LAMONGAN, KOMPAS.com - Penyerang Bhayangkara FC, Ahmad Nur Hardianto, terpantau rajin bersepeda selama kompetisi Liga 1 2020 diberhentikan karena pandemi Covid-19.
Selain sebagai sarana mengusir kejenuhan, bersepeda juga dijadikan latihan untuk menjaga kondisi otot kaki tetap prima.
"Bersepedah untuk menjaga kondisi yang paling utama. Lalu untuk melatih kekuatan paha sama betis. Bagus juga karena pemain bola kan butuh penguatan kaki," kata mantan pemain Arema FC itu kepada Kompas.com.
Untuk lokasi gowes, Ahmad Nur Hardianto mengatakan lebih suka bersepedah ke area pegunungan atau perbukitan.
Suasana yang sejuk dengan pemandangan segar menjadi salah satu alasannya.
"Saya suka di gunung, di jalanan juga suka sih. Tergantung grupnya mengajak ke mana," ucap Nur Hardianto.
Selama menjalankan hobinya, Ahmad Nur Hardianto tergabung dalam sebuah grup yang terdiri dari teman-teman dekatnya sesama penghobi gowes.
Untuk sementara ini, dia mengaku satu-satunya pesepak bola profesional dalam grupnya tersebut.
"Selama pandemi ini sepedaannya di sekitaran sini saja, di sekitar Paciran. Saya tidak eksplor Lamongan, yang penting buat keluar keringat saja," tutur pemain kelahiran Lamongan, 8 Maret 1995 itu.
Kebetulan keadaan geografis di Paciran berbukit sehingga dia tidak perlu pusing memikirkan lokasi.
Salah satu lokasi favoritnya adalah Bukitorang yang menyuguhkan pemandangan indah di puncaknya.
"Trek naiknya berat, tetapi begitu sampai puncak rasa capeknya hilang, plong, dan puas rasanya disuguhkan dengan pemandangan yang luar biasa."
"Jadi kami berangkat sebelum gelap, sampai diatas bisa melihat pemandangan malam Kota Lamongan dan sekitar," kata Nur Hardianto.
https://bola.kompas.com/read/2020/06/23/20400058/sedang-marak-bersepeda-penyerang-bhayangkara-fc-rutin-gowes-ke-perbukitan