TURIN, KOMPAS.com - Debut Andrea Pirlo sebagai pelatih Juventus berakhir manis.
Pirlo sukses mengantar Juventus mengalahkan Sampdoria 3-0 di Stadion Allianz pada laga pekan pertama Liga Italia, Minggu (20/9/2020).
Tiga gol kemenangan Juventus diciptakan oleh Dejan Kulusevski (13'), Leonardo Bonucci (78'), dan Cristiano Ronaldo (88').
Pada laga tersebut, Pirlo menerapkan formasi awal 3-4-1-2 yang fleksibel bisa berubah menjadi 4-4-2, 4-2-3-1, atau 5-4-1 tergantung kondisi di lapangan.
Menurut Pirlo, formasi awal 3-4-1-2 dipilih karena sesuai dengan skuad Juventus saat ini.
"Kami masih membutuhkan waktu untuk menerapkan banyak skema. Saya tidak ingin meniru ide pelatih lain. Saya memiliki racikan sendiri untuk Juventus," kata Pirlo seusai laga melawan Sampdoria dikutip dari situs Football Italia.
"Kami mencoba menggunakan skema ini. Kami bertahan dengan empat bek dan ketika menyerang kami memiliki lima pemain," ucap Pirlo.
Ketika menyerang, Juventus asuhan Andrea Pirlo lebih sering mengandalkan kedua sisi sayap.
Juventus juga bermain lebih direct atau cepat mengalirkan bola ke kotak penalti.
Inti dari formasi Pirlo itu adalah trisula lini tengah yang tidak banyak mengalami perubahan posisi di lapangan.
Trio lini tengah Juventus pada laga melawan Sampdoria diisi oleh Adrien Rabiot dan Weston McKennie sebagai jangkar, sementara Aaron Ramsey berperan lebih ke depan menjadi gelandang serang.
Dari ketiganya, penampilan Ramsey yang paling menonjol.
Ramsey bukan hanya sukses berperan sebagai pengalir bola ke lini depan, melainkan juga orang pertama yang bertugas memutus serangan lawan.
Sepanjang laga, Ramsey berkali-kali terlihat menjadi pengatur kapan pemain Juventus harus melakukan pressing melalui pergerakannya.
Statistik Ramsey menjadi bukti bahwa gelandang asal Wales itu sukses memerankan peran ganda sebagai pengalir bola ke depan dan pemutus serangan.
Ramsey tercatat melakukan 52 passing di pertahanan lawan, 17 kali duel, menciptakan enam peluang, dan enam tekel.
Angka dalam statistik itu menjadi yang tertinggi di antara semua pemain Juventus maupun Sampdoria.
Kontribusi Ramsey lainnya adalah melakukan dua intersep, sekali sapuan, dan satu assist untuk gol Cristiano Ronaldo.
Hal menarik lain dari debut Pirlo sebagai pelatih Juventus adalah penampilan Dejan Kulusevski.
Sama seperti Pirlo, Dejan Kulusevski juga debut di Juventus.
Dejan Kulusevski adalah pemain yang didatangkan Juventus dari Atalanta pada Januari 2020 dengan harga transfer mencapai Rp 614 miliar.
Pemain asal Swedia itu baru bisa bergabung dengan Juventus musim ini karena dipinjamkan terlebih dahulu ke Parma.
Meski baru berusia 20 tahun, Dejan Kulusevski terlihat tidak canggung bermain berdampingan dengan Cristiano Ronaldo di lini depan.
Selain gol, kontribusi Dejan Kulusevski lainnya adalah empat umpan kunci, tiga kali menciptakan peluang, dan hingga dua intersep.
Ramsey dan Dejan Kulusevski kemungkinan besar masih akan diandalkan Pirlo terlebih Juventus akan melewati jadwal berat.
Selanjutnya, Juventus berturut-turut akan menghadapi AS Roma, Minggu (27/9/2020), dan Napoli satu pekan berselang.
Jika diturunkan pada dua laga itu, Dejan Kulusevski harus mampu mengulangi penampilannya seperti saat melawan Sampdoria.
Sebab, sampai saat ini Juventus masih terus dirumorkan akan mendatangkan penyerang baru.
Edin Dzeko (AS Roma) dan Alvaro Moratta (Atletico Madrid) menjadi dua penyerang yang digadang-gadang akan merapat ke Juventus.
https://bola.kompas.com/read/2020/09/22/06150028/kejutan-orkestra-pirlo-di-juventus-dari-ramsey-hingga-kulusevski