Solskjaer Tolak Premier League Jeda 2 Pekan: Tak Ada Manfaatnya...

Pandemi Covid-19 tengah meningkat di Inggris hingga menjalar ke sepak bola.

Terbaru, Premier League, liga level tertinggi di Inggris, mengumumkan jumlah positif Covid-19 tertinggi musim ini dengan 18 kasus baru pada Selasa (29/12/2020).

Jumlah tersebut diumumkan Premier League seusai melakukan tes kepada 1.479 pemain dan staf yang dites dari 21 sampai 27 Desember.

Karena kasus baru yang semakin meningkat, pertandingan antara Everton vs Manchester City terpaksa ditunda beberapa jam sebelum kick-off karena lima pemain Man City kedapatan positif Covid-19 pada Selasa kemarin.

Setelah itu, Sheffield United mengumumkan mereka mencatat beberapa kasus positif.

Adapun pelatih Southampton, Ralph Hasenhuttl, juga terpapar virus corona sehingga ia tak bisa mendampingi timnya saat diimbangi West Ham tanpa gol.

Informasi terbaru kini juga menyeruak soal laga antara Tottenham Hotspur vs Fulham yang terancam ditunda menyusul The Cottagers yang turut mendapati kasus positif.

Melansir dari The Telegraph, para pemilik klub Premier League dikabarkan tengah melakukan diskusi untuk menerapkan jeda musim dua pekan pada Januari nanti demi mengatasi penyebaran virus.

Wacana tersebut pun didukung penuh oleh manajer anyar West Brom, Sam Allardyce, yang menyatakan Premier League perlu melakukan tindakan drastis untuk keselamatan pelaku sepak bola di Inggris.

"Saya sangat prihatin terhadap diri saya sendiri dan sepak bola secara umum," kata Allardyce usai pertandingan kontra Leeds United dilansir Goal International.

"Keamanan setiap orang lebih penting dari apa pun. Ketika saya mendengarkan berita bahwa virus varian lebih cepat menular dari virus aslinya, kita hanya dapat melakukan hal yang benar, yaitu melakukan jeda liga," tuturnya.

"Saya berusia 66 tahun dan hal terakhir yang ingin saya lakukan adalah 'menangkap' Covid," katanya.

"Meski kami dites, kami mendapat satu kasus positif minggu ini dan tampaknya akan terus berlanjut," tuturnya.

"Tidak peduli seberapa keras kami berusaha, tidak peduli berapa kali kami diuji, bagaimana kami memakai masker kami, bagaimana kami membersihkan tangan, kami masih terkena virus di seluruh negeri," ujarnya dengan prihatin.

"Jika itu membantu (jeda liga), mari kita lakukan dan biarkan musim berjalan sedikit lebih lama saat kita melewatinya," katanya.

Bos Wolverhampton Wanderers, Nuno Espirito Santo, satu suara tekait pernyataan Allardyce. Menurut dia, jeda sementara Liga Inggris dalam waktu dekat tidak mungkin dapat dihindari.

"Meningkatnya kasus secara besar-besaran di seluruh negeri dan termasuk di sisi kami itu tak terkecuali," kata Nuno usai Wolves dikalahkan Man United.

"Beberapa hal tidak mungkin dihindari. Jika ada waktu istirahat (jeda kompetisi), maka orang harus duduk dan melihat apakah dapat membuat kondisi lebih baik," tuturnya.

Di sisi lain, Ole Gunnar Solskjaer memiliki beda pendapat dengan berbagai pihak yang memiliki usul untuk menerapkan jeda kompetisi.

Menurut juru taktik Setan Merah, julukan Man United, keputusan tersebut tak memiliki manfaat dan akan berdampak besar kepada liga.

"Ini (jeda kompetisi) bukan sesuatu yang sering saya pikirkan," kata Solskjaer dikutip dari Manchester Evening News.

"Saya pikir kami, sebagai klub dan kelompok, para pemain kami sangat baik mengikuti protokol dan aturan. Saya harus memuji mereka," ujarnya.

"Itu bagian dari pekerjaan di sini bahwa kami sebagai klub harus mengikuti protokol yang telah diberikan," ucap Solskjaer.

"Saya tidak dapat melihat manfaat dari wacana jeda kompetisi atau apa pun namanya karena jika begitu kapan kami akan memainkan pertandingan?" katanya.

"Kita semua tahu ini sangat sulit tahun ini, tetapi jika Anda menghentikan lebih banyak pertandingan, saya tidak berpikir itu akan membuat perubahan besar," ucap Solskjaer.

"Mungkin juga akan lebih lama dari itu dan kapan jadinya kita menyelesaikan musim?" tutur Solskjaer menanggapi wacana jeda dua pekan Januari mendatang.