak dari catatan jumlah operannya menuju sepertiga akhir wilayah permainan lawan.

Sepanjang Euro 2020, Pedri melepas 41 operan menuju sepertiga akhir area permainan musuh. Torehan Pedri cuma kalah oleh gelandang senior Jerman yang bergelimang gelar di level klub dan timnas, Toni Kroos (59).

Hobi Pedri menonton aksi Andres Iniesta atau bahkan mengulik video legenda Barcelona di masa lampau, Michael Laudrup, boleh jadi meningkatkan kemampuannya dalam menerjemahkan ruang.

Walau begitu, jangan lupakan peran besar Lionel Messi dalam perkembangan karier Pedri.

Pedri dan Messi menjalin kolaborasi sehati sepanjang musim 2020-2021 bersama Barcelona.

Bahkan, operan tumit Pedri mengantar Messi kepada penciptaan rekor 644 gol bersama Barcelona pada Desember tahun lalu. Kala itu, Messi menggeser Pele sebagai pesepak bola dengan kontribusi gol terbanyak untuk sebuah klub.

“Messi memberikan saya nasihat berharga tentang bagaimana menjaga fokus dan bermain dalam ruang di antara garis pertahanan dan lini tengah,” kata Pedri soal relasinya dengan Messi.

Matador tak kenal batasan. Faktor usia sudah menjadi batas yang ditembus Pedri.

Dalam umur masih belasan, dia sudah menjadi langganan starter skuad Spanyol besutan Luis Enrique.

Saat tampil membela Spanyol melawan Swedia pada 14 Juni silam, Pedri menciptakan rekor sebagai debutan termuda La Furia Roja di putaran final Piala Eropa dalam usia 18 tahun, 6 bulan, dan 18 hari.

Menarik dinanti batasan apa lagi yang nantinya akan ditembus Pedri, si “matador” sejati.

https://bola.kompas.com/read/2021/06/24/17200028/spanyol-memuja-pedri-sang-matador-sejati-didikan-lionel-messi

Terkini Lainnya

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Timnas Indonesia
Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Timnas Indonesia
STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Timnas Indonesia
Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Timnas Indonesia
Dua Tim Juara Calon Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23 2024

Dua Tim Juara Calon Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke