Liverpool Resmi Rekrut Thiago-Jota, Nama Man United Ikut Terseret

Sebelumnya, Liverpool meresmikan transfer Thiago Alcantara dari Bayern Muenchen dengan banderol 25 juta pounds (Rp 475 miliar) pada Jumat (18/9/2020).

Sehari setelahnya, Liverpool kembali merekrut pemain, yakni salah satu pemain Wolves, Diogo Jota, seharga 45 juta pounds (Rp 859 miliar).

Dilansir BolaSport dari Liverpool Echo, nama Manchester United kemudian ikut terseret dalam maneuver transfer Liverpool.

Diketahui, Manchester United dikecam para suporter karena tak bisa cepat tanggap dalam urusan transfer layaknya Liverpool yang bisa merampungkan dua transfer sekaligus.

Bukan tanpa sebab, Ole Gunnar Solskjaer baru merekrut Donny Van de Beek di tengah banyaknya rumor perekrutan pemain baru Manchester United.

Selain Donny Van de Beek, hanya kiper muda Dean Henderson yang baru kembali dari masa peminjamannya di Sheffield United.

Sejauh ini, Man United masih "diributkan" dengan kedatangan bintang muda Borussia Dortmund, Jadon Sancho, yang tak kunjung direkrut.

Masalah kesepakatan nominal antara Man United dan Dortmund menjadi kendala utama transfer Jadon Sancho tidak juga terlaksana.

Padahal, Manchester United sudah menjalin kesepakatan secara personal dengan Jadon Sancho untuk proses kepindahan dari Dortmund.

Selain itu, Solskjaer juga semakin kerap dikaitkan untuk merekrut bintang Real Madrid, Sergio Reguilon.

Reguilon masuk dalam radar buruan Man United karena sukses membawa Sevilla juara Liga Europa dalam masa peminjamannya musim lalu.

Namun, Man United dipastikan bakal gigit jari karena Reguilon dipastikan bergabung dengan klub Liga Inggris lainnya, Tottenham.

Belum lagi kebutuhan Solskjaer yang ingin merekrut bek untuk diduetkan dengan kapten tim, Harry Maguire, guna memperkokoh lini pertahanan mereka.

Oleh karena itu, sebagian suporter Man United di media sosial secara seragam dan serempak mengkritik pihak manajemen yang dinilai kurang aktif pada bursa transfer kali ini.

Suporter Setan Merah terlihat cukup kritis terhadap kurangnya pergerakan manajemen dalam perekrutan pemain yang meningkatkan rasa frustasi mereka. (Reno Kusdaroji)