Pemain berusia 16 tahun itu awalnya hanya menjadikan sepak bola sebagai hobi.
Namun, ketika duduk di bangku kelas 2 Sekolah Dasar (SD), dia mulai serius menggeluti sepak bola dengan masuk ke SSB PS HW Pamekasan, Jawa Timur.
Kala itu, Bima memutuskan bermain sebagai penyerang atau striker.
Melansir dari laman resmi Madura United, Bima memilih posisi tersebut karena terinspirasi oleh mantan winger Madura United, Andik Vermansyah.
"Saya tambah suka dengan sepak bola dan ingin belajar lebih mendalam tentang olahraga itu sejak saya kelas 2 SD. Saya ikut SSB PS HW," ungkap Bima.
"Saya jadi striker bernomor punggung 9 dan mengidolakan Andik Vermansah hingga beli sepatu yang sama seperti milik Andik,” tutur dia menambahkan.
Kemudian, ketika masuk ke Sekolah Menengah Pertama (SMP), Abim memilih bermain di klub internal Pamekasan PS RIO.
Namun, terdapat perubahan drastis saat dia mulai berlatih di sana.
Alih-alih mempertajam kemampuan sebagai seorang striker, Abim justru beralih ke posisi penjaga gawang alias kiper.
Berdasarkan cerita Abim, keputusan itu diambil menyusul permintaan orang tuanya.
"Kelas 1 SMP saya pindah ke SSB RIO dan disuruh menjadi penjaga gawang. Ya, saya siap karena diminta orangtua. Saya terus berlatih," ujarnya.
"Saya sudah pernah menjadi striker. Jadi, saat menjadi kiper, sedikit banyak tahu tipikal striker, serta cara mengantisipasinya," kata Abim.
Keputusan untuk beralih posisi dari penyerang ke penjaga gawang ternyata menjadi berkah tersendiri bagi Abim.
Kerja kerasnya berbuah hasil ketika dipercaya menjadi sebagai palang pintu Madura United U16 sejak musim 2018 hingga saat ini.
"Ada seleksi Madura United U16 2018, saya mendaftar di kantor Pojur."
"Alhamdulillah, saya diterima menjadi bagian dari skuad Madura United U16. Sampai sekarang saya masih menjadi bagian dari Madura United," tandasnya.
https://bola.kompas.com/read/2020/04/06/17400038/cerita-pemain-madura-united-u16-beralih-dari-striker-ke-penjaga-gawang