Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Profil Juergen Klopp, Sosok Penting di Balik Akhir Penantian 30 Tahun Liverpool

Sejak juru taktik berkebangsaan Jerman itu berlabuh ke Stadion Anfield pada Oktober 2015, Liverpool terus menunjukkan peningkatan dari musim ke musim.

Namun, bukan tanpa rintangan, sebelum peningkatan besar-besaran itu terwujud, Juergen Klopp sempat mengalami kesulitan pada musim pertamanya bersama Liverpool.

Dia harus melalui masa transisi yang terbilang sulit dari era kepemimpinan pelatih sebelumnya, Brendan Rodgers.

Laga debut Juergen Klopp bersama Liverpool pun berakhir antiklimaks. Mereka ditahan imbang Tottenham Hotspur di Stadion Anfield, 17 Oktober 2015, dengan skor kacamata alias 0-0.

Tuah pelatih kelahiran Stuttgart, 16 Juni 1967, itu baru terasa ketika Liverpool sukses memetik kemenangan tandang secara beruntun atas dua klub raksasa Liga Inggris, Chelsea dan Manchester City.

Akan tetapi, di balik ketangguhan kala menghadapi klub-klub besar, Liverpool di bawah asuhan Klopp justru kerap tersandung tim penghuni papan tengah klasemen Liga Inggris.

Hal tersebut membuat Klopp harus puas finis di peringkat kedelapan klasemen pada musim perdananya.

Pada musim-musim selanjutnya, perlahan tetapi pasti, Juergen Klopp sukses membawa Liverpool kembali ke lima besar klasemen dan berada di jalur persaingan menuju trofi Liga Inggris.

Penantian 30 tahun Liverpool kemudian berakhir pada gelaran Premier League, kasta tertinggi Liga Inggris, musim 2019-2020.

Juergen Klopp menyandang status juara Liga Inggris bersama skuad yang dia bangun sejak triwulan terakhir 2015.

Sejak saat itu, sejumlah nama baru muncul dan bersinar bersama Liverpool.

Pergerakan transfer Klopp juga dinilai sangat efektif, sesuai dengan kebutuhannya dalam meracik skuad terbaik.

Hasilnya, Liverpool era Juergen Klopp telah merengkuh empat gelar bergengsi, juara Liga Inggris (2019/20), Liga Champions (2018/19), Piala Super Eropa (2019), dan Piala Dunia Antarklub (2019).

Sulit dimungkiri, kemampuan menemukan dan mengembangkan bakat potensial adalah kelebihan utama Klopp.

Hal tersebut dinilai wajar jika melihat latar belakang pendidikan formal sang juru taktik.

Berdasarkan pemberitaan Kompas.com pada 2013, Klopp merupakan lulusan Ilmu Keolahragaan dengan gelar diploma dari Universitas Goethe, Frankfurt.

Jauh sebelum merengkuh kesuksesan bersama Liverpool, potensi kepelatihan Klopp mulai tercium pada pengujung kariernya sebagai pemain di klub asal Jerman, FSV Mainz 05.

Terbukti, dia langsung ditunjuk sebagai pelatih kepala Mainz 05 setelah menyatakan pensiun sebagai pemain di klub yang telah ia bela sejak 1990-2001 itu.

Kala menukangi Mainz 05, Klopp sukses membawa klub berjuluk Nullfuenfer itu promosi dari Bundeliga 2 ke kompetisi teratas Liga Jerman, hingga tampil di Piala UEFA 2005-2006.

Prestasi Klopp bersama Mainz 04 disusul ketertarikan dari Borussia Dortmund yang kemudian mengontraknya pada Juli 2008.

Bersama Dortmund, nama Juergen Klopp mulai dikenal publik pencinta sepak bola, terlebih ketika dirinya suskes merengkuh trofi Bundeliga dalam dua musim beruntun (2010/11-2011/12) dan tiga trofi domestik lainnya.

Dia juga sempat membawa Dortmund ke final Liga Champions 2012-2013. Namun, kala itu Dortmund era Klopp takluk dari rival senegara, Bayern Muenchen.

https://bola.kompas.com/read/2020/06/26/08582908/profil-juergen-klopp-sosok-penting-di-balik-akhir-penantian-30-tahun-liverpool

Terkini Lainnya

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Timnas Indonesia
Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Timnas Indonesia
STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Timnas Indonesia
Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Timnas Indonesia
Dua Tim Juara Calon Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23 2024

Dua Tim Juara Calon Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Reaksi Media Korsel: 'Magis Shin Tae-yong' dan 'Tragedi di Doha'

Reaksi Media Korsel: "Magis Shin Tae-yong" dan "Tragedi di Doha"

Timnas Indonesia
Timnas U23 Indonesia Menangi Adu Penalti, Ernando Ari Pun 'Menari'...

Timnas U23 Indonesia Menangi Adu Penalti, Ernando Ari Pun "Menari"...

Timnas Indonesia
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23: Mental Baja, Saatnya Mimpi Lebih Tinggi

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23: Mental Baja, Saatnya Mimpi Lebih Tinggi

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke