KOMPAS.com - I Made Wirawan menjadi salah satu aktor penting keberhasilan Persib Bandung meraih gelar juara Indonesian Super League (ISL) 2014.
Persib Bandung menjadi juara setelah pada partai final mengalahkan Persipura Jayapura melalui drama adu penalti.
Laga final ini berlangsung di Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring, Palembang, 7 November 2014.
Penentuan tim juara harus ditentukan lewat adu penalti karena kedua tim bermain imbang 2-2 hingga babak perpanjangan waktu.
Adu penalti pada laga tersebut berjalan sangat ketat.
Tiga eksekutor pertama Persib, yakni Makan Konate, Ferdinand Sinaga, dan Tony Sucipto mampu menjalankan tugasnya dengan baik.
Adapun I Made Wirawan gagal menepis tendangan Boaz Solossa, Ferinando Pahabol, dan Robertino Pugliara.
Dari ketiga penendang itu, I Made Wirawan hanya sekali berhasil menebak arah bola, yakni ketika berhadapan dengan Rubertino Pugliara.
Supardi Natsir terus menjaga asa Persib Bandung setelah berhasil mengecoh kiper Dede Sulaiman ketika menjadi eksekutor keempat.
Setelah tugas Supardi Natsir selesai, I Made Wirawan langsung menuju dalam gawang.
I Made Wirawan terlihat memegang jaring-jaring gawang sambil memejamkan mata.
Hal itu dilakukan I Made Wirawan sembari menunggu Nelson Alom yang menjadi eksekutor keempat Persipura menuju titik 12 pas.
Setelah keduanya bersiap, I Made Wirawan tidak bergerak sedikit pun ketika Nelson Alom melakukan ancang-ancang.
Saat kaki Nelson Alom mulai mendekati bola, I Made Wirawan bereaksi langsung terbang ke arah kanan.
Insting I Made Wirawan sangat tepat karena bola tembakan Nelson Alom yang mendatar dan tidak terlalu keras berhasil ditepis.
I Made Wirawan kemudian langsung berteriak untuk melepaskan ketegangan disambut teriakan histeris pendukung Persib yang memadati stadion.
Momen unggul 4-3 tidak disia-siakan Ahmad Jufriyanto yang menjadi eksekutor kelima Persib Bandung.
Achmad Jufriyanto dengan tenang menceploskan bola ke arah kiri, sementara Dede Sulaiman terbang ke sisi yang berlawanan.
Persib Bandung pada akhirnya juara berkat kemenangan 5-3 (2-2) atas Persipura.
Satu hari setelah laga, I Made Wirawan bercerita tentang keberhasilannya menepis tendangan Nelson Alom.
"Saya belum pernah mempelajari tendangan dia (Alom). Tadi saya hanya melihat gerakan kakinya dan insting menyuruh saya untuk bergerak ke kanan," kata I Made Wirawan dikutip dari harian Kompas edisi Sabtu (8/11/2014).
"Di laga besar seperti ini (final ISL), kuncinya adalah mental dan ketenangan," ujar Made.
Aksi I Made Wirawan pada final ISL 2014 itu tentunya akan dikenang oleh seluruh pendukung Persib Bandung.
Pasalnya, Persib Bandung berhasil mengakhiri penantian juara liga setelah 19 tahun.
Tulisan ini merupakan saduran dari artikel Harian Kompas berjudul: I Made Wirawan: "Saya Baca Gerakan Kakinya", edisi Sabtu (8/11/2014), penulis: Agung Setyahadi (ANG)
https://bola.kompas.com/read/2020/04/19/20450078/kisah-i-made-wirawan-jadi-pahlawan-persib-bandung-di-final-isl-2014