KOMPAS.com - Pelatih sektor ganda putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi, menilai Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan merupakan panutan bagi pebulu tangkis muda di pelatnas.
Pasangan ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, kembali ke pelatnas usai beberapa tahun hengkang.
Nama mereka masuk dalam daftar 105 atlet yang dipanggil masuk pemusatan latihan tahun depan.
Kembalinya Ahsan/Hendra ke pelatnas Cipayung ini disambut positif oleh pelatih ganda putra, Herry Iman Pierngadi.
"Cukup penting karena mereka pemain senior yang berpengalaman. Ini role model ganda putra dan pemain senior yang harus dicontoh," kata Herry yang dilansir dari Antara, Jumat (27/12/2019).
Pria yang akrab disapa Herry IP itu berharap keberadaan Ahsan/Hendra di pelatnas Cipayung dapat menginspirasi sekaligus memotivasi para atlet.
Salah satunya adalah aspek kedisiplinan dan pola latihan.
"Kita jauh lebih mudah melihat kenyataan langsung mereka di sini, lebih mengerti langsung dan ada contohnya langsung," tutur Herry.
"Tidak hanya sekadar attitude saja, tetapi bagaimana kehidupan seorang atlet untuk menjadi seorang juara seperti apa, pola hidupnya seperti apa," kata Herry menambahkan.
Pasangan ganda putra yang dijuluki The Daddies tersebut menjadi panutan bukan tanpa alasan.
Prestasi mereka sepanjang musim kompetisi 2019 terbilang luar biasa.
Ahsan/Hendra merengkuh tiga gelar bergengsi sekaligus, yakni All England, Kejuaraan Dunia, dan yang terakhir BWF World Tour Finals.
Torehan tersebut sekaligus menjadikan Ahsan/Hendra sebagai ganda putra pertama yang sanggup mengawinkan tiga gelar bergengsi sekaligus dalam satu musim kompetisi.
Selanjutnya, pasangan ganda putra peringkat dua dunia itu akan berjuang mengamankan tiket Olimpiade Tokyo 2020.
Untuk meraih satu slot Olimpiade, Ahsan/Hendra harus mengikuti beberapa kejuaraan sebagai kualifikasi hingga April 2020.
https://bola.kompas.com/read/2019/12/27/21200008/ahsan-hendra-sosok-panutan-bagi-pebulu-tangkis-muda