Prediksi Derbi Manchester dari Pengamat Sepak Bola Tanah Air

KOMPAS.com - Prediksi Derbi Manchester di ajang semifinal Piala Liga Inggris dari para pengamat sepak bola bisa dilihat pada artikel ini.

Manchester United akan menjamu Manchester City di Stadion Old Trafford pada Kamis (7/1/2020) dini hari WIB.

Man United tak terkalahkan dalam tiga laga terakhir melawan Man City di semua kompetisi (dua kemenangan dan sekali seri) tanpa kebobolan.

Setan Merah tak pernah melakoni empat laga beruntun tanpa terkalahkan lawan rival sekota mereka tersebut sejak Februari 2011.

Man United tak akan diperkuat Edinson Cavani yang menjalani hukuman kedua dari tiga pertandingan setelah ia dijatuhi hukuman FIFA karena memakai kata-kata rasialis dalam sebuah unggahan media sosial.

Victor Lindelof diprediksi sudah bisa kembali dari cedera punggung.

Sementara, Manchester City kemungkinan bisa diperkuat kembali oleh Kyle Walker dan Gabriel Jesus setelah mereka menjalani masa karantina mandiri akibat terpapar virus corona.

Namun, beberapa pemain lain seperti Ferran Torres, Ederson, dan Eric Garcia masih isolasi.

Man City baru saja mengalahkan Chelsea 3-1 di Stamford Bridge sementara Man United menundukkan Aston Villa 2-1 di Old Trafford.

Bagaimana prediksi laga Derbi Manchester nanti? KOMPAS.com pun bertanya kepada tiga pengamat sepak bola Tanah Air.

Berikut adalah jawaban mereka:

Weshley Hutagalung, Pengamat Sepak Bola Senior

Man United vs Man City 0-1

Ujian sesungguhnya untuk variasi racikan strategi Ole dan kebangkitan Pep walau situasinya di panggung Piala Liga dan Man. United punya 50 persen sejarah lolos ke final setiap berhasil masuk semifinal.

Memang, Pep hanya punya rasio 50 persen kemenangan atas Ole dari 6 pertemuan, tetapi grafik naik Man United masih sulit dipercaya bakal stabil dalam laga derbi Kota Manchester ini.

Selama tidak banyak melakukan pelanggaran di daerah sendiri, Man. City masih punya peluang lolos ke final lebih besar. Skor tipis, 1-0.

Bagas Reza, Asisten Editor BolaSport.com

Man United vs Man City 2-2 (City menang adu penalti)

Derbi Manchester kali ini patut dinantikan karena kedua tim sama-sama sedang dalam tren positif di liga. Terlebih, semifinal Piala Liga kali ini berlangsung dalam format satu leg. Walau terkesan "hanya" Piala Liga, kedua tim akan mengincar kemenangan untuk satu tempat di partai final.

Man United punya sedikit keuntungan karena bertanding di Old Trafford. Juga karena beberapa pemain mulai tampil nyetel selain berporos pada Bruno Fernandes seperti Anthony Martial, Paul Pogba dan Marcus Rashford. Plus, mereka ada faktor Ole yang selalu menang dalam 3 derbi Manchester terakhir atas Pep.

Sementara, Man City saat ini juga tidak bisa dianggap remeh. Meski beberapa pemainnya absen karena COVID-19, The Citizens masih tetap perkasa berat kedalaman skuatnya. Laga melawan Chelsea adalah bukti Pep Guardiola sama sekali tak terpengaruh walau kehilangan 6 pemain utama.

Rossi Finza Noor, Box2Box Podcast dan The Flanker ID

Man United vs Man City 2-1

Derbi Manchester semenjak Ole Gunnar Solskjaer memegang kendali Manchester United selalu menarik dari segi taktik. Kebiasaan Solskjaer yang cenderung reaktif dan menyesuaikan taktik timnya dengan tim yang bakal dia hadapi terbukti sudah membuat United berulang kali menundukkan lawan yang setara atau lebih kuat.

Di antara lawan-lawan itu, tidak terkecuali Man City. Semenjak Solskjaer datang ke United pada 19 Desember 2018, City baru dua kali menang atas United pada enam pertemuan Derbi Manchester di berbagai ajang.

Sementara itu, United menang tiga kali —dua di antaranya pada dua pertemuan di Premier League musim kemarin.

Yang menarik, jika Solskjaer unggul dari segi taktik pada satu pertemuan, Pep Guardiola biasanya akan membalas pada pertemuan berikutnya (simak ketika United menang 2-1 di Premier League musim kemarin, lalu City membalas dengan menang 3-1 di Piala Liga sebulan berselang).

Oleh karena itu, pertemuan kali ini ditentukan oleh siapa yang lebih jeli, Solskjaer atau Guardiola. Solskjaer pernah melakukan overload di sisi kiri pertahanan timnya cuma demi menahan gempuran pemain-pemain City dari sisi itu, tetapi Guardiola pun menunjukkan bahwa belakangan dia cukup adaptif pada laga-laga besar.

Belakangan, dia sering “bermain aman” dengan memasang dua gelandang bertahan pada pertandingan-pertandingan penting.

Skor: 2-1 untuk United.