Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Saat "The Special One" Terlalu Hebat untuk "The Chosen One"

LONDON, KOMPAS.com - Jose Mourinho semakin memperlihatkan kelasnya atas David Moyes seusai laga Tottenham Hotspur vs West Ham United, Selasa (23/6/2020) atau Rabu dini hari WIB.

Laga Tottenham vs West Ham merupakan lanjutan pekan ke-31 Premier League, kasta tertas Liga Inggris, yang berlangsung di Tottenham Hotspur Stadium.

Tottenham sukses meraih kemenangan 2-0 berkat gol bunuh diri Tomas Soucek pada menit ke-64 dan Harry Kane (82').

Hasil itu membuat pelatih Tottenham, Jose Mourinho, memperpanjang rekor tak terkalahkan atas arsitek West Ham, David Moyes.

Laga Tottenham vs West Ham merupakan pertemuan ke-14 Mourinho dan David Moyes di semua kompetisi.

Jumlah itu adalah kombinasi ketika Mourinho, melatih Chelsea, Man United, dan Tottenham.

Di sisi lain, Moyes bertemu Mourinho juga ketika masih menjadi pelatih Man United dan tiga tim lain yakni Everton, Sunderland, hingga kini West Ham United.

Dari 14 pertemuan itu, Mourinho sukses meraih sembilan kemenangan dan lima kali imbang.

Statistik itu menjadi bukti bahwa The Special One, julukan Mourinho, masih terlalu perkasa untuk David Moyes yang pernah disebut The Chosen One.

Sebutan The Chosen One pernah menjadi identitas David Moyes ketika ditunjuk menggantikan Sir Alex Ferguson untuk menangani Man United pada awal musim 2013-2014.

Seusai laga Tottenham vs West Ham, Moyes mengeluhkan kepemimpinan wasit.

Moyes menilai wasit seharusnya menganulir gol bunuh diri Tomas Soucek karena bek Tottenham, Davinson Sanchez, melakukan handball dalam situasi sepak pojok.

Setelah gol bunuh diri Tomas Soucek, wasit sempat melihat tayanga Video Assistant Referee (VAR) untuk memastikan sah atau tidak.

Dalam tayangan ulang, bola terlihat sempat menyentuh tangan kiri Sanchez yang hendak menyundul umpan sepak pojok Giovani Lo Celso.

Namun, wasit tidak menganggap itu handball dan sehingga gol bunuh diri Tomas Soucek dinyatakan sah.

"Saya tidak percaya wasit tetap mengesahkan gol itu. Dalam situasi apapun jika bola menyentuh tangan seharusnya pelanggaran bukan?," ujar Moyes dikutip dari situs Sky Sports.

"Itulah aturannya. Siapa yang menjadi petugas VAR hari ini? Apakah dia sudah melakukan tugasnya dengan baik," tutur Moyes.

"Saya tahu peraturan itu tidak terlalu bagus. Namun, aturan tetap aturan. Kami pernah mengalami situasi serupa pada laga melawan Sheffield United dan wasit menganulir gol West Ham," ucap Moyes menambahkan.

Kalah melawan Tottenham membuat West Ham terancam masuk ke zona degradasi.

West Ham kini menempati urutan 17 di klasemen atau satu tingkat di atas zona degradasi dengan raihan 27 poin.

The Hammers, julukan West Ham, hanya unggul selisih gol atas Bournemouth yang baru bermain 30 kali di peringkat 17 atau batas awal zona degradasi.

Kondisi itu tentu mengancam jabatan David Moyes.

Sejak menggantikan Manuel Pellegrini pada Desember 2019, Moyes masih belum bisa mengangkat performa West Ham.

Dari 14 laga, Moyes hanya bisa membuat Tottenham menang tiga kali. Sisanya, West Ham meraih dua kali hasil imbang dan menelan sembilan kekalahan.

Selanjutnya, West Ham akan melakoni Derbi London lainnya melawan Chelsea pada laga pekan ke-32 Liga Inggris.

Laga West Ham vs Chelsea akan berlangsung di Stadion Olimpiade, London, Rabu (1/7/2020).

https://bola.kompas.com/read/2020/06/24/08045738/saat-the-special-one-terlalu-hebat-untuk-the-chosen-one

Terkini Lainnya

Juventus Vs AC Milan, Tidak Ada Pemenang

Juventus Vs AC Milan, Tidak Ada Pemenang

Liga Italia
Hasil Lengkap Tim Indonesia di Piala Thomas & Uber 2024

Hasil Lengkap Tim Indonesia di Piala Thomas & Uber 2024

Badminton
Hasil Man United Vs Burnley: Gol Penalti Buyarkan Kemenangan MU

Hasil Man United Vs Burnley: Gol Penalti Buyarkan Kemenangan MU

Liga Inggris
Catat Rekor Apik di Stadion Abdullah bin Khalifa, Modal Indonesia Lawan Uzbekistan

Catat Rekor Apik di Stadion Abdullah bin Khalifa, Modal Indonesia Lawan Uzbekistan

Timnas Indonesia
3 Hal yang Harus Dibenahi Indonesia Jelang Vs Uzbekistan

3 Hal yang Harus Dibenahi Indonesia Jelang Vs Uzbekistan

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: Sananta Kartu AS, Kecepatan Jadi Modal Indonesia

Piala Asia U23 2024: Sananta Kartu AS, Kecepatan Jadi Modal Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Sprint Race MotoGP Spanyol 2024: Jorge Martin Menang, Marquez Jatuh

Hasil Sprint Race MotoGP Spanyol 2024: Jorge Martin Menang, Marquez Jatuh

Motogp
Hasil West Ham Vs Liverpool 2-2, The Reds Gagal Menang

Hasil West Ham Vs Liverpool 2-2, The Reds Gagal Menang

Liga Inggris
Tahu Kekuatan Indonesia, Uzbekistan Bersiap

Tahu Kekuatan Indonesia, Uzbekistan Bersiap

Timnas Indonesia
Hasil Piala Thomas 2024: Jonatan Berjaya, Indonesia Bekuk Inggris

Hasil Piala Thomas 2024: Jonatan Berjaya, Indonesia Bekuk Inggris

Badminton
Piala Asia U23: Uzbekistan Kuat, Indonesia Punya Pengalaman dari Ferarri-Hokky

Piala Asia U23: Uzbekistan Kuat, Indonesia Punya Pengalaman dari Ferarri-Hokky

Timnas Indonesia
Arteta Dapat Saran dari Wenger untuk Bawa Arsenal Juara Liga Inggris

Arteta Dapat Saran dari Wenger untuk Bawa Arsenal Juara Liga Inggris

Liga Inggris
Hasil Kualifikasi MotoGP Spanyol 2024: Marquez Terdepan, Disusul Bezzecchi-Martin

Hasil Kualifikasi MotoGP Spanyol 2024: Marquez Terdepan, Disusul Bezzecchi-Martin

Motogp
Hasil Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Menang, Indonesia Unggul 2-0 Atas Inggris

Hasil Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Menang, Indonesia Unggul 2-0 Atas Inggris

Badminton
Prediksi Bung Ahay: Peluang Indonesia ke Final Terbuka, Waspada Gaya Eropa

Prediksi Bung Ahay: Peluang Indonesia ke Final Terbuka, Waspada Gaya Eropa

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke