KOMPAS.com - Pelatih Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer, punya penjelasan tersendiri terkait teknik penalti Bruno Fernandes.
Teranyar, gol penalti Bruno Fernandes mengantar Man United ke semifinal Liga Europa.
Man United melangkah ke semifinal setelah mengalahkan FC Copenhagen 1-0 di Stadion Stadion RheinEnergie, Selasa (11/8/2020) dini hari WIB.
Gol penalti Bruno Fernandes kali ini dicetak pada babak perpanjangan waktu, tepatnya menit ke-95.
Bruno Fernandes mencetak gol dengan mengggunakan teknik penalti andalannya, yakni melompat terlebih dahulu sebelum menendang bola.
Seusai laga, Solskjaer memuji Bruno Fernandes yang tetap tenang mengeksekusi penalti meskipun Man United dalam keadaan tertekan karena membutuhkan gol.
Solskjaer juga mengakui bahwa tekhik lompatan Bruno Fernandes sebelum menendang penalti sangat manjur untuk mengecoh kiper.
"Bruno Fernandes sudah tahu bahwa kiper pasti akan menunggunya melakukan lompatan," kata Solskjaer dikutip dari situs BT Sport.
"Bruno Fernandes sudah melatih teknik itu berkali-kali. Dia berhasil melakukan hal yang sama pada laga melawan Tottenham Hotspur," ujar Solskjaer.
"Bruno Fernandes sudah menemukan teknik penalti terbaik untuk dirinya. Dia menendang penalti lebih baik daripada saya," tutur Solskjaer menambahkan.
Gol ke gawang Copenhagen semakin mempertajam statistik penalti Bruno Fernandes.
Sepanjang kariernya, Bruno Fernandes sudah melakukan 29 tendangan penalti termasuk laga melawan Copenhagen.
Persentase keberhasilan penalti Bruno Fernandes mencapai 93 persen karena hanya pernah gagal dua kali.
Hebatnya, 21 penalti terakhir Bruno Fernandes selalu berbuah gol.
Bruno Fernandes menyingkirkan Paul Pogba dan Marcus Rashford yang sebelumnya menjadi eksekutor penalti Man United.
Di semifinal, Man United akan berhadapan dengan pemenang dari laga Wolverhampton Wanderers vs Sevilla.
Sama seperti laga perempat final lainnya, Wolves vs Sevilla akan berlangsung satu leg di Stadion MSV-Arena, Rabu (12/8/2020) dini hari WIB.
https://bola.kompas.com/read/2020/08/11/09000008/teknik-lompatan-penalti-bruno-fernandes-di-mata-solskjaer