KOMPAS.com - Gelandang Paris Saint-Germain (PSG), Angel Di Maria, mengungkapkan dampak dari pandemi virus corona terhadap kehidupan normal dan keluarganya.
Angel Di Maria mengungkapkan bahwa dia beserta istri dan anaknya kini berada di rumah menyusul pemberlakuan lockdown di Perancis.
Perancis menjadi negara keempat di Eropa dengan kasus positif virus corona paling tinggi.
Dihimpun dari Worldometer, hingga Minggu (29/3/2020) malam WIB, Perancis mencatat 37.575 kasus dengan 2.314 kematian.
Kabar baiknya, 5.700 orang telah dinyatakan pulih dari Covid-19.
Pandemi global ini kemudian turut membuat Ligue 1, kasta tertinggi Liga Perancis, dihentikan untuk sementara sejak 13 Maret lalu.
Sementara itu, Pemerintah Perancis telah memberlakukan isolasi total atau lockdown terhitung sejak Selasa (17/3/2020) sampai setidaknya 15 hari ke depan.
Gelandang PSG, Angel Di Maria pun mengakui situasi krisis karena Covid-19 dan lockdown Perancis terasa menakutkan bagi dirinya.
"Ini adalah suatu hal yang belum pernah kita alami sebelumnya," kata Angel Di Maria yang dikutip dari AS.
"Kami berusaha untuk tidak melakukan banyak hal dan tinggal di rumah," tutur dia.
Di Maria pun mengungkapkan bahwa dia dan istrinya harus menanggalkan pakaian di pintu rumah dan langsung mandi setelah pergi dari supermarket karena tidak ingin membawa virus di mana ada anak perempuannya di rumah.
"Saya punya anak perempuan di rumah dan tidak ingin dia terinfeksi," ujar Di Maria.
"Saya sering pergi ke supermarket, tetapi istri saya hanya sekali keluar membeli kebutuhan di supermarket."
"Istriku langsung melepas semua pakaiannya di pintu sebelum memasuki rumah dan pergi mandi."
"Anda merasa sedikit takut terhadap semuanya karena pandemi ini. Situasi yang saya lihat saat ini membuatku takut," kata dia mengakhiri.
Sementara itu, jersey khusus PSG yang ditujukan untuk membantu rumah sakit di kota Paris menangangi virus corona habis terjual dalam waktu 12 jam.
Jersey khusus PSG kali ini merupakan replika seragam kandang musim ini.
Perbedaannya adalah logo sponsor di bagian dada diganti dengan tulisan ‘Tous Unis’ yang berarti 'semua bersatu'.
Huruf 'O' dalam kata 'Touns' juga diubah menjadi simbol dengan arti dukungan untuk dokter dan petugas kesehatan yang bertugas.
Jersey ‘Tous Unis’ diproduksi terbatas sebanyak 1.500 dan dijual satuan seharga 175 euro (setara Rp 3,1 juta), Jumat (27/3/2020).
Hanya dalam waktu 12 jam, 1.500 jersey ‘Tous Unis’ ludes terjual dan menghasilkan 200 ribu euro (setara Rp 3,6 miliar).
Seluruh keuntungan penjualan jersey ‘Tous Unis’ akan disumbangkan ke Assistance Publique Hopitaux de Paris.
https://bola.kompas.com/read/2020/03/30/04480048/angel-di-maria-ungkap-dampak-virus-corona-terhadap-hidupnya