KOMPAS.com - Striker muda Everton, Moise Kean, mengalami salah satu hal paling memalukan yang dapat terjadi bagi seorang pemain profesional saat ia ditarik keluar hanya 18 menit setelah masuk pada laga Liga Inggris kontra Manchester United, Minggu (15/12/2019).
Moise Kean, sang bocah ajaib sepak bola Italia hanya tahun lalu, masuk pada menit ke-70 saat Everton menahan imbang Manchester United 1-1 di Old Trafford.
Namun, Kean ditarik keluar hanya dua menit sebelum bubar oleh pelatih interim Duncan Ferguson.
Muka bingung Kean terpapar langsung di hadapan lebih dari 70 ribu pasang mata yang hadir di Old Trafford dan jutaan orang yang menyaksikan partai Liga Inggris tersebut secara live lewat siaran televisi.
Statistik Moise Kean setelah masuk memang tak enak dilihat.
Ia hanya menyentuh bola sembilan kali sejak masuk, paling sedikit di lapangan hingga penggantinya, Oumar Niasse, masuk.
Kendati hanya tampil dua menit plus injury time, Niasse mencatatkan 4 kali sentuhan bola.
Terlebih, Kean tak memenangi satu pun dari kelima duelnya melawan pemain-pemain Manchester United dan ia kehilangan bola enam kali. Kean juga melakukan tiga kali pelanggaran.
Namun, tindakan pelatih Everton tersebut mendulang kritik dari berbagai pihak. Salah satunya adalah dari mantan bek Liverpool, John Arne Riise.
"Duncan tahu bahwa 20 menit terakhir akan sangat sibuk. Man United bakal terus menekan," tutur Riise, di beIN Sports.
"Terkadang, kita harus melihat ini dari aspek humanis. Ia menghancurkan rasa percaya diri sang bocah. Sang pelatih tak memeluk atau berbicara kepadanya di pinggir lapangan, ini adalah hal terburuk yang bisa dirasakan oleh seorang pemain muda. Ia menghancurkan anak ini," ujar Riise.
"Karier pemain Italia ini di Inggris besar kemungkinan sudah menemui akhir," tulis media Italia, Tuttomercatoweb.
Sementara itu, Tuttosport, media lokal Turin yang notabene kota tempat tinggal Kean bersama Juventus, sebelum ini mengatakan bahwa kejadian tersebut sebagai "Kasus Kean".
Mereka bahkan mengusulkan nama Kean sebagai salah satu striker incaran klub naik daun Serie A, Bologna.
Beda lagi dengan Corriere dello Sport yang menitikberatkan bahwa Kean hanya bermain dalam 14 laga di seluruh kompetisi musim ini dan hanya 4 penampilannya dari posisi starter.
Pemain yang direkrut dari Juventus pada musim panas ini dengan banderol 25 juta pounds juga belum membobol gawang lawan.
Ya, di Premier League Kean memang hanya bermain 348 menit musim ini. Wajar apabila media Italia meradang akan fakta ini.
Kondisi Kean memang dipersulit oleh karakternya yang sulit menjaga disiplin.
Ia tak masuk skuad Everton yang menang atas Everton bulan lalu setelah datang latihan telat untuk kedua kalinya musim ini.
Nama Kean meroket bersama Juventus kala ia mencetak enam gol dari 13 penampilan di Liga Italia.
Pada Maret 2019 lalu, ia menjadi pencetak gol termuda Timnas Italia dalam 60 tahun pada kemenangan kontra Finlandia.
Pemuda kelahiran Vercelli, Itallia, ini mencetak gol dalam enam laga beruntun bagi Juventus dan Timnas Italia dan mencatatkan rasio menit tampil per gol terbaik di Eropa pada April 2019.
Kean finis di peringkat ke-14 dalam voting Golden Boy.
Kendati punya prestasi mentereng tersebut, The Athletic mengungkapkan bahwa Moise Kean tak masuk dalam daftar awal pemain incaran yang disusun Marco Silva dan direktur olahraga Marcel Brands.
"Ada lima nama di daftar tersebut. Namun, Kean tak ada di situ. Tak ada yang membicarakan, atau menginginkan, Kean pada saat itu," tulis The Athletic.
Everton baru mendatangkan Kean setelah mereka gagal merekrut Mario Mandzukic dan Wilfried Zaha.
Kini, satu-satunya pintu yang terbuka bagi Moise Kean di Everton besar kemungkinan adalah gerbang menuju keluar.
https://bola.kompas.com/read/2019/12/17/10200038/moise-kean-sang-wonderkid-italia-yang-tak-pernah-diinginkan-di-everton