KOMPAS.com - AS Roma terlibat dalam salah satu episode paling mencengangkan di dunia sepak bola modern ini saat mereka menyalahi peraturan pergantian pemain pada partai Coppa Italia lawan Spezia, Rabu (20/1/2021) dini hari WIB.
AS Roma melakukan kesalahan konyol pada laga Coppa Italia di mana akhirnya mereka kalah 2-4 tersebut.
Pada laga itu, Roma melakukan enam pergantian pemain di mana seharusnya peraturan kompetisi hanya memperbolehkan lima pergantian.
Oleh karena kelalaian ini, AS Roma bisa dikenai kekalahan WO 0-3.
Seiring berjalannya investigasi terkait insiden tersebut, berikut adalah beberapa hal yang telah diketahui:
Apa yang terjadi?
I Lupi melakukan enam pergantian pemain pada laga tersebut, termasuk dua pada extra time.
Roma melakukan tiga pergantian pemain pada waktu normal, dimulai dengan masuknya Rick Karsdorp dan Jordan Veretout pada menit ke-69.
Pada awal extra time, Roma kembali melakukan pergantian pemain dengan menurunkan Edin Dzeko menggantikan Borja Mayoral.
Namun, kekacauan terjadi segera setelah itu. Gianluca Mancini menerima kartu kuning kedua segera setelah extra time dimulai.
Hanya 30 detik setelahnya, kiper Pau Lopez keluar dari kotak penalti dan menggasak Roberto Piccoli di luar area.
Roma tiba-tiba bermain dengan 9 pemain di bawah satu menit.
AS Roma lalu melakukan pergantian tergesa-gesa dengan memasukkan kiper Brasil Daniel Fuzato, yang seharusnya menjadi pemain pengganti terakhir mereka.
Namun, pada saat sama pelatih Paulo Fonseca juga mengirim bek Roger Ibanez ke lapangan untuk menggantikan Pedro.
Hal ini memicu diskusi di lapangan dari kapten tim Roma pada hari itu, Lorenzo Pellegrini.
Regulasi pergantian pemain datang dari IFAB (Badan yang mengatur perubahan peraturan sepak bola). Ditetapkan, para era pandemi ini diperbolehkan ada maksimal lima pergantian pemain walau setiap asosiasi bisa menerapkan aturan sendiri.
Hal ini yang terjadi di Premier League sekarang dengan mereka tetap pada peraturan tiga pemain sementara Liga Belgia baru memutuskan memakai lima pergantian pemain beberapa pekan lalu.
Sementara, mulai babak 16 besar, UEFA memperbolehkan pergantian pemain keenam apabila pertandingan Liga Champions dan Liga Europa menjalar hingga extra time.
Peraturan di Serie A diratifikasi pada 9 September lalu melalui Komunikasi Resmi nomor 88/A yang memperbolehkan lima pergantian pemain dengan tiga slot waktu, terkecuali tengah babak.
Ada slot pergantian tambahan apabila pertandingan berlanjut ke perpanjangan waktu alias extra time. Perlu ditekankan bahwa slot tambahan tidak sama dengan jumlah pergantian tambahan.
Kenapa Roma bisa berpikir melakukan enam pergantian?
Media Italia berspekulasi salah satu kemungkinan yang terjadi adalah manajer tim AS Roma, Gianluca Gombar, salah menginterpretasi peraturan yang dibuat sebelum Covid.
Peraturan ini datang pada Juli 2018 yang menyebut bahwa tim boleh melakukan pergantian tambahan pada extra time.
Spekulasi di media adalah Gombar berasumsi bahwa peraturan tersebut otomatis berarti satu pergantian tambahan pada perpanjangan waktu.
Padahal, hal tersebut tidak tercantum dalam Komunikasi Resmi nomor 88/A tersebut yang menetapkan batas atas pergantian pemain adalah lima.
Kenapa wasit mengizinkan pergantian keenam?
Hal ini yang menjadi perdebatan. Kenapa wasit dan ofisial keempat mengizinkan masuknya pemain keenam dari bangku cadangan?
Media di Italia mengutarakan bahwa wasit sebenarnya tidak punya otoritas mengenai pergantian pemain kecuali prosedur yang ditempuh perihal pergantian tersebut (seperti misalnya, pemain mengulur waktu untuk keluar dari lapangan).
Walau tak punya kewajiban, wasit Davide Ghersini yang bertugas diyakini bisa setidaknya mencegah Roma dari melakukan kesalahan tersebut.
Namun, Ghersini membiarkan AS Roma melakukan pergantian. Bisa saja, hal ini disebabkan oleh level pengalaman sang wasit.
Ghersini bukan terhitung sebagai pelatih level elite di Italia dengan ia lebih banyak memimpin laga di Serie B musim ini (5) ketimbang di Serie A (2).
Wasit berusia 35 tahun tersebut "hanya" memimpin partai-partai papan tengah bawah di Serie A musim ini, Spezia vs Sassuolo dan Fiorentina vs Benevento.
Musim lalu, ia pun hanya memimpin satu laga di Serie A dan 16 kali di Serie B.
Pengalaman dan level wasit bisa turut menentukan dalam kejadian ini.
Bagaimana AS Roma menyikapi hal ini?
Para pemilik AS Roma, Dan dan Ryan Friedkin, langsung mengadakan rapat darurat di Trigoria, markas latihan Roma, sehari setelah laga.
Mereka mengadakan pertemuan dengan para petinggi klub termasuk general manager Tiago Pinto, suatu hal yang menyebabkan latihan tim utama ditunda dari awalnya pukul 11.00 pagi ke pukul 15.00 sore.
Sebagai hasil pertemuan tersebut, Gianluca Gombar, dan Global Sport Officer, Manolo Zubina, dipecat dari posisi mereka masing-masing.
Posisi Gombar digantikan oleh Valerio Cardini yang sebelumnya menjabat sebagai manajer tim U19 dan telah bekerja di Roma sejak 2015.
Ini bukanlah kali pertama Roma melakukan kesalahan mendasar dengan salah memahami aturan permainan pada musim 2020-2021.
Sebab, I Lupi juga pernah mengalaminya ketika kalah WO dari Hellas Verona di Serie A karena menurunkan Amadou Diawara dalam registrasi pemain U22 saat usia sang pemain telah menginjak 23 tahun.
https://bola.kompas.com/read/2021/01/21/11200008/penyebab-dan-korban-dari-blunder-6-pergantian-pemain-as-roma