Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Final Piala Menpora Persib Vs Persija - Sejarah Lebih Berpihak kepada Maung Bandung

BANDUNG, KOMPAS.com - Persib Bandung dan Persija Jakarta akan bersua dalam partai final Piala Menpora 2021. Publik sepak bola Indonesia menilai duel Persib vs Persija sebagai final ideal di Piala Menpora 2021.

Alasannya, karena Persib dan Persija sama-sama berstatus sebagai kesebelasan besar dan sarat prestasi di sepak bola Indonesia.

Bentrokan antara Persib dan Persija pun selalu berlangsung dalam tensi tinggi, baik di dalam maupun luar lapangan. Sehingga, duel Persib vs Persija mendapat julukan derbi Indonesia.

Duel Persib vs Persija di final Piala Menpora 2021 tercatat sebagai pertemuan pertama kedua kesebelasan di turnamen pramusim dalam 14 tahun terakhir.

Kali terakhir Persib dan Persija bentrok di turnamen pramusim adalah di Piala Jusuf 2007. Saat itu, Persib dan Persija berada dalam satu grup. Mereka pun bertemu dalam fase penyisihan.

Dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Mattoangin, Makassar, 9 Januari 2007 itu Persib dan Persija bermain imbang dengan skor 0-0.

Setelah itu, Persib dan Persija tidak pernah lagi dipertemukan dalam pertandingan di turnamen pramusim. Persaingan sengit kedua kesebelasan lebih sering tersaji di kompetisi domestik.

Meski begitu, pada masa lalu Persib dan Persija sejatinya sering bertemu dalam turnamen. Baik itu turnamen pramusim ataupun turnamen skala nasional. Maksud dari turnamen skala nasional di sini adalah, turnamen pengisi kekosongan jeda kompetisi.

Pada era Perserikatan, banyak turnamen yang diselenggarakan guna mengisi kalender aktivitas sepak bola Indonesia. Pasalnya, pada era tersebut, kompetisi tidak digelar secara rutin seperti saat ini.

Terkadang, kompetisi digelar setahun sekali atau dua tahun sekali. Itu pun dengan durasi yang terbilang pendek, sekitar tiga hingga empat bulan.

Oleh karena itu banyak turnamen berskala nasional seperti Piala Jusuf (Makassar), Piala Marah Halim (Medan), Piala Surya (Surabaya), Piala Siliwangi (Bandung), hingga Piala Tugu Muda (Semarang) yang digelar untuk mengisi kekosongan aktivitas dalam kalender sepak bola Indonesia.

Format penyelenggaraan kompetisi Indonesia mengalami perubahan pada musim 1994/1995. Tepatnya, saat wajah kompetisi berubah menjadi Liga Indonesia setelah meleburnya kompetisi Perserikatan dan Galatama. Sejak saat itu, kompetisi bisa diselenggarakan rutin pada setiap tahunnya.

Kembali ke persaingan Persib dan Persija di turnamen. Agak sulit memang untuk menelusuri data valid mengenai jumlah pasti pertemuan Persib dan Persija di turnamen begitu pula dengan rekor pertemuannya.

Kendati demikian ada catatan soal pertemuan Persib dan Persija di laga final turnamen nasional. Sejak tahun 1970-an, tercatat lima kali Persib dan Persija di laga final dalam tiga turnamen berbeda; Piala Jusuf (1976 dan 1978), Piala Surya (1978), dan Piala Siliwangi (1989 dan 1994).

Dari lima final dalam tiga turnamen nasional tersebut, Maung Bandung ternyata lebih garang dari Macan Kemayoran. Sebab, lima final itu dilalui Persib dengan sapu bersih kemenangan.

Selain itu, ada sejumlah kisah juga yang turut mengiringi bentrokan Persib dan Persija di final turnamen. Paling diingat tentunya saat Persib meraih gelar juara Piala Jusuf 1976. Tak tanggung-tanggung Persib memastikan gelar juara setelah menang dengan skor 7-0 atas Persija.

Pertandingan yang berlangsung di Stadion Mattoangin, Ujung Pandang, 10 Agustus 1976 itu dihiasi drama walkout (WO) yang dilakukan oleh tim Persija.

Kubu Macan Kemayoran berang karena kepemimpinan wasit yang dianggap berat sebelah. Oleh karena itu, Persija memilih mundur dari pertandingan saat Persib unggul 2-0 melalui gol yang dibukukan Tjeptjep dan Atik.

Dikarenakan Persija mundur di tengah pertandingan, maka Persib pun dinyatakan sebagai juara lantaran menang WO atas Persija.

Oleh karena Persib sebelumnya sudah unggul 2-0, maka hasil akhir pertandingan berubah menjadi 7-0 untuk kemenangan Persib.

https://bola.kompas.com/read/2021/04/21/05000098/final-piala-menpora-persib-vs-persija-sejarah-lebih-berpihak-kepada-maung

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke