Baru-baru ini, Mohamed Salah disebut menyumbangkan dana sebesar 30.000 pounds (Rp 545 juta) untuk pembangunan stasiun ambulans di desa kelahirannya Nagrig, Kota Basyoun, Mesir.
Pembangunan stasiun ambulans tersebut tak lepas dari kondisi darurat Covid-19 yang melanda negara-negara Timur Tengah, termasuk Mesir.
Fasilitas yang terbangun dari dana sumbangan Mohamed Salah itu bisa melayani 30.000 orang di daerah sekitar Nagrig.
Sang ayah, Salah Ghaly, bersama Wali Kota Basyoun, Tarek Rahmy, dilaporkan telah melaksanakan upacara pembukaan stasiun ambulans pada pekan lalu.
Sumbangan tersebut hanya salah satu dari sederet aksi amal yang telah dilakukan Mohamed Salah.
Sebelumnya, dia pernah menyumbangkan dana besar untuk membangun sekolah, fasilitas olahraga, pabrik pengolahan limbah, hingga membeli peralatan medis.
Pesepak bola berusia 28 tahun itu juga menyumbangkan berton-ton makanan selama pandemi Covid-19.
Dia pun pernah berkontribusi dalam pembangunan rumah sakit kanker yang rusak akibat bom di Mesir.
Tak berhenti di situ, melansir dari The Sun, pada 2011 Mohamed Salah sempat membantu mantan pesepak bola Mesir yang sedang berjuang memenuhi kebutuhan hidup.
Sederet bentuk kemurahan hati itu membuat Salah menjadi idola banyak orang.
Terlebih, ketika dirinya sukses merengkuh trofi Liga Inggris musim 2019-2020 bersama Liverpool.
Dalam perjalanan merengkuh trofi yang telah dinantikan selama 30 tahun itu, Salah memiliki kontribusi besar.
Musim ini, dia menyumbangkan 17 gol dan tujuh assist dari 28 penampilan di Liga Inggris.
Peran penting kehadiran Salah juga terbukti lewat persentase kemenangan yang ia torehkan dalam 100 penampilan bersama Liverpool di ajang Liga Inggris.
Melansir dari Squawka, Salah berhasil membukukan 75 kemenangan dari 100 penampilan tersebut.
Catatan itu kemudian menghasilkan persentase kemenangan sebesar 75 persen, angka yang terbilang sangat tinggi.
https://bola.kompas.com/read/2020/07/05/12400098/mohamed-salah-sang-juara-liga-inggris-yang-tak-lupa-kampung-halaman